Hibakusha

istilah untuk para korban yang selamat dari pengeboman atom di Hiroshima dan Nagasaki
Revisi sejak 15 Maret 2016 16.46 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (Korban selamat Korea: minor cosmetic change)

Korban-korban selamat dari serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki disebut hibakusha (被爆者), sebuah kata Jepang yang secara literal diterjemahkan sebagai "orang yang terkena ledakan" dan digunakan untuk merujuk kepada orang yang terkena radiasi dari serangan bom tersebut.

Seorang korban dari serangan bom atom di Hiroshima, ia mengalami luka bakar; susunan di kulitnya berasal dari kimono yang ia kenakan pada saat serangan bom tersebut.

Pengakuan resmi

Hukum Relief Korban Selamat Bom Atom mendefinisikan hibakusha sebagai orang-orang yang masuk dalam salah satu kategori berikut ini: berada pada beberapa kilometer dari hiposenter bom tersebut; berada pada 2 km dari hiposenter pada dua minggu serangan bom tersebut; terkena radiasi dari penjatuhan; atau belum lahir pada saat itu namun dikandung oleh wanita hamil yang termasuk dari kategori-kategori tersebut.[1] Pada 31 Maret 2014, 192,719 hibakusha diakui oleh pemerintah Jepang, kebanyakan diantaranya tinggal di Jepang.[2] Pemerintah Jepang mengakui sekitar 1% diantaranya mengalami penyakit yang disebabkan oleh radiasinya.[3]

Tempat-tempat peringatan di Hiroshima dan Nagasaki berisi daftar-daftar nama dari hibakusha yang diketahui telah meninggal sejak serangan bom tersebut. Diperbaharui setiap tahun pada hari peringatan serangan bom tersebut, Pada Agustus 2014 tempat-tempat peringatan tersebut mencatat nama lebih dari 450,000 hibakusha; 292,325 di Hiroshima[4] dan 165,409 di Nagasaki.[5]

Pemanandangan panorama dari sebuah monumen yang menandai hiposenter, atau titik nol, dari peledakan bom atom di Nagasaki.
 
Para warga Hiroshima sedang berjalan di Tempat Peringatan Perdamaian Hiroshima, sebuah bangunan yang sangat dekat dengan Titik Nol dari serangan bom atom di kota tersebut.
 
Sebuah foto dari luka punggung Sumiteru Taniguchi yang diambil pada Januari 1946 oleh seorang fotografer Marinir A.S.

Pada 1957, Parlemen Jepang membuat sebuah hukum yang memberikan pelayanan pengobatan gratis bagi hibakusha. Pada 1970an, hibakusha non-Jepang yang selamat dari serangan bom atom tersebut mulai meminta hak untuk pelayanan pengobatan gratis dan hak untuk tinggal di Jepang untuk persiapan. Pada 1978, Dewan Tinggi Jepang memberikan pula orang-orang tersebut pelayanan pengobatan gratis ketika singgah di Jepang.[6] [7]

Korban selamat Korea

Pada masa perang tersebut, Jepang membawa beberapa orang Korea ke Hiroshima dan Nagasaki untuk bekerja sebagai buruh paksa. Menurut perkiraan saat ini, sekitar 20,000 orang Korea tewas di Hiroshima dan sekitar 2,000 orang tewas di Nagasaki. Perkiraan tersebut memperkirakan bahwa satu dari tujuh korban Hiroshima adalah keturunan Korea.[8] Selama beberapa tahun, orang-orang Korea mengalami masa yang sulit dalam berjuang untuk dianggap sebagai korban bom atom.[9]

Korban selamat Jepang Amerika

Adalah sebuah praktik umum sebelum perang bagi Issei Amerika atau imigran generasi pertama, dalam hal membawa anak-anak mereka pada kunjungan ke Jepang untuk studi atau mengunjungi kerabat. Kebanyakan orang Jepang berimigrasi ke AS dari Hiroshima ketimbang dari prefektur lainnya, dan Nagasaki juga mengirimkan sejumlah besar imigran ke Hawai'i dan daratan utama. Selain itu, terdapat pula sejumlah besar Nisei dan Kibei kelahiran Amerika tinggal di kampung halaman orangtuanya Hiroshima dan Nagasaki pada waktu serangan bom atom. Jumlah sebenarkanya dari Jepang Amerika yang terkena serangan bom tidak diketahui — meskipun diperkirakan berjumlah sekitar 11,000 orang di kota Hiroshima sendiri — namun sekitar 3,000 orang diantaranya diketahui selamat dan kembali ke AS setelah perang tersebut.[10]

Kelompok kedua dari hibakusha yang menjadi korban selamat Jepang Amerika adalah orang-orang yang datang ke AS pada arus imigrasi Jepang berikutnya pada 1950an dan 1960an. Kebanyakan orang dari kelompok ini lahir di Jepang dan berpindah ke AS untuk tujuan pendidikan dan pekerjaan pada masa pasca perang Jepang. Beberapa diantaranya adalah "tunangan perang," atau wanita Jepang yang dinikahi pria Amerika berkaitan dengan pekerjaan militer AS di Jepang.[10]

Pada 2014, terdapat sekitar 1,000 hibakusha Jepang Amerika yang tercatat tinggal di Amerika Serikat. Mereka diberi dukungan keuangan dari pemerintah Jepang dan pemeriksaan kesehatan dwitahunan dengan para dokter Hiroshima dan Nagasaki yang familiar dengan masalah yang dialami korban selamat serangan bom atom. Pemerintah AS tidak memberikan dukungan kepada hibakusha Jepang Amerika.[10]

Korban selamat asing lainnya

Meskupun satu warga negara Persemakmuran Inggris[11][12][13][14][15] dan tujuh POW Belanda (dua nama diketahui)[16] tewas dalam serangan bom di Nagasaki, setidaknya dua POW dikabarkan tewas pada masa pasca perang karena kanker yang disebabkan oleh bom atom tersebut.[17][18] Satu POW Amerika, Joe Kieyoomia, yang berada di Nagasaki pada waktu serangan bom tersebut namun selamat, dikabarkan mendapatkan efek dari bom tersebut.[19]

Korban selamat berganda

Orang-orang yang mengalami efek dari kedua serangan bom tersebut dikenal sebagai nijū hibakusha di Jepang.

Sebuah dokumenter yang berjudul Twice Survived: The Doubly Atomic Bombed of Hiroshima and Nagasaki diproduksi pada 2006. Para produser menemukan 165 orang yang merupakan korban dari kedua pengeboman tersebut, dan produksi tersebut ditayangkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa.[20]

Pada 24 Maret 2009, pemerintah Jepang secara resmi mengakui Tsutomu Yamaguchi (1916–2010) sebagai hibakusha berganda. Tsutomu Yamaguchi dikonfirmasikan berada di jarak 3 kilometer dari titik nol di Hiroshima pada saat kunjungan bisnis ketika sebuah bom dijatuhkan. Ia terbakar secara serius pada sisi kirinya dan menjalani semalaman di Hiroshima. Ia kembali ke kota tempat tinggalnya Nagasaki pada 8 Agustus, sehari sebelum sebuah bom dijatuhkan di Nagasaki, dan ia terkena radiasi residu ketika mencari kerabat-kerabatnya. Ia adalah korban selamat dari kedua pengeboman tersebut pertama yang diakui secara resmi.[21] Tsutomu Yamaguchi meninggal pada usia 93 tahun pada 4 Januari 2010 karena kanker lambung.[22]

Kesehatan

Tokoh

Representasi

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Overseas Atomic Bomb Survivors Support Program". Atomic Bomb Survivors Affairs Division Health And Welfare Department Nagasaki prefectural Government. Diakses tanggal 2007-08-25. 
  2. ^ Nakazaki, Taro (6 Agustus 2014). "Hiroshima marks 69th anniversary of A-bombing". Asahi Shimbun. Diakses tanggal 2014-08-09. 
  3. ^ "Relief for A-bomb victims". The Japan Times. 2007-08-15. Diakses tanggal 2007-10-02. 
  4. ^ Sindhu, Jamshed (8 Agustus 2014). "Hiroshima commemorates 69th anniversary of nuclear bomb". NewsPakistan. Diakses tanggal 2014-08-09. 
  5. ^ Yamamoto, Kyosuke (9 Agustus 2014). "Nagasaki marks 69th anniversary of its atomic bombing". Asahi Shimbun. Diakses tanggal 2014-08-09. 
  6. ^ US diplomatic cable reporting the ruling
  7. ^ My Life: Interview with former Hiroshima Mayor Takashi Hiraoka, Part 10, Chugoku Shimbun
  8. ^ Mikiso Hane (2001). Modern Japan: A Historical Survey. Westview Press. ISBN 0-8133-3756-9. 
  9. ^ Hibakusha: A Korean's fight to end discrimination toward foreign A-bomb victims, Mainichi Daily News. 9 Mei 2008.
  10. ^ a b c Wake, Naoko. "Japanese American Hibakusha," Densho Encyclopedia. Diakses pada 5 Agustus 2014.
  11. ^ "Nagasaki memorial adds British POW as A-bomb victim". The Japan Times. August 9, 1945. Diakses tanggal 9 Jan 2009. 
  12. ^ [1] Referensi ini juga merupakan daftar dari setidaknya tiga POWS lainnya yang meninggal pada 9-8-1945
  13. ^ "CWGC :: Casualty Details". Cwgc.org. Diakses tanggal 9 Jan 2009. 
  14. ^ "CWGC :: Casualty Details". Cwgc.org. Diakses tanggal 9 Jan 2009. 
  15. ^ [2] does not tell if these were Nagasaki casualties
  16. ^ "Two Dutch POWs join Nagasaki bomb victim list". The Japan Times. 9 Agustus 1945. Diakses tanggal 9 Jan 2009. 
  17. ^ [3]
  18. ^ It Gave Him Life—It Took It, Too Situs web Marinir Perdagangan Amerika Serikat.org
  19. ^ "How Effective Was Navajo Code? One Former Captive Knows", News from Indian Country, Agustus 1997.
  20. ^ "Twice Bombed, Twice Survived: Film Explores Untold Stories from Hiroshima & Nagasaki". Columbia University. 2 Agustus 2006. Diakses tanggal 2009-03-31. 
  21. ^ Japan Confirms First Double A-Bomb Survivor
  22. ^ "Man who survived two atom bombs dies". CNN. 8 Januari 2010. Diakses tanggal 2010-01-08. 
  23. ^ Hibakusha Portraits, The Daiwa Anglo-Japanese Foundation, London, 2012 
  24. ^ Carl Randall Bio, www.carlrandall.com, London, 2012 

Bacaan tambahan

Pranala luar