Belawa, Wajo
Belawa adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Belawa | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Selatan | ||||
Kabupaten | Wajo | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | H.Ahmad Jahran,Ap, Msi[butuh rujukan] | ||||
Populasi | |||||
• Total | 31,923 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 73.13.07 | ||||
Kode BPS | 7313090 | ||||
Luas | - km² | ||||
Desa/kelurahan | Menge | ||||
|
Desa/ Kelurahan
Kecamatan ini terdiri dari beberapa desa, antara lain:
- Desa Wele
- Desa Sappae
- Kelurahan Macero
- Kelurahan Malakke
- Desa Limporilau
- Desa Ongko
- Desa Leppangeng
- Desa Lautang
Organisasi masyarakat
Ada beberapa organisasi masyarakat dan keagamaan di Belawa di antaranya:
- Ikatan Kerukunan Masyarakat Belawa ( IKMB)
- Ikatan Abituren Madrasah As'adiyah (IKAMA)
- Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dll.
- Sanggar Komunitas Anak Wajo (SAKAW)
Di Kecamatan Belawa ada sebuah Masjid yg cukup terkenal di Wajo bahkan di Sulawei Selatan karena karomahnya. Masjid tersebut adalah "Masjid Besar Darussalam" yang didirikan oleh AGH KH M.Yunus Martan pada tahun 1947, kemudian pembangunannya dilanjutkan oleh H.M Sunusi, AGH KH Abd Malik dan seterusnya.
Lambang
Lambang Kecamatan Belawa diciptakan oleh H.M. Sunusi
Arti Lambang Kecamatan Belawa
1.Tulisan TOSAGENA menandakan bahwa "Syeh" dari Belawa yang cukup di segani di jamannya. Dimakamkan di pekuburan para wali di tanah suci yang bernama Subaekah.
2. 7 bintang menandakan 7 pemberani dari Belawa yang bergelar "Orowane Pitue".
3. Pohon Bercabang 2 dan beranting 6 berarti pohon Belawa yang merupakan cikal bakal nama Belawa. Cabang 2 berarti dulunya Belawa terbagi 2 yaitu BELAWA ALAU dan BELAWA ORAI sedangkan 6 Ranting berarti dulunya Belawa mempunyai 6 Limpo (kampung).
4. Gambar Masjid Darussalam menandakan orang Belawa 100% beragama Islam dan sangat Agamis
5. Padi, jagung, kacang, ikan adalah penghasilan utama Belawa.
6. Tulisan "Belawa Seuwa" berarti Belawa adalah "wanua masengereng" ("penuh kenangan") dan besar.[1]
Sejarah
Sejarah atau asal usul penamaan nama Belawa sampai saat ini masih banyak versi termasuk berasal dari pohon Belawa serta Aliran Ba Alawiyah yg pada akhirnya menjadi Belawa, Aliran ini dibawa oleh salah satu keturunan langsung Nabi Muhammad SAW serta kakek beberapa Wali di Jawa yg bernama Syeh Jamaluddin Al Akbar Al Husaini.
Bagaimanapun sejarah Belawa, penduduk Belawa sangat dikenal sebagai Perantau dan Agamis
Geografi
Batas wilayah:
- Utara : Kabupaten Sidrap
- Selatan : Kabupaten Soppeng dan Danau Tempe
- Timur : Danau Tempe
- Barat : Kabupaten Sidrap
Tokoh legenda
- Wa' Becce - Lahir di limpomadjang] (Gelar : Calabai Belawa, Bolong Mangongona Kute, Menjadi Raja Kutai petama pada Abad ke IV Masehi dengan gelar Mulawarman)
- Syekh Sagena - Lahir di Limpomadjang (Tokoh penyiar Islam tahun 1010 Masehi)
- Worane Pitue (7 Bersaudara) - Lahir di Dusun Tancung Purai, Desa Limporilau, (Penakluk Kerajaan Sailong - Bone, pada tahun 1674)
- I Maddaung Lolobua - Lahir di Bastem - Tokoh penganut animisme abad ke 19 yang menyebar paham animisme di Amparita Sidrap dan menjadi Tokoh Masyarakat adat Danau Tempe yang berpusat di Dusun Tancung Purai
Tokoh masyarakat
- KH. Yunus Martan
- KH. Abdul Malik
- KH. Rafiq Yunus Martan
Referensi
- ^ Sumber: IKMB www.ikmb.or.id