Sokotra
Suquthra atau Sokotra (bahasa Arab: سُقُطْرَى/Suquṭra) adalah kepulauan kecil yang terletak di Samudera Hindia. Kepulauan ini terletak 80 km sebelah timur dari Tanduk Afrika, dan 380 km sebelah selatan dari Jazirah Arab.[1] Kepulauan ini sangat terisolasi, sehingga 1/3 dari floranya tidak dapat ditemui di tempat lain selain di kepulauan ini.
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Samudera Hindia |
Koordinat | 12°29′20.97″N 53°54′25.73″E / 12.4891583°N 53.9071472°E |
Kepulauan | Kepulauan Sokotra |
Luas | 3.796 km2 (1.466 sq mi) km2 |
Titik tertinggi | 1.503 m (4.931 ft) m |
Pemerintahan | |
Negara | Yaman |
Kependudukan | |
Penduduk | 42.842 jiwa |
Kepadatan | 11,3 jiwa/km2 |
Situs Warisan Dunia UNESCO | |
---|---|
Pohon Dracaena cinnabari | |
Kriteria | Alam: x |
Nomor identifikasi | 1263 |
Pengukuhan | 2008 (32) |
Sokotra merupakan bagian dari wilayah Republik Yaman. Pulau ini sudah lama menjadi bagian Kegubernuran 'Adan, namun pada tahun 2004 masuk Kegubernuran Hadhramaut, yang lebih dekat ke kepulauan tersebut ketimbang Adan (walaupun kegubernuran yang terdekat adalah Al-Mahrah).
Flora dan fauna
Pulau Sokotra yang terpencil dihuni oleh 1.142 spesies endemik: flora dan fauna yang tidak ditemukan di tempat lain di Bumi. Berbagai spesies ini telah menyesuaikan diri dengan rentang suhu, tingkat kelembaban, dan ketinggian (secara unik beradaptasi terhadap panas, gersang dan kerap disapu angin)[2]. Pegunungan Haghier merupakan tempat yang menarik dihuni oleh seratus spesies endemik [3].
Flora
Lambang botanis sokotra, pohon suji darah, cabangnya menghadap ke atas untuk menyerap lembab dari kabut di dataran tinggi[2]. Bangsa Mesir, Yunani, dan Romawi kuno memanfaatkan kekayaan alam Sokotra seperti: getah aromatis (kemenyan), sari lidah buaya yang berkhasiat, dan getah merah darah dari pohon suji darah yang digunakan sebagai obat dan bahan pewarna karya para seniman. Dorstenia gigas, pohon ara berbentuk bulat, myrrhs, dan lidah buaya langka serta sederet tmbuhan endemik lainnya tumbuh di bebatuan merah di tebing Maalah dekat desa Qulansiyah, di ujung barat Sokotra.
Fauna
Pulau ini banyak dijaga ular-ular besar penghuni gua-gua di Sokotra. Chamaeleo monachus (bunglon) hanya ditemukan di Sokotra. Penduduk setempat percaya bahwa bungkon tersebut ajaib. Konon orang yang mendengar desisnya bisa menjadi bisu[2]. Keong darat memanjat pohon untuk menghindari panas di Dataran Zahr yang tandus di Sokotra. Burung dendang laut cokelat (Sula leucogaster) banyak terdapat di pantai barat Sokotra dan berkembangbiak di Sokotra atau pulau-pulau kecil di sekelilingnya. Kepiting air tawar (Suqutrapotamon socotrensis) hanya terdapat di pulau Sokotra dan menjadi mata rantai tertinggi makanan air.
Referensi
Pranala luar
- "Socotra Conservation and Development Programme". UNDP. Sana'a, Yemen: SCDP, Republic of Yemen. 2008. Diakses tanggal 2009-11-09.
- LA Times photogallery of 11 images with descriptions, June 2009
- Royal Botanic Garden, Edinburgh: Soqotra's Misty Future. (See page 5 for information on dragons' blood).
- Global organisation of Friends for Soqotra in any aspect based in Edinburgh, Scotland.
- Carter, Mike. The land that time forgot The Observer. Sunday April 16, 2006.
- A Historical Genealogy of Socotra as an Object of Mythical Speculation, Scientific Research & Development Experiment
- Burdick, Alan (25 March 2007). "The Wonder Land of Socotra, Yemen". The New York Times.
- SCF Organisation.
- An article in T Style Magazine - NYTimes
- The Most Alien-looking Place on Earth