Orang Tiochiu (Ejaan Inggris:Teochew) (Romanisasi Tiochiu:Diô-jiǔ-nâng) adalah sebuah subgrup Min Selatan yang dominan disamping Orang Hokkian. Orang Tiochiu merupakan salah satu kelompok Tionghoa yang banyak merantau ke berbagai tempat keluar Tiongkok.[1]

Orang Tiochiu juga disebut Orang Tio-soa (Diô-soàⁿ/ Mandarin: Chaoshan), kependekan dari dua daerah asal mereka Diô-jiǔ dan Sòaⁿ-thâu .

Awalnya sebagai desa nelayan, Shantou, (Ejaan lama: Swatow[2]) adalah kota asal orang Tiochiu di Provinsi Guangdong.[3]

Sejarah singkat

Tempat asal mula orang Tiochiu adalah Provinsi Fujian.[4] Pada abad ke-9 sampai 15, mereka berpindah ke bagian pesisir Guangdong dikarenakan kelebihan populasi.[4] Dengan berpisah dari grup Fujian Selatan, orang Tiochiu di Guangdong menempati daerah orang Kanton dan Hakka[5], kedua grup ini akhirnya memberi pengaruh terhadap bahasa Tiochiu.[4]

Pada tahun 1860 Swatow menjadi pelabuhan perjanjian.[6] Kota ini berkembang menjadi pusat distribusi berbagai komoditas dagang, termasuk opium.[6] Seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap pekerja kontrak, orang-orang di Swatow mulai ikut direkrut sebagai pekerja kasar atau kuli, terutama setelah Perang Opium Kedua.[6] Pusat pengiriman kuli yang sebelumnya di Amoy, kini beralih ke Swatow.[6] Dari sinilah para pekerja mulai berangkat, keluar masuk Tiongkok untuk mengerjakan berbagai pekerjaan dan mengirimkan uang hasil kerja kepada kampung halaman mereka.[6] Faktor-faktor lain seperti bencana alam, penyakit dan kelaparan juga menjadi faktor keluarnya orang Swatow pada masa lalu untuk bekerja dan mencari peruntungan ke luar negeri.[7] Kedua kelompok, Hokkian dan Tiochiu, merupakan yang paling banyak pergi ke Asia Tenggara.[6] Banyak yang mulai bekerja atau mengusahakan bidang pertambangan, perkebunan atau perdagangan di Indo-Cina, Siam, Malaya, Singapura, Kalimantan, Filipina, Hindia Belanda[8], Hawaii, Polinesia Perancis, Papua Nugini, Peru, Australia, hingga benua Amerika.[6] Kemajuan Swatow didukung oleh perdagangan opium, pekerja kontrak serta keuntungan investasi dan devisa orang-orang yang berepatriasi.[6]

Bahasa dan budaya

Di Guangdong yang dominan berbahasa Kanton, Orang Tiochiu adalah cabang Min Selatan disebut juga dengan istilah Hoklo. Budaya Tiochiu dikenal melalui Opera Tiochiu, Masakan Tiochiu, Musik Tiochiu, serta Bahasa Tiochiu[9] yang masih berkerabat dekat dengan Bahasa Hokkian.[4] Walau masih berkerabat dan dalam beberapa hal masih bisa saling mengerti, Orang Tiochiu menolak untuk disamakan dengan Orang Hokkian.[7] Jumlah penutur bahasa Tiochiu di daerah asalnya 10 juta jiwa, sekitar 2 sampai 5 juta tersebar di berbagai negara.[4]

Tokoh terkenal

Pranala luar

Referensi

  1. ^ (Inggris)Shantou Travel Guide, travelchinaguide. 14-04-2016
  2. ^ (Inggris)Shantou, China, britannica. 14-04-2016
  3. ^ (Inggris)AN AMERICAN IN CHINA: 1936-39 A Memoir. Shantou ~ 汕头/汕頭 willysthomas. 13-04-2016
  4. ^ a b c d e (Inggris)A Brief Introduction to the Teochew Dialect, teochewdialect. 14-04-2016
  5. ^ (Inggris)A shout-out to the Gaginan: Teochew people and their culture, thatsmags. 14-04-2016
  6. ^ a b c d e f g h (Inggris)Swatow: A Colonial Heritage, howardscott. 14-04-2016
  7. ^ a b (Inggris)The Teochew – Chinese, Not Hokkienese, chinaexpat. 14-04-2016/
  8. ^ (Indonesia)Medan dan Para Kuli yang Datang dari Jauh, lenteratimur. 13-04-2016
  9. ^ (Inggris)Cultural Overview, shantou.gov.cn. 14-04-2016