Nurin Jazlin Jazimin

Nurin Jazlin Jazimin (11 September 1999 - 16 September 2007) merupakan putri kedua Jazimin Abdul Jalil dan Norazian Bistaman daripada 3 bersaudara. Ia merupakan siswi tahun dua Sekolah Rendah Kebangsaan Desa Setapak, Setapak, Kuala Lumpur.

Nurin Jazlin Jazimin

Kehilangan

Nurin hilang selepas keluar ke pasar tak jauh dari rumahnya di Seksyen 1, Wangsa Maju. Pelbagai usaha dilakukan melalui media dan warga sipil termasuklah NGO.[1]

Pembunuhan

Misteri kehilangan akhirnya terjawab apabila jasadnya yang penuh siksaan dan kurus ditemukan dalam sebuah tas olahraga di Jalan PJS 1, Taman Petaling Utama, Petaling Jaya pada 17 September 2007[2] dan setelah ujian DNA dijalankan, ia mengesahkan jasad tersebut adalah Nurin Jazlin.[3]

Nurin dibunuh 24 Wita sebelum jasadnya ditemui dalam beg yang ditinggalkan di tangga premis tiga tingkat di kawasan itu.

Bedah selidik mendapati penyerang telah memasukkan mentimun dan terung ke dalam kemaluan anak itu, menyebabkan rektumnya pecah hingga diinfeksi bakteria dan ini antara faktor yang menyumbang kepada kematiannya[4].

Fizikal anak itu yang ditemukan mati dengan keadaan “kurus" selain dengan pelbagai kesan lebam pada badannya menyebabkan ibu bapa Nurin Jazlin tidak mengenalinya semasa membuat pengecaman pertama kali Senin lepas[5].

Nurin dimakamkan

 
Ibubapa dan saudara kandung Nurin berdoa ke atas jasad Nurin Jazlin selepas ia dimakamkan di Tanah Perkuburan Islam, Taman Ibu Kota, Gombak, Selangor.

Jasad Nurin Jazlin dituntut dari Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL) di Kuala Lumpur pagi ini sebelum disembahyangkan di Madrasah Assa’Adah, Seksyen 1, Wangsa Maju yang terletak kira-kira tiga kilometer dari tanah perkuburan itu. Imam Abdul Aziz Elias Zahari juga dilihat menangis teresak-esak ketika membaca doa selepas mengimamkan solat berkenaan yang disertai 200 jemaah[6]. Keluarga terdekat dan ribuan warga sipil tanpa mengira umur dan kaum turut menziarah. Turut hadir ialah rakan-rakan sekolah dan guru-guru Nurin Jazlin yang berkumpul di madrasah itu bagi menatap buat kali terakhir jenazah korban yang tiba kira-kira pukul 11.30 pagi. Antara yang turut menziarahi jenazah Nurin Jazlin di madrasah itu ialah Menteri Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat, Dato' Seri Shahrizat Abdul Jalil; Kepala Kepolisian Selangor, Dato' Khalid Abu Bakar dan Kepala Kepolisian Kuala Lumpur, Deputi Komisaris Zulhasnan Najib Baharudin.

Akhirnya ia dimakamkan kira-kira pukul 2.45 petang selepas solat Jumat pada 20 September 2007 di Tanah Perkuburan Islam Taman Ibu Kota, Gombak. Orang tuanya beserta tiga bersaudara Nurin Jazlin tidak bisa menahan tangisan mereka ketika jenazah itu diturunkan ke liang lahad. Seramai 500 hadirin mengadiri pengebumian yang diakhiri oleh oleh Imam Madrasah Assa’Adah, Abdul Aziz Elias Zahari Abdullah.

Ganjaran

Ramai kantor kerajaan dan sipil menawarkan ganjaran kepada sesiapa yang bisa memberi infomasi sehingga terberkasnya pembunuh Nurin. Di antara warga yang menawarkan ganjaran termasuklah Tan Sri Robert Pang, Exco Yayasan Penanggulangan Kriminal Malaysia (MCPF) sebanyak RM5000 (Rp 14,267,205.88), MCA sebanyak RM10000 (Rp 28,528,783.63) dan beberapa warga yang enggan dikenali menawarkan sebanyak RM5000 (Rp 14,267,205.88)[7].

Selidikan

Berikutan dari kasus pembunuhan kejam ini Kepala Kepolisian Malaysia Inspektur Jenderal Tan Sri Musa Hassan telah merancang pasukan penyelidikan khusus Divisi Kriminal Tindak Pidana Mabes PDRM Bukit Aman bagi membantu usaha memburu dan menangkap penjahat yang terlibat dalam pembunuhan Nurin Jazlin Jazimin.

Berikutan dari kasus ini juga, Divisi Kriminal Tindak Pidana Mabes Bukit Aman merancang satu unit khusus yang dinamakan Divisi Kriminal Seksual, Penderaan dan Kanak-kanak, yang dianggotai pegawai-pegawai wanita. Direktur Divisi Kriminal Tindak Pidana Mabes Bukit Aman, Dato' Christopher Wan Soo Kee berbicara unit khusus, yang juga digelar D11, dirancang bagi memantap dan meningkatkan tahap kesiagaan dalam menangani kasus berkaitan dengan anak-anak dan kasus rumah tangga.

“Kantor itu dianggotai 101 personil wanita yang terlatih untuk mengendalikan kasus seksual, penderaan dan kanak-kanak,”

Tanggal 28 September 2007, empat orang pria dan seorang wanita telah di berkas untuk membantu selidikan. Wanita itu dibebaskan setelah diselidiki tidak ada kaitan dengan kasus pembunuhan Nurin, empat pria berada dalam tahanan reman oleh polisi selama 7 hari[8]. Tanggal 2 Oktober, polisi telah memberkas seorang wanita Indonesia di sebuah kios di Nilai, Negeri Sembilan, semasa diberkas ia cuba menelan sim Card telefon bagi mengelak nomor telefon yang menjadi bukti kasus pembunuhan itu dikesan polisi.[9]


Media

Kasus pemerkosaan dan pembunuhan atas Nurin Jazlin yang baru berusia 8 tahun, bulan lalu, membuat seluruh Malaysia dan seluruh dunia termasuk Indonesia juga marah atas para penyerang seksual.

Ini membuat seluruh Malaysia, terutama kelompok pembela anak-anak di Malaysia, geram. Para pelakunya harus dihukum keras, bahkan harus dipermalukan. Itu sebabnya, kini nama dan wajah mereka dipublikasikan biar malu dan jera.[10]

Refrensi

  1. ^ "Kepala Divisi Tindak Pidana mengepalai satuan selidikan khusus ke atas pembunuh Nurin". Bernama. 21 September 2007. Diakses tanggal 25-09-2007. 
  2. ^ Hamid, Rashitha A. (18 September 2007). "Jasad Nurin ditemukan dengan kesan seksual". The Star. Diakses tanggal 25-09-2007. 
  3. ^ "Sidikan DNA: Jasad itu adalah Nurin". The Star. 20 September 2007. Diakses tanggal 27-09-2007. 
  4. ^ "Naked Body Stuffed In Sports Bag Is Nurin Jazlin - Police". Bernama. 20 September 2007. Diakses tanggal 25-09-2007. 
  5. ^ Jessy, Kuldeep S. (20 September 2007). "Girl in bag a foreigner?". The Star. Diakses tanggal 27-09-2007. 
  6. ^ "Imam cries as he leads prayer". The Star. 22 September 2007. Diakses tanggal 25-09-2007. 
  7. ^ Abd. Rahman, Zulkifli (2 Oktober 2007). "RM20,000 reward for info leading to arrest of Nurin's killer to stay". The Star. Diakses tanggal 02-09-2007. 
  8. ^ Charles, Lourds (29 September 2007). "Five nabbed - Woman released, four remanded for seven days". The Star. Diakses tanggal 29-09-2007. 
  9. ^ "Suspect tries to swallow SIM card; Phone chip may contain evidence linking her to child's death". The Electric New Paper, Singapore. 2 Oktober. Diakses tanggal 02-10-2007. 
  10. ^ Pedofilia di Malaysia Dipublikasikan di Media Massa Kompas, 17 Oktober 2007.