Dukuhbenda, Bumijawa, Tegal
Dukuhbenda merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia
Dukuhbenda | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Tegal | ||||
Kecamatan | Bumijawa | ||||
Kode pos | 52466 | ||||
Kode Kemendagri | 33.28.02.2011 | ||||
|
Secara administratif Desa Dukuhbenda termasuk dalam wilayah Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, terletak di sebelah barat Kecamatan Bumijawa dengan jarak sekitar 6 Km, yang dapat ditempuh dengan angkutan pedesaan umum dalam 20 menit, jarak ke pusat pemeritahan Kabupaten berjarak 36 Km dengan waktu tempuh 60 menit. Desa Dukuhbenda terdiri dari 7 dusun yaitu dusun Dukuhbenda Krajan, Bujil, Siketi Kidul, Siketi Gunung, Siketi Lebak, Glempang, dan Wadasmalang, serta terdapat dusun relokasi yaitu Dusun Mekartani. Desa Dukuhbenda teridiri dari 7 RW. RW I terdiri atas 5 RT, RW II terdiri atas 5 RT, RW III terdiri atas 5 RT, RW IV terdiri atas 11 RT, RW V terdiri atas 5 RT, RW VI terdiri atas 5 RT dan RW VII terdiri atas 3 RT. Pemerintah Desa Dukuhbenda berawal sejak zaman Hindia Belanda sudah terdapat pemimpin desa yang disebut Lurah, Lurah yang pernah menjabat di desa Dukuhbenda adalah Lurah Duglik, Lurah Kadim, Lurah Senah, Lurah Sulemi, Lurah Juremi, Lurah Muhar, Lurah Munip, Lurah Sudir dan sekarang dijabat oleh PJ M. Rojikin. Desa Dukuhbenda memiliki sejarah yang berawal dari lurah Cintamanik yang memiliki wilayah yang luas, kemudian adik dari lurah tersebut meminta wilayah kakaknya untuk dibagi dengan adiknya. Akhirnya wilayah kakaknya dibagi menjadi dua, yang kemudian wilayah tersebut diberi nama Dukuhbenda. Setelah pembagian wilayah tersebut, masyarakat dari kedua desa tersebut tidak pernah bisa hidup damai, selalu saja ada pertikaian. Sejarah lain mengatakan, dahulu kala Desa Dukuhbenda didatangi oleh seorang yang masyarakat Dukuhbenda sebut sebagai Kaki Guna. Kaki Guna tidak tinggal bersama warga, namun ia tinggal di bawah pohon benda. Masyarakat dukuhbenda beranggapan bahwa Kaki Guna adalah seorang calon wali. Hal tersebut dikarenakan masyarakat Dukuhbenda melihat Kaki Guna sedang menancapkan tongkatnya ke tanah dan kemudian dari dalam tanah tersebut memancarkan air. Terdapat juga sejarah Raden Sekutu. Raden Sekutu beserta kudanya awal mula datang di dusun Bujil, karena ada suatu masalah maka Raden Sekutu memutuskan pindah ke arah Selatan Desa Dukuhbenda, beliau meninggal di sana, dan kemudian masyarakat menyebut nama daerah tersebut Dusun Siketi. Itulah sekilas sejarah mengenai Desa Dukuhbenda.