Ceylon Portugal

bekas harta benda Portugal di Asia Selatan
Revisi sejak 28 Maret 2016 15.12 oleh Marcus Cyron (bicara | kontrib) ((GR) File renamed: File:Sri Lanka.PNGFile:Arms of Portuguese Ceylon.png File renaming criterion #3: To correct obvious errors in file names, including misspelled [[c::en:Noun#Proper_nouns_and_comm...)

Ceylon Portugis (bahasa Portugis: Ceilão) adalah wilayah kekuasaan Portugis di Sri Lanka modern, dan merupakan periode dalam sejarah Sri Lanka dari 1505–1658. Portugis pertama-tama menghadapi Kerajaan Kotte di Ceylon, yang berakhir dengan suatu kesepakatan. Ceylon Portugis didirikan melalui pendudukan Kotte dan penaklukan kerajaan-kerajaan Sinhala di sekitarnya. Pada 1565 ibukota Ceylon Portugis dipindahkan dari Kotte ke Kolombo. Penyebaran agama Kristen oleh Portugis juga memicu perselisihan dengan orang-orang Sinhala.

Ceylon

Ceilão
1505–1658
Bendera Ceilão
Bendera
{{{coat_alt}}}
Lambang
Pendudukan Portugis di Ceylon
Pendudukan Portugis di Ceylon
StatusKoloni
Ibu kotaKolombo
Bahasa yang umum digunakanPortugis, Sinhala, Tamil
Kapten 
• 1518-1518
João da Silveira
• 1522-1524
Fernão Gomes de Lemos
Mayor Kapten 
• 1551-1552
João Henriques
• 1591-1594
Pedro Homem Pereira
Gubernur 
• 1594-1594
Pedro Lopes de Sousa
• 1656-1658
António de Amaral de Meneses
Era SejarahImperialisme
• Hubungan dan perdagangan dengan Kerajaan Kotte
15 Agustus 1505
• Kejatuhan Ceylon Portugis
14 Januari 1658
Mata uangTanga Portugis (TCP)
Didahului oleh
Digantikan oleh
krjKerajaan
Kotte
krjKerajaan
Jaffna
krjKerajaan
Sitawaka
Ceylon Belanda
krjKerajaan
Kandy
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Pada akhirnya, orang-orang Ceylon meminta bantuan dari Kekaisaran Belanda dalam perjuangan mereka untuk merdeka. Kekaisaran Belanda lalu membuat kesepakatan dengan Kerajaan Kandy. Setelah jatuhnya ekonomi Iberia pada 1627, Perang Belanda-Portugis berakhir dengan penaklukan Belanda di koloni-koloni Portugis di Asia. Ceylon Portugis kemudian diserahkan kepada Belanda. Namun unsur-unsur budaya Portugis dari periode ini masih banyak yang tersisa di Sri Lanka.

Referensi