Palabuhanratu, Sukabumi
Palabuhanratu atau Pelabuhan Ratu adalah sebuah kota sekaligus kecamatan di Tatar Pasundan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Letaknya berada di pesisir Samudra Hindia, yakni di bagian barat daya wilayah kabupaten. Palabuhanratu merupakan ibukota Kabupaten Sukabumi. Di masa Hindia Belanda, daerah ini dikenal dengan nama Wijnkoops-baai.
Palabuhanratu | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Sukabumi | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | - | ||||
Populasi | |||||
• Total | - jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 32.02.01 | ||||
Kode BPS | 3202110 | ||||
Luas | - km² | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | - | ||||
|
Palabuhanratu adalah sebuah kota kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Letaknya berada di pesisir Samudra Hindia, yakni di bagian barat daya wilayah kabupaten.
Daerah ini merupakan tempat wafatnya Ulama Besar, Syaikh Abdusshobur (Mama Gunung Sumping) guru bagi para ulama Palabuhanratu dan sekitarnya, lahir di Kampung Cisaar Cikidang, Wafat di Pesantren Gunung Sumping Pelabuhan Ratu.
Palabuhanratu juga merupakan ibukota Kabupaten Sukabumi. Di masa Hindia Belanda, daerah ini dikenal dengan nama Wijnkoops-baai.
Geografi
Berikut merupakan batas wilayah Kota Palabuhanratu :
Utara | kecamatan Cikakak dan Cikidang |
Selatan | kecamatan Simpenan |
Timur | kecamatan Bantargadung dan Lengkong |
Barat | Teluk Palabuhanratu dan Samudera Hindia |
Wisata
Kota Palabuhanratu memiliki sejumlah Lokasi Wisata yang terbagi dalam beberapa kategori, yakni Wisata Alam, Wisata Religi dan Wisata-wisata Lainnya :
Wisata Alam
Pantai Palabuhanratu atau lebih populer sebagai Pantai Pelabuhan Ratu, adalah sebuah tempat wisata di pesisir Samudra Hindia di selatan Jawa Barat. Lokasinya terletak sekitar 60 km ke arah selatan dari Kota Sukabumi. Pantai ini dikenal memiliki ombak yang sangat kuat dan karena itu berbahaya bagi perenang pantai. Topografinya berupa perpaduan antara pantai yang curam dan landai, tebing karang terjal, hempasan ombak, dan hutan cagar alam.
Karena tempat ini mempunyai daya tarik sendiri, Presiden Soekarno mendirikan tempat peristirahatannya pada tahun 1960 di Tenjo Resmi. Selain itu, atas inisiatif Soekarno pula didirikanlah Samudera Beach Hotel, salah satu hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia pada kurun waktu yang sama dengan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, dan Toko Serba Ada “Sarinah”, yang kesemuanya menggunakan dana pampasan perang dari Jepang.
Selain hotel besar dan mewah Samudera Beach Hotel, di daerah ini terdapat pula sejumlah hotel dan losmen kecil, Pondok Dewata resor adalah salah satu villa mewah yang cukup laris dikunjungi wisatawan. Tidak berapa jauh dari Pantai Palabuhanratu terdapat beberapa lokasi wisata lainnya adalah :
Pantai Karanghawu, yang letaknya sekitar 20 km dari pusat Kota Palabuhanratu, merupakan pantai karang yang menjorok ke laut dan berlubang di beberapa bagian itu. Bentuk karangnya lebih mirip tungku, dalam bahasa Sunda disebut “Hawu”. Pantai-pantai lain yang terletak di daerah ini antara lain adalah :
- Pantai Cibareno
- Pantai Cimaja
- Pantai Cibangban
- Pantai Citepus
- Break Water
- Tenjo Resmi
- Gua Lalay Palabuhanratu
Gua Lalay (Bahasa Sunda : Goa Lalay) adalah merupakan salah satu objek wisata alam yang berlokasi sekitar 3 Km dari Kota Palabuhanratu. Di Gua Lalay pengunjung dapat menyaksikan juta'an kelelawar yang menghuni Gua Lalay ini, sehingga dinamakan dengan Gua Lalay (Lalay=Kelelawar). Rombongan Kelelawar ini mulai keluar menjelang senja sekitar jam 17:00. Juta'an Kelelawar ini terbang sekitar 20 menit dan kemudian muncul lagi untuk 30 menit kemudian.
Mereka beterbangan hanya di sekitar muka Gua Lalay. Berdasarkan kepercaya'an penduduk setempat, Kelelawar-kelelawar ini terbang juga ke daerah lain seperti Banten, Bogor, Jakarta bahkan Bandung. Setelah menikmati atraksi ribuan kelelawar, pengunjung dapat langsung menikmati keindahan Sunset Pantai Palabuhanratu. karena Gua Lalay ini hanya berjarak beberapa meter saja dari bibir pantai.
Sebuah kunjungan ilmiah pernah dilakukan di lokasi gua ini, tepatnya 7 November 1937, oleh seorang ilmuwan Belanda. Sedangkan foto Gua Lalay pertama kali di publikasikan tahun 1938 dalam sebuah jurnal de Tropische Natuur. Ketika itu, Palabuhanratu lebih dikenal dengan Wijnkoops-baai dan dalam kunjungan ilmiah waktu itu lebih banyak mengupas tentang vegetasi disekitar kawasan tersebut. Barisan ratusan ribu kelelawar yang meliuk-liuk, menyerupai “awan hidup” yang keluar dari Gua Lalay.
Wisata Air
- Taman Samudera Indonesia Water Park Palabuhanratu
Taman Samudera Indonesia Water Park Palabuhanratu adalah merupakan taman rekreasi air yang berada di Pantai Palabuhanratu. Tujuan wisata ini mengajak pengunjung untuk merasakan sensasi petualangan Water Adventure sambil menikmati suasana Pantai Palabuhanratu.
- Air Panas
Air Panas, terletak sekitar 17 km dari Pantai Palabuhanratu, yang airnya mengandung belerang yang tinggi dan berguna bagi kesehatan. Tempat ini terdapat sungai dengan mata air panas dengan letupan vulkanis, di dekatnya terdapat air terjun dan perkebunan karet.
Wisata Religi
- Maqom Keramat Syaikh Al-'Alim Al-'Allamah Al-Habru Al-Bahru Al-Fahamah Syaikhuna Syaikh Haji Abdus Shobur (Mama Gunung Sumping) ibnu Syaikh Muhammad Husni bin Syaikh Muhammad Shodiqin.
Wisata Olahraga
Di seputar Palabuhanratu, paling tidak ada sembilan titik lokasi untuk berselancar, yaitu di :
- Batu Guram
- Karang Sari
- Samudra Beach
- Cimaja
- Karang Haji
- Indicator
- Sunset Beach
- Ombak Tujuh
- Ujung Genteng
Masing-masing pantai mempunyai ombak dengan karakteristiknya sendiri.
Fasilitas Pantai Palabuhanratu
Umum
Fasilitas yang tersedia di Objek Wisata Jawa Barat ini antara lain :
- Masjid
- Mushola
- Area Parkir yang cukup Luas
- Pelayanan pos, Telekomunikasi dan Money changer
- Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata
- Hotel, Villa dan Penginapan
- Kuda sewaan, Papan Seluncur sewaan dan Ban Renang sewaan
- Surfing
- Taman Bermain Anak
- Tempat Bersantai
- Restoran, Sea Food dan Warung Makan
- Tim Penjaga/Penyelamat Pantai (SAR)
- Dan dilengkapi pula Peta Informasi Wisata.
- Dan Lain - lainnya
Hotel
Hotel, Villa, Penginapan, Restoran, Pondok Wisata dengan tarif bervariasi, antara lain:
- Pondok Dewata
- Hotel Karang Sari
- Hotel Bunga Ayu
- Hotel Bayu Amrta
- Bukit Indah
- Mahessa Indah
- Padi - Padi Beach Resort
- Augusta Hotel
- Cleopatra Hotel
- Inna Samudera Beach Hotel
- Kumala Samudera
- Mustika Ratu
- Desa Resort and Spa
- Kasep & Geulis
- Pantai Mutiara Hotel
- Karang Hawu Permai
- Hotel Puri Sari
- Hotel Villas Lagusa
- Villa Zane
- Philita Villa
- Pondok Kencana Hotel & The Ombak Tujuh Pub
- Sukabumi Indah
- Karang Aji Beach Villa
- Dan Lain - lainnya
Bandar Udara
Di Pantai Palabuhanratu terdapat sebuah bandar udara yang sudah tidak digunakan, bandara ini mempunyai kode ICAO:WIIR. Bandara yang berada pada 13/31 size 3.600 x 91 meter (11.811 ft × 299 ft). Bandara ini adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandar Udara Atang Sanjaya.
Pemekaran
Rencananya Kota Palabuhanratu akan dimekarkan menjadi kota mandiri, terpisah dari Kabupaten Sukabumi, sedangkan desa/kelurahan yang ada di Kota Pelabuhan Ratu statusnya akan di tingkatkan menjadi kecamatan.
Pusat Perbelanjaan
- Pasar Semi Modern Palabuhanratu
- Palabuhanratu City Mall
- Samudera Mall Palabuhanratu
- Matahari Mall Palabuhanratu
- Ramayana Square Palabuhanratu
- Toserba Selamat Palabuhanratu
- Ratu Plaza Palabuhanratu
- Dan Lain - lainnya
Mitos
Masyarakat pantai selatan khususnya Palabuhanratu percaya adanya penguasa laut selatan yaitu Ratu Kidul. Konon, ia adalah seorang ratu yang cantik bagai bidadari. Di Laut Selatan – nama lain dari Samudra Hindia – sebelah selatan Pulau Jawa, ia bertahta pada sebuah kerajaan makhluk halus yang besar dan indah.
Hari Nelayan
Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Kota Palabuhanratu sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan Yang Maha Esa dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan April biasanya masyarakat sekitar Palabuhanratu mengadakan ritual upacara adat Hari Nelayan. Hari Nelayan dimaksudkan sebagai syukuran kepada Tuhan YME atas rezeki yang telah mereka dapatkan dari hasil laut dan agar dijauhkan dari bencana. Biasanya dalam upacara ini disediakan sesaji berupa kepala kerbau yang nantinya akan dilarung ke tengah laut.
Referensi