Desain kelas Sigma

Revisi sejak 22 Maret 2016 03.43 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (Varian Maroko: minor cosmetic change)


Korvet kelas Sigma adalah kapal patroli dengan kemampuan untuk mengarungi samudera.

Berkas:SigmaCorvette.jpg
Model desain KRI kelas Sigma

Desain modul

Desain dasar dari seri patroli Sigma dapat berubah-ubah berdasarkan bagian-bagian lambung yang didesain sebagai komponen. Kapal dapat berubah-ubah dalam jumlah bagian-bagian lambung sesuai dengan dimana ditempatkannya. SIGMA merupakan singkatan dari Ship Integrated Geometrical Modularity Approach.

Desain ini berasal dari desain pada tahun 1970-an yang dibuat oleh MARIN Teknikk AS dengan sebutan High Speed Displacement hull form.

Sistem desain

SIGMA dirancang utnuk menerima sistem modul di berbagai area, hal ini menyebabkan kapal ini mempunyai keluwesan yang tinggi dalam pengaturannya dengan biaya yang rendah. Korvet ini dilengkapi dengan perlengkapan komunikasi dan pertempuran yang lengkap di dalam ruang yang luas untuk menampung akomodasi 80 orang, sebuah dek helikopter dan propulsi diesel propeler ganda.

Kemampuan propulsi dan keseimbangan yang tinggi dari kapal ini (dilengkapi dengan gulungan penyetabil pasif) membuatnya cocok untuk operasi pencarian dan patroli di perairan teritorial indonesia. Fungsi dasar dari kapal ini adalah Patroli maritim Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), Penggetar, Pencarian dan penyelamatan (SAR) dan anti kapal selam. Dek helikopter mampu menampung sebuah helikopter dengan berat maksimum 5 ton dilengkapi dengan fasilitas lashing point dan sistem pengisian BBM .Operasi helikopter mampu dilakukan pada malam hari maupun siang hari. Kapal ini dibuat menurut Lloyds Register Class untuk unrestricted service dan disetujui oleh prinsipal kelautan yang bonafid.

Pengguna

  • Indonesia memiliki 4 korvet tipe 9113 yang semuanya akan aktif pada tahun 2009.
  • Maroko sudah memesan 2 korvet tipe 9813 (dengan VLS) dan 1 tipe 10513 fregat ringan berdasarkan desain yang sudah dimodifikasi.

Varian Indonesia

Varian Indonesia berdasarkan pada desain Sigma 9113.[1] Kapal pertama dalam kelas ini adalah KRI Diponergoro, pemotongan baja pertama kali dilakukan pada Oktober 2004. Kapal ini diluncurkan pada 16 September 2006 dan mulai bertugas dan diresmikan pada tanggal 2 Juli 2007 oleh KSAL, Laksamana TNI Slamet Soebijanto.[2]

Penambahan untuk 2 unit selanjutnya dimulai pada Januari 2006 dengan pemotongan baja pertama kali dilakukan pada 3 April 2006[3] di Galangan kapal Damen's Schelde Naval Shipbuilding, Vlissingen-Oost yard dan tidak di Surabaya sebagaimana diumumkan sebelumnya.

Pada 28 Agustus 2007, Jane's Missiles and Rockets melaporkan[4] bahwa Indonesia mengalami masalah dalam mendapatkan lisensi ekspor untuk MM-40 Exocet blok II dan kemudian menggunakan buatan China C-802 rudal anti kapal sebagai alternatif. Bagaimanapun kemudian kapal sudah dikirimkan dengan rudal Exocet.

Varian Maroko

Pada 6 Februari 2008[5], Maroko menandatangani kontrak senilai USD 1,2 Milyar dengan Schelde Naval Shipbuilding untuk dua SIGMA 9813 dan satu SIGMA 10145 yang mana merupakan versi modifikasi dari desain kelas SIGMA yang ada.

SIGMA 10513 adalah sebuah kapal 2.300-ton dengan panjang 105 meter (344,49 ft) dengan sebuah MICA VLS dan akomodasi untuk 110 orang sedangkan SIGMA 9913 merupakan kapal 2.100-ton (Sigma 9813) dengan panjang 98 meter (321,52 ft) dan akomodasi untuk 91 orang. Diharapkan sudah selesai semua pada 2012.

Kapal-kapal kelas SIGMA

Nama No. Lambung Pasang lunas Diluncurkan Ditugaskan
KRI Diponegoro [1] 365 24 Maret 2005 16 September 2006 2 Juli 2007
KRI Hasanuddin [2] 366 24 Maret 2005 16 September 2006 24-Nov-2007
KRI Sultan Iskandar Muda 367 8 Mei 2006 24 November 2007 September 2008
KRI Frans Kaisiepo 368 8 Mei 2006 28 Mei 2008 2009?

Referensi

Sumber

Pranala luar