Kaolin adalah semacam tanah liat yang efektif untuk mengobati diare dan juga peradangan kulit tertentu.[1] Kaolin merupakan suatu masa batuan yang kemudian tersusun dari material lempung yang mempunyai kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan.[2] Kakoin ini merupakan tanah liat halus bewarna putih yang digali dari tanah.[1] Kaolin dibersihkan dengan cermat dan dimurnikan sebelum menjadii obat.[1] Manfaat utamanya sebagai obat pereda serangan diare ringan pada orang dewasa.[1] Kaloin kadang-kadang juga digunakan sebagai osion untuk mengobati lecet, bisul, dan peredangan kulit, walaupun sudah digantikan oleh krim antiseptik dan antibiotik.[1] Alergi kulit terhadap losion kaolin jarang terjadi, tetapi orang dengan kulit yang peka pada umumnya harus menghindari pemakaian losion karena losion apa pun dapat mengiritasi kulit.[1]

Kaolin

Cara kerja Kaolin

Keefektifan Kaolin adalah bergantung pada sifat penyerapan cairan.[1] Untuk mengobati diare, kaolin menyerap berbagai zat yang meniritasi lambung dan toksin penyebab diare.[1] Dengan cara kerja yang demikian, maka kaolin efektif untuk diare yang disebabkan oleh zat yang mengiritasi usus, seperti diare karena makan makanan asam dan pedas. Karena sebab keefektifan kaolin dalam menyerap cairan tersebut, kaolin membuat luka tetap kering. Kaolin dapat digabungkan dengan bahan lain.[1] Campuran paling umum adalah kaloin dan pektin walaupun kaolin juga daat dicampur dengan air kloroform, natrium bikarbonat dan air pappermint, yang semuanya menjadikan rasanya lebih enak.[1]

Manfaat Kaolin

Berikut ini merupakan manfaat dari kaolin:[1]

  1. Obat untuk diare
  2. Obat muntah yang parah
  3. Obat gangguan pencernaan
  4. Untuk lossion atau bedak tabur untuk luka

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h i j k David Arnot, dkk (2009). Pustaka Kesehatan Populer Mengenal Pemeriksaan Laboratorium, volume 8. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. hlm. 144. 
  2. ^ "Kaolin dalam Industri" (PDF). Diakses tanggal 18 Juni 2014. 

Klasifikasi ilmiah