AS Roma

klub sepak bola di Italia

Associazione Sportiva Roma (BITASR, LSE: 0DMN), biasa disebut AS Roma, adalah sebuah klub sepak bola Italia yang bermarkas di Roma. Klub ini berlaga di Serie A.

A.S. Roma
Logo A.S. Roma
Nama lengkapAssociazione Sportiva Roma SpA
Julukani Giallorossi (Kuning-Merah)
La Maggica (Ajaib)
i Lupi (Serigala)
Berdiri22 Juli 1927; 97 tahun lalu (1927-07-22)
(oleh Italo Foschi)
StadionStadion Olimpiade Roma
Roma, Italia
(Kapasitas: 70,634)
PresidenAmerika Serikat James Pallotta
Pelatih kepalaItalia Luciano Spalletti
LigaSerie A
2014–15ke-2, Serie A
Situs webSitus web resmi klub
Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga
Musim ini

Roma telah memenangkan Serie A tiga kali, pertama di 1941-42 kemudian pada 1982-1983 dan sekali lagi pada 2000-01, serta memenangkan sembilan gelar Coppa Italia dan Supercoppa Italiana dua gelar. Di panggung Eropa, Roma memenangkan Piala Inter-Cities Fairs pada 1960-61, mendekati kemenangan Piala Eropa pada 1983-84 (kalah di final bermain di kandang melawan Liverpool setelah adu penalti), dan berakhir sebagai runner-up di Piala UEFA untuk 1990-1991 (kalah agregat melawan Internazionale).

Pertandingan kandang saat ini bermain di Stadion Olimpiade Roma, tempat mereka berbagi dengan rival sekota Lazio. Dengan kapasitas lebih dari 72.000, itu adalah yang kedua terbesar dari jenisnya di Italia, dengan hanya San Siro dapat kursi lebih. Pada bulan September 2009 klub mengumumkan rencana untuk membangun stadion berkapasitas 55.000 yang baru di pinggiran barat Roma. Desain adalah model setelah stadion sepak bola Inggris dengan tujuan yang untuk memberikan pendukung melihat lebih dekat di lapangan.[1] Pada September 2011, diumumkan bahwa presiden baru, Thomas R. DiBenedetto, telah mencapai kesepakatan dengan walikota Roma, Gianni Alemanno, untuk memiliki stadion baru selesai pada tahun 2016. Seperti rencana sebelumnya oleh Sensi, stadion baru ini harus dimodelkan setelah stadion Inggris.[2]

Sejarah

A.S. Roma didirikan pada musim panas 1927 oleh Italo Foschi dengan cara menggabungkan 3 klub sepak bola dari kota Roma,Italia yaitu Roman FC, SS Alba-Audace dan Fortitudo-Pro Roma SGS. Alasan dari merger ketiga klub ini adalah untuk membentuk sebuah klub sepak bola yang kuat untuk menjadi rival dari klub-klub sepak bola Italia bagian Utara. Namun dari penggabungan ini, ada satu klub di kota Roma waktu itu yang tidak ikut bergabung, yaitu Lazio karena suatu intervensi dari Jenderal Vaccaro, anggota klub dan eksekutif dari Federasi Sepak Bola Italia.

Klub ini memainkan musim yang paling awal di stadion Motovelodromo Appio, sebelum akhirnya menetap di Campo Testaccio pada November 1929. Sebuah awal musim yang baik dimana Roma berhasil menempati posisi 'runner up' di bawah Juventus pada musim 1930-1931. Kapten Attilio Ferraris bersama dengan Guido Masetti, Fulvio Bernardini dan Rodolfo Volk adalah pemain yang sangat penting selama periode ini.

Hingga kini satu-satunya kejuaraan antar klub Eropa yang pernah dijuarai oleh AS Roma adalah Piala Inter-Cities Fairs pada periode 1960-1961 yang merupakan cikal bakal dari kejuaraan UEFA Europa League. Ironisnya kompetisi Piala Inter-Cities Fairs ketika itu ternyata tidaklah di selenggarakan oleh UEFA sehingga sebagai konsekuensinya UEFA tidak menganggap catatan juara klub-klub di Piala Inter-Cities Fairs termasuk AS Roma untuk menjadi bagian dari catatan Eropa mereka.

Kemenangan Gelar Pertama dan Penurunan

Setelah kemerosotan performa dalam pertandingan liga dan banyaknya pemain kunci yang hengkang, Roma pada akhirnya membangun kembali skuat mereka dengan menambahkan Top Scorer Argentina, Enrique Guaita. Di bawah asuhan Pelatih Luigi Barbesino, AS Roma berhasil meraih gelar pertama mereka di musim 1935 - 36 ; menyelesaikan sisa musim hanya selisih satu poin di bawah juara pertama, Bologna.

Roma kembali ke penampilan terbaiknya setelah tampil tidak konsisten di musim akhir 1930-an; Roma mencatat kemenangan dan meraih Scudetto dengan mengejutkan di musim 1941-42. Delapan belas gol yang dicetak oleh pemain lokal Amedeo Amadei adalah hal yang penting bagi Pelatih Alfred Schaffer saat itu. Pada saat itu, Italia terlibat dalam Perang Dunia II dan AS Roma sedang bermain di stadion Partito Nazionale del Fascista.

Pada tahun-tahun setelah perang, Roma tidak mampu merebut kembali title Scudetto. AS Roma menyelesaikan musim di papan bawah Serie A selama lima musim berturut-turut. Sehingga pada akhirnya harus jatuh ke jurang degradasi Serie B pada akhir musim 1950-51 musim; sekitar satu dekade setelah kemenangan Scudetto mereka. Berkat kesigapan dan antusiasme dari Pelatih Giuseppe Viani, promosi ke Serie A langsung kembali tercapai.

Setelah kembali ke Serie A, Roma berhasil untuk menstabilkan diri mereka sebagai sebuah klub papan atas lagi dengan pemain seperti Egisto Pandolfini, Dino Da Costa dan Dane Helge Bronee. Meskipun Roma tidak dapat masuk ke empat besar selama dekade berikut, tetapi mereka berhasil meraih beberapa trofi. Trofi kehormatan pertama mereka di luar Italia tercatat pada 1960-61 ketika Roma memenangkan Piala Inter-Cities Fairs dengan mengalahkan Birmingham City 4–2 pada pertandingan final. Beberapa tahun kemudian Roma pertama kali memenangkan Coppa Italia pada musim 1963-64, dengan mengalahkan Torino 1–0.

Titik terendah mereka datang selama musim 1964-65 ketika manajer Juan Carlos Lorenzo mengumumkan bahwa klub tidak bisa membayar pemain dan kemungkinan tidak akan mampu membayar untuk perjalanan ke Vicenza untuk memenuhi pertandingan berikutnya. Para pendukung fanatik klub terus berjuang demi klub kesayangannya, AS Roma, dengan cara pengumpulan dana di Teater Sistina dan kebangkrutan itu dihindari dengan terpilihnya presiden baru klub Franco Evangelisti.

Gelar kedua mereka yaitu Coppa Italia dimenangkan di musim 1968-69. Giacomo Losi menjadi sejarah dan mencatatkan rekor penampilan terbanyak di AS Roma selama tahun 1969 dengan 450 penampilan di semua kompetisi, rekor tersebut dipegangnya selama 38 tahun.

Periode Kemenangan di Berbagai Kompetisi

Roma mampu menambah satu piala lagi untuk koleksi mereka pada tahun 1972, dengan kemenangan 3-1 atas Blackpool di Piala Anglo-Italia. Tempat terbaik AS Roma mampu mencapai selama dekade ketiga di 1974-75. Pemain terbaik selama periode ini termasuk gelandang Giancarlo De Sisti dan Francesco Rocca.

Era baru kesuksesan dalam sejarah sepak bola AS Roma ditambah dengan kemenangan Coppa Italia, mereka mengalahkan Torino dalam drama adu penalti untuk memenangkan Piala pada musim 1979-80. AS Roma telah berhasil mencapai posisi atas dalam klasemen di Serie A yang mereka belum tersentuh sejak 1940-an. Mantan pemain AC Milan Nils Liedholm adalah pelatih pada saat itu, dengan pemain seperti Bruno Conti, Agostino Di Bartolomei, Roberto Pruzzo dan Falcao.

Scudetto kedua diraih AS Roma pada musim 1982-83. AS Roma memenangkan gelar untuk pertama kalinya dalam 41 tahun. Pada musim berikutnya Roma finis sebagai runner-up Serie A dan mengumpulkan gelar Coppa Italia, mereka juga berhasil sebagai runner-up di Piala Eropa akhir 1984. Final Piala Eropa dengan Liverpool berakhir imbang 1-1 dengan gol dari Pruzzo, tetapi Roma akhirnya kalah dalam babak adu penalti. Kesuksesan Roma kembali terjadi pada tahun 1980 dimana berhasil mencapai posisi runner-up Serie A di musim 1985-86 dan kembali menjuarai Coppa Italia mengalahkan Sampdoria 3-2.

Tahun 1990-an merupakan awal munculnya striker Francesco Totti yang menjadi punggawa penting dari tim sebagai kapten dan ikon klub.

Periode Millenium dan Kebangkitan

 
17 Juni 2001 – Roma-Parma 3–1: Roma memenangkan kejuaraan Italia ketiga dalam sejarahnya. Pendukung dari Curva Sud yang gembira

Roma kembali bergairah dalam tahun 2000-an, dekade ini dimulai dengan perombakan besar dengan memenangkan Scudetto ketiga mereka pada musim 2000-01, saat itu scudetto dimenangkan pada hari terakhir musim dengan mengalahkan Parma 3-1 dan mengungguli Juventus dengan selisih dua poin. Kapten Roma, Francesco Totti merupakan pemain yang berjasa besar untuk mengantarkan kemenangan dan ia akan menjadi salah satu pahlawan utama dalam sejarah AS Roma. Pemain penting lain yang turut mengantarkan AS Roma meraih Scudetto ketiga termasuk Aldair, Cafu, Gabriel Batistuta dan Vincenzo Montella.

Klub berusaha untuk mempertahankan gelar di musim berikutnya tetapi berakhir sebagai runner-up di bawah Juventus dengan selisih hanya satu poin. Roma kembali dikapitalisasi beberapa waktu di musim 2003-04. Pada November 2003 sebesar € 37,5 juta disuntikkan oleh "Roma 2000" untuk menutup kerugian setengah tahun dari tahun sebelumnya. Dan sekali lagi pada 30 Juni sebesar € 44.570.000 dikucurkan untuk menyehatkan kondisi keuangan Klub. Melalui pasar saham, lebih jauh € 19,850 juta saham baru yang diterbitkan, dan pada akhir tahun, modal saham adalah € 19.878.000, dan tidak berubah pada 2011. Musim berikutnya kepergian Walter Samuel seharga € 25 juta dan Emerson senilai €, 28 juta yang berdampak pada penurunan kekuatan skuat, sehingga Giallorossi menyelesaikan musim 2011 di tempat kedelapan, salah satu yang terburuk musim dalam beberapa musim terakhir.

 
Francesco Totti, kapten saat ini, dengan Coppa Italia 2007–08

Sebuah skandal Serie A terungkap selama 2006 dan Roma adalah salah satu tim yang tidak terlibat, setelah hukuman ditetapkan kepada Klub-klub yang terlibat skandal, Roma mendapat berkah atas dihukumnya Klub yang terlibat Skandal dan kembali diklasifikasikan sebagai runner-up pada 2005-06 ; musim yang sama di mana mereka menyelesaikan Ajang di Coppa Italia sebagai Runner-up karena kalah dari Internazionale. Dalam dua musim berikutnya, Roma menduduki posisi runner-up Serie A, yang berarti bahwa pada tahun 2000-an berhasil mencapai posisi dua teratas lebih dari satu dekade dalam sejarah mereka. Sementara itu di Liga Champions, mereka mencapai perempat final untuk menghadapi Manchester United. Pada partai pertama di kandang mereka mampu mengalahkan Manchester United dengan skor 2-1 walau harus tunduk dengan skor 7-1 di Manchester.

Setelah awal yang mengecewakan pada musim 2009-10, Claudio Ranieri menggantikan Luciano Spalletti sebagai pelatih. Pada saat itu, Roma terpuruk di papan bawah Serie A setelah kalah dari Juventus dan Genoa. Meskipun kemunduran ini, Roma kemudian memulai musim dengan rekor tak terkalahkan yang luar biasa dari 24 pertandingan di Serie A - yang terakhir menang dari 2-1 atas rival se-kotanya Lazio.

Akhir Era Sensi

Pada musim panas tahun 2010, keluarga Sensi setuju untuk melepaskan kontrol mereka terhadap AS Roma. Ini turut mengakhiri masa pemerintahan presiden dari keluarga Sensi yang telah memimpin klub sejak 1993. Sampai pemilik baru diangkat, Rosella Sensi akan melanjutkan peran sebagai Presiden klub. Musim 2010-11 Roma mulai dengan kemenangan pada tingkat domestik dan level Eropa. Ini termasuk mengalahkan tim seperti Cagliari, Brescia dan kekalahan 2-0 melawan Bayern Munich di tahap grup Liga Champions. Juga disertai dengan kemenangan melawan Inter Milan dan kemenangan sensasional melawan Bayern Munich pada laga away, yang membawa Roma menang dengan agregat 3-2. Setelah serangkaian hasil buruk tanpa kemenangan dari lima pertandingan berturut-turut, Claudio Ranieri mengundurkan diri sebagai pelatih kepala pada bulan Februari 2011, dan mantan striker Vincenzo Montella diangkat sebagai Pelatih sementara sampai akhir musim.

Pada tanggal 16 April 2011, kontrak pengambilalihan ditandatangani. Perusahaan induk baru, adalah NEEP Roma Holding SpA, sebuah perusahaan patungan dari DiBenedetto AS Roma LLC dan UniCredit SpA, dalam rasio 60-40. NEEP sendiri memiliki € 120.000 modal saham. NEEP akan membeli saham 67,1% (atau 88.918.686 lembar saham) dari AS Roma SpA (klub itu sendiri, senilai € 60,3 juta), kepemilikan seluruh Real ASR Estat Srl dan Brand Management S.r.l. dari Sensi 2000 Roma Srl (sebuah anak perusahaan dari Italpetroli) dengan total € 70.300.000.

Pengambilalihan ini dipimpin oleh Thomas R. DiBenedetto , melalui DiBenedetto AS Roma LLC (bersama dengan James Pallotta, Michael Ruane dan Richard D'Amore, akuntansi untuk modal 25% masing-masing). Tanggal transaksi dijadwalkan pada tanggal 31 Juli 2011, namun ditunda hingga 18 Agustus.

Kepemilikan baru segera mulai berlaku dengan membuat perubahan signifikan dalam klub, mempekerjakan Walter Sabatini sebagai direktur sepak bola dan mantan pemain internasional Spanyol dan FC Barcelona B pelatih Luis Enrique sebagai Pelatih; Gelandang menyerang Erik Lamela dari River Plate, Striker Bojan Krkic dari Barcelona , Kiper Maarten Stekelenburg dari Ajax Amsterdam dan Bek Gabriel Heinze.

Dalam kepemilikan NEEP Roma Holding SpA juga mulai pengambilalihan total, yang mana perusahaan akan membeli saham dari pemegang saham minoritas dan pasar umum (43.604.610 saham atau 32,903%), untuk € 0,6781 per saham, harga yang sama NEEP yang membeli saham dari Sensi. NEEP juga menyatakan bahwa de-listing perusahaan bukan suatu keharusan seperti yang diaktifkan oleh hukum.

Warna, Lambang dan Nama Panggilan

Warna dalam logo AS Roma adalah warna merah marun dengan trim kuning keemasan mewakili warna khas dari Kota Abadi (Roma), dalam pakaian resmi Pemerintah Roma juga memiliki warna yang sama. Emas melambangkan Tuhan dalam Katolik Roma, sementara merah marun mewakili martabat kekaisaran.

Logo itu sendiri pada awalnya dikenakan oleh Roman Football Club , salah satu dari tiga klub yang bergabung untuk membentuk inkarnasi pada tahun 1927. Karena warna yang mereka kenakan, Roma sering dijuluki i Giallorossi yang berarti merah-kuning.

Berkas:AS Roma Logo.svg
Logo AS Roma lama (1998-2013)

Mungkin karena pasar marketing modern, beberapa tahun terakhir trim kuning keemasan diganti dengan oranye dipadukan dengan merah marun.

Sebuah julukan populer lainnya adalah I Lupi (serigala), Serigala selalu tampil di lencana AS Roma dalam bentuk yang berbeda sepanjang sejarah mereka. Saat ini lambang tim adalah salah satu yang digunakan ketika klub pertama kali didirikan. Ini menggambarkan serigala betina dengan dua bayi kembar, Romulus dan Remus, yang menggambarkan mitos berdirinya Kota Roma.

Pemasok Kostum dan Sponsor

Periode Pemasok kostum Sponsor kaus
1970–71 Lacoste Tidak ada
1972–76 Tidak ada
1977–79 Adidas
1979–80 Pouchain
1980–81 Playground
1981–82 Barilla (pasta)
1982–83 Patrick
1983–86 Kappa
1986–91 NR
1991–94 Adidas
1994–95 Asics Nuova Tirrena (asuransi)
1995–97 INA Assitalia (asuransi)
1997–00 Diadora
2000–02 Kappa
2002–03 Mazda (mobil)
2003–05 Diadora
2005–06 Banca Italease (grup perbankan)
2006–07 Tidak ada
2007–13 Kappa WIND (telekomunikasi)
2013–14 Tidak ada Roma Cares (organisasi sosial)[3]
2014–24 Nike[4] TBD

Catatan: Seragam AS Roma musim 2013-14 tidak menggunakan merek apapun juga dikarenakan kontrak dengan Kappa dihentikan pada musim 2012-13 dan kontrak dengan Nike baru dimulai pada musim 2014-15, walau seragam tersebut sebenarnya diproduksi oleh Asics namun tanpa perjanjian untuk menampilkan merek Asics di seragam mereka.[5]

Pendukung dan Rivalitas

 
Pendukung Roma di Stadio Olimpico

AS Roma adalah yang memiliki Fans terbanyak kelima selain Juventus , Internazionale , Milan dan Napoli dengan sekitar 7% dari penggemar sepak bola Italia mendukung AS Roma (menurut penelitian Institut Doxa-L'Espresso terhadap April 2006). Secara historis Bagian terbesar dari pendukung AS Roma di kota Roma datang dari penduduk kota bagian dalam, terutama Testaccio. Kelompok Fans pendukung AS Roma yang tertua adalah Commando Ultra Curva Sud biasa disingkat CUCS ; kelompok ini didirikan oleh penggabungan kelompok-kelompok kecil dan dianggap salah satu yang paling bersejarah dalam sejarah sepakbola Eropa. Namun , pada pertengahan 1990-an CUCS telah dirampas oleh kelompok yang bersaing dan akhirnya bubar. Sejak saat itu, Curva Sud dari Stadion Olimpico telah dikendalikan oleh kelompok sayap kanan seperti : AS Roma Ultras , BOYS , Giovinezza dan lainnya. Pada bulan September 2009 klub mengumumkan rencana untuk membangun baru stadion berkapasitas 55.000 di pinggiran barat Roma.

Lagu kebangsaan klub paling dikenal dan menjadi motto adalah Roma, Roma, Roma yang diciptakan oleh Antonello Venditti seorang kader Partai Komunis Italia, yang juga menyanyikan lagu Communisti al Sole. Makna lagu kurang lebih memiliki makna "Roma tidak untuk dipertanyakan, tetapi untuk dicintai" dan dinyanyikan setiap sebelum pertandingan, lagu Grazie Roma , dengan penyanyi yang sama, dimainkan pada akhir pertandingan kandang saat menang. Baru-baru ini reff utama dari The White Stripes lagu dari Seven Nation Army juga telah menjadi sangat populer dalam pertandingan.

Rivalitas

Dalam sepak bola Italia AS Roma adalah klub dengan banyak persaingan, pertama dan terpenting adalah persaingan mereka dengan rival se-kota mereka SS. Lazio. Derby antara keduanya disebut Derby della Capitale , itu adalah pertandingan satu tim se-kota (derby) yang paling panas dan emosional dalam sejarah persaingan sepakbola di dunia. Hasil telah melihat beberapa kasus kekerasan pada masa lalu termasuk kematian Fans Lazio, Vincenzo Paparelli di musim 1979-1980 sebagai akibat dari sebuah senjata api ditembakkan dari Tribun Curva Sud. Kebencian Roma juga terhadap fans Ultras Internazionale, Boys SAN yang tergabung dalam Curva Nord, yang pernah membuat spanduk "Di Roma hanya ada Lazio", kelompok supporter Internazionale juga pernah membakar jersey Roma ketika musim 2009-2010, saat persaingan Roma dibawah komando Ranieri berhasil merebut posisi puncak 3 minggu sebelum Internazionale kembali kepuncak dan juara, saat Roma dijegal Sampdoria 2-1.

Dengan Napoli , Roma juga bersaing di Derby del Sole persaingan yang berarti "Derby Matahari". Saat ini juga persaingan antar fans klub raksasa Serie A lainnya seperti Juventus (persaingan lahir terutama pada 1980-an), Milan dan Inter (meningkat dalam tahun-tahun terakhir) yang bersaing untuk dapat menduduki zona Liga Champions.

Skuat

Tim Utama

Per February 2016..[6]

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
1 GK   ROU Bogdan Lobonț
2 DF   GER Antonio Rüdiger (on loan from Stuttgart)
3 DF   FRA Lucas Digne (on loan from Paris Saint-Germain)
4 MF   BEL Radja Nainggolan
5 DF   BRA Leandro Castán
6 MF   NED Kevin Strootman
8 FW   ARG Diego Perotti
9 FW   BIH Edin Džeko
10 FW   ITA Francesco Totti (kapten)
11 FW   EGY Mohamed Salah
13 DF   BRA Maicon
14 FW   ESP Iago Falque
15 MF   BIH Miralem Pjanić
16 MF   ITA Daniele De Rossi (wakil kapten)
No. Pos. Negara Pemain
18 FW   ARG Ezequiel Ponce
20 MF   MLI Seydou Keita
21 MF   FRA William Vainqueur
22 FW   ITA Stephan El Shaarawy (on loan from Milan)
23 DF   SVK Norbert Gyömbér (on loan from Catania)
24 MF   ITA Alessandro Florenzi
25 GK   POL Wojciech Szczęsny (on loan from Arsenal)
26 GK   ITA Morgan De Sanctis
33 DF   BRA Emerson (on loan from Santos)
35 DF   GRE Vasilis Torosidis
44 DF   GRE Kostas Manolas
48 MF   TUR Salih Uçan (on loan from Fenerbahçe)
87 DF   BIH Ervin Zukanović (on loan from Sampdoria)
97 FW   NGA Umar Sadiq

Dipinjamkan

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
GK   ITA Gabriele Marchegiani (at Pistoiese)
GK   POL Łukasz Skorupski (at Empoli)
GK   LTU Tomas Svedkauskas (at Ascoli)
DF   ROU Mihai Bălașa (at Crotone)
DF   ARG Tiago Casasola (at Como)
DF   ITA Alessandro Crescenzi (at Perugia)
DF   ITA Paolo Frascatore (at Reggiana)
DF   ITA Marco Frediani (at Ascoli)
DF   SRB Petar Golubović (at Pisa)
DF   ITA Mattia Rosato (at Lupa Castelli Romani)
DF   ITA Massimo Sammartino (at Pistoiese)
DF   ITA Michele Somma (at Brescia)
MF   ITA Luca Mazzitelli (at Brescia)
No. Pos. Negara Pemain
MF   ITA Arturo Calabresi (at Livorno)
MF   ITA Giammario Piscitella (at Pistoiese)
MF   ITA Federico Ricci (at Crotone)
MF   ITA Matteo Ricci (at Pisa)
FW   ITA Jacopo Ferri (at SPAL)
FW   ARG Juan Iturbe (at Bournemouth)
FW   ITA Stefano Pettinari (at Vicenza)
FW   ITA Matteo Politano (at Sassuolo)
FW   ITA Daniele Verde (at Frosinone)
FW   SVK Tomáš Vestenický (at Cracovia)
FW   PAR Antonio Sanabria (at Sporting Gijón)
FW   CIV Seydou Doumbia (at Newcastle United)

Kepemilikkan bersama

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
DF   ITA Luca Antei (di Sassuolo sampai 30 Juni 2014)
DF   ITA Simone Sini (di Perugia sampai 30 Juni 2014)
MF   ITA Giammario Piscitella (di Pescara sampai 30 Juni 2014)
No. Pos. Negara Pemain
MF   ITA Matteo Politano (di Pescara sampai 30 Juni 2014)
MF   ITA Valerio Verre (di Udinese sampai 30 Juni 2014)
FW   URU Nicolás López (di Udinese sampai 30 Juni 2014)

Staff Manajemen

Posisi Staff
Pelatih Kepala   Luciano Spalletti
Asisten Pelatih   Frederic Bompard
Asisten Pelatih   Claude Fichaux
Direktur Teknik   Aurelio Andreazzoli
Pelatih Kiper   Guido Nanni
Pelatih Kebugaran   Luigi Febbrari
Pelatih Kebugaran   Vito Scala
Manajer Tim   Salvatore Scaglia

Sumber: asroma.it

Daftar Pelatih

 
Nama Negara Tahun
William Garbutt   1927–29
Guido Baccani   1929–30
Herbert Burgess   1930–32
Lászlo Barr   1932–33
Lajos Kovács   1933–34
Luigi Barbesino   1934–38
Guido Ara   1938–39
Alfréd Schaffer   1939–42
Géza Kertész   1942–43
Guido Masetti   1943–45
Giovanni Degni   1945–47
Imre Senkey   1947–48
Luigi Brunella   1948–49
Fulvio Bernardini   1949–50
Adolfo Baloncieri   1950
Pietro Serantoni   1950
Guido Masetti   1950–51
Giuseppe Viani   1951–53
Mario Varglien   1953–54
Jesse Carver   1954–56
 
Nama Negara Tahun
György Sarosi   1956
Guido Masetti   1956–57
Alec Stock   1957–58
Gunnar Nordahl   1958–59
György Sarosi   1959–60
Alfredo Foni   1960–61
Luis Carniglia   1961–63
Naim Kryeziu   1963
Alfredo Foni   1963–64
Luis Miró   1964–65
Juan Carlos Lorenzo   1965–66
Oronzo Pugliese   1966–68
Helenio Herrera   1968–70
Luciano Tessari   1970
Helenio Herrera   1971–72
Tonino Trebiciani   1972–73
Nils Liedholm   1974–77
Gustavo Giagnoni   1978–79
Ferruccio Valcareggi   1979–80
Nils Liedholm   1980–84
Sven-Göran Eriksson   1984–86
Angelo Sormani   1986–88
 
Nama Negara Tahun
Nils Liedholm   1988
Luciano Spinosi   1988–89
Gigi Radice   1989–90
Ottavio Bianchi   1990–92
Vujadin Boškov   1992–93
Carlo Mazzone   1993–96
Carlos Bianchi   1996
Nils Liedholm   1996
Ezio Sella   1996
Zdenek Zeman   1997–99
Fabio Capello   1999–04
Cesare Prandelli   2004
Rudi Völler   2004
Luigi Delneri   2004–05
Bruno Conti   2005
Luciano Spalletti   2005–09
Claudio Ranieri   2009–11
Vincenzo Montella   2011
Luis Enrique   2011–12
Zdenek Zeman   2012–13
Aurelio Andreazzoli   2013
Rudi Garcia   2013–2016
Luciano Spalletti   2016

Daftar Presiden

Roma memiliki banyak presiden selama sejarah mereka, beberapa di antaranya telah menjadi pemilik klub, yang lain telah presiden kehormatan. Franco Sensi adalah ketua sampai kematiannya pada tahun 2008, dengan putrinya Rosella Sensi di tempat sebagai presiden kehormatan. Berikut adalah daftar lengkap dari Roma presiden dari tahun 1927 sampai hari ini.[7]

 
Nama Tahun
Italo Foschi 1927–28
Renato Sacerdoti 1928–35
Vittorio Scialoja 1935–36
Igino Betti 1936–41
Edgardo Bazzini 1941–44
Pietro Baldassarre 1944–49
Pier Carlo Restagno 1949–52
Romolo Vaselli 1952
Renato Sacerdoti 1952–58
Anacleto Gianni 1958–62
Francesco Marini-Dettina 1962–65
Franco Evangelisti 1965–68
 
Nama Tahun
Francesco Ranucci 1968–69
Alvaro Marchini 1969–71
Gaetano Anzalone 1971–79
Dino Viola 1979–91
Flora Viola 1991
Giuseppe Ciarrapico 1991–93
Ciro Di Martino 1993
Franco Sensi 1993–08
Rosella Sensi 2008–11
Roberto Cappelli 2011
Thomas R. DiBenedetto 2011–12
James Pallotta 2012–

Prestasi

Gelar Nasional

Serie A:

  • Juara (3): 1941–42, 1982–83, 2000–01

Coppa Italia:

  • Juara (9): 1963–64, 1968–69, 1979–80, 1980–81, 1983–84, 1985–86, 1990–91, 2006–07, 2007–08
 
Sebuah lukisan mural Francesco Totti dicat setelah Roma memenangkan gelar Serie A 2000–01, ketiga mereka secara total

Supercoppa Italiana:

Serie B:

Coppa C.O.N.I.

  • Juara (1): 1928

Gelar Internasional

Piala Inter-Cities Fairs

Liga Champions UEFA

Liga Europa UEFA

Piala Anglo-Italian

Amsterdam Tournament:

Gelar Lainnya

MLS All-Star Game

Hall of Fame

Pada tanggal 7 Oktober 2012, Hall of Fame Roma diumumkan.[8] The Hall of Fame sebagai pemain melalui situs resmi klub dan khusus Hall of Fame panel.

Referensi

Pranala luar