Sidamulya, Jalaksana, Kuningan

desa di Kecamatan Jalaksana, Kuningan
Revisi sejak 13 April 2016 06.34 oleh Rastono (bicara | kontrib) (penambahan hasil tani dan mata pencaharian)


Sidamulya adalah desa di kecamatan Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat, Indonesia.

Sidamulya
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenKuningan
KecamatanJalaksana
Kode Kemendagri32.08.12.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 6°55′42″S 108°27′57″E / 6.92833°S 108.46583°E / -6.92833; 108.46583

Sebelum menjadi nama Sidamulya seperti sekarang ini, dulu bernama desa Tegaljugul. Nama Tegaljugul berasal dari 2 kata yaitu “Tegal” = Lapangan Luas dan “Jugul” = Utusan…yaitu utusan yang dikirim dari masing-masing desa di wilayah kawasaan Kerajaan Pajajaran untuk mengantar Puteri Dyah Pitaloka yang akan dinikahkan kepada Hayam Wuruk, yaitu Raja Majapahit. Tetapi pada saat itu terjadi Perang Bubat, dan pada saat selesai purang bubat Jugul dari wilayah desa kami bisa pulang dengan selamat. Maka untuk memperingati kejadian tersebut oleh sesepuh desa menamakan desa tersebut dengan nama “Tegaljugul”.

Semua ceritera tersebut di atas berdasarkan ceritera turun temurun dari para sesepuh desa dan belum ada penelitian secara ilmiah. Di dalam perjalanannya nama Desa Tegaljugul berdasarkan hasil musyawarah sesepuh desa diubahlah namanya menjadi Desa Sidamulya sampai sekarang.

Nama Desa Sidamulya terdiri dari dua suku kata berasal dari bahasa Jawa yaitu “Sida = menjadi” dan “Mulya = mulia” jadi desa Sidamulya mengandung pengertian desa yang ingin menjadi mulia diberbagai hal. Nama Desa Sidamulya terus bertahan sampai sekarang ini. Sidamulya adalah sebuah desa kecil di lembah gunung Ciremai yang masuk dalam wilayah kecamatan Jalaksana. Desa Sidamulya sangat terkenal dengan hasil pertanian seperti Bawang Merah, Ubi Jalar, Tomat, Bawang Daun, Saledri, Buncis dan lain-lain. Selain hasil pertanian juga terkenal dengan hasil galian C diantaranya : Batu Pecah dan Pasir. Hampir seluruh wilayah Kabupaten Kuningan, Cirebon, Brebes, Majalengka menggunakan batu pecah dan pasir dari Desa Sidamulya untuk keperluan membangun, sebut saja pembangunan Waduk Darma, Dermaga Pelabuhan Cirebon, Tol Kanci dan lain-lain. Hal itu terjadi karena batu pecah dan pasir dari Desa Sidamulya memiliki kualitas bagus dengan nilai abrasi kecil karena berasal dari letusan Gunung Ciremai beberapa puluh tahun yang lalu.

Wilayah desa Sidamulya meliputi Sawah di sebelah Timur dan Selatan, Kebun di sebelah Utara dan Barat. Perbatasan desa Sidamulya adalah :

Terletak pada ketinggian 645 m DPL

1. Pertanian

Sebagai daerah pusat pertanian, maka mata pencaharian utama warga Desa adalah bertani, bercocok tanam dan berdagang hasil pertanian. Wilayah pemasaran hasil tani meliputi Pasar Kurucuk, Pasar Cilimus, Pasar Kuningan, Pasar Luragung, Pasar Cirebon, Pasar Karawang, Pasar Tambun (Bekasi). Hasil pertanian unggulan dari Desa Sidamulya antara lain :

  • Bawang Merah : menjadi hasil tani unggulan karena hasilnya bagus dan sangat cocok sekali untuk bawang goreng. Bahkan bawang gorengnya sampai menembus pasar singapura dan malaysia.
  • Bawang Daun
  • Ubi Jalar (Boled) : selain dikonsumsi dalam bentuk ubi rebus dan ubi goreng, Ubi Jalar hasil dari Sidamulya juga menjadi bahan baku utama pembuatan Saus. Bahkan ada wacana dr kang Dede Yusuf akan dijadikan bahan baku pembuatan Mie Instant.
  • Kacang Buncis
  • Kacang Panjang
  • Tomat
  • Cesim (Sosin)
  • Padi
  • Cabe Rawit
  • Cabe Keriting
  • Jagung

2. Peternakan

Pendudukan Desa Sidamulya, selain bercocok tanam juga memiliki mata pencaharian sebagai peternak. Diantara binatang peliharaan yang dimiliki penduduk baik skala rumahan (perorangan), maupun sekala besar diantaranya : Ternak Ayam Kampung, Ternak Ayam Petelur, Ternak Domba, Ternak Sapi Pedaging. Pada saat menjelang lebaran Iedul Fitri maupun Iedul Adha para peternak ini menjual hasil ternaknya dengan harga bagus dikarenakan permintaan pasar yang meningkat.

3. Mata Pencaharian Sampingan

Sedangkan mata pencaharian sampingan antara lain : Tukang Bangunan, Tukang Ojeg, Tukang Pecah Batu, Penggali Pasir, Tukang Nanggung (Pikul) Sayuran.

(Editor : Rastono, Web : [1]