Pewara berita
Pembawa acara berita adalah pembawa acara berita di televisi atau radio. Istilah ini biasa dipakai di industri televisi di Indonesia dan merupakan padanan penyiar berita yang juga banyak dipakai di radio. Secara internasional dikenal tiga kategori yakni pembaca berita (newsreader), penyiar berita (newscaster), dan jangkar berita (anchor).
Perbedaan peran
Pembaca berita
Pembaca berita adalah pembawa acara yang berperan membacakan berita. Dalam dunia modern, teknologi memungkinkan para jurnalis melakukan siaran langsung dari lokasi kejadian, sehingga mengurangi peran utama sang pembaca berita. Sejak tahun 1980an banyak lembaga penyiaran yang berpindah dari sekadar memakai pembaca berita, yang kebanyakan adalah aktor yang sekadar membacakan naskah yang ditulis orang lain dan tidak punya peran dalam peliputan berita. Stasiun seperti TVRI juga berpindah menggunakan penyiar berita yang terlibat dalam pembuatan berita dan bukan sekadar membacakannya.
Penyiar berita
Penyiar berita adalah orang yang menyiarkan program berita dan ia juga bekerja sebagai jurnalis and ikut dalam peliputan berita atau produksi berita, yakni aktif ikut serta dalam membuat naskah berita yang akan dibacakannya. Istilah ini diperkenalkan pada tahun 1980an untuk membedakan jurnalis aktif dari pembaca berita, jenis presenter berita sebelumnya.
Jangkar berita
Jangkar berita atau news anchor, adalah jurnalis televisi atau radio yang membawakan materi berita, dan sering terlibat memberikan improvisasi komentar dalam siaran langsung. Istilah ini utamanya dipakai di Amerika Serikat dan Kanada. Banyak news anchor terlibat dalam penulisan dan/atau penyuntingan berita bagi program mereka sendiri. News anchor juga mewawancara narasumber di studio atau memandu program diskusi. Banyak juga yang menjadi komentator dalam berbagai program berita.
Istilah anchor (juga anchorperson, anchorman, atau anchorwoman) diperkenalkan oleh produser CBS News Don Hewitt. CBS pertama kali memakainya pada 7 Juli 1952 untuk menjelaskan peran penyiar Walter Cronkite pada saat Konvensi Nasional Partai Demokrat dan Republik.
Kritik
Suatu dogma umum di masyarakat mempersamakan antara "berita" dan "media berita" dengan "jurnalisme", dan ini juga terbawa kepada para [news anchors] dan juga — yang mengasosiasikan tokoh media dengan jurnalis — serta menyisihkan para jurnalis atau wartawan media cetak. Dalam dunia media massa saat ini dan konsolidasi, news anchor cenderung dipandang masuk dunia infotainment dibanding masuk profesi jurnalisme. Namun ada juga ukuran yang menyatakan — sejumlah news anchor nasional di Amerika yang beperan sejak awal mula berita televisi umumnya memiliki latar belakang pengalaman di media cetak. Sejak itu, berita televisi berkembang menjadi suatu institusi terpandang, dan jurnalisme cetak dan televisi bisa dilihat sebagai saling mengisi dan melengkapi.
Perbedaan lain antara wartawan cetak dengan reporter atau penyiar berita televisi adalah kepribadian "manusiawi" atau human interest, yakni posisi selebriti yang biasa diarahkan oleh kepentingan pemasaran atau dasar demografi penonton untuk mendapatkan audience share. Biasanya penyiar berita atau anchor juga menjadi figur media dan sering dianggap sebagai selebriti. Stasiun televisi biasanya membutuhkan figur media ini untuk mempromosikan produk siaran seperti program (berita pagi, majalah berita televisi) dan juga promosi program lain disamping iklan. Kritikus memandang anchor menjadi titik lemah pemberitaan, karena kadang-kadang mengurangi kredibilitas organisasi berita itu sendiri —jadi menggerus standar jurnalistik melalui peran bisnis mereka. (Lihat jurnalisme kuning.)
Presenter berita ternama
Amerika Serikat
- Maria Bartiromo, CNBC
- Peter Jennings, ABC News
- Dianne Sawyer, ABC News
- Jules Bergman, ABC News
- Connie Chung
- David Brinkley, The Huntley-Brinkley Report (NBC)
- Tom Brokaw, NBC News
Indonesia
- Najwa Shihab, Metro TV
- Meutya Hafid, Metro TV
- Ade Novit, RCTI
- Atika Suri, RCTI
- Putra Nababan, RCTI
- Desi Anwar, Metro TV
- Sandrina Malakiano, Metro TV
- Rosiana Silalahi, SCTV
- Jeremy Teti, SCTV
- Karni Ilyas, TV One
- Carlos Michael Kodoati, BeritaSatu TV
- Eva Julianti Yunizar, CNN Indonesia
- Alfito Deannova Gintings, CNN Indonesia
- Indra Maulana, CNN Indonesia
- Putri Ayuningtyas, CNN Indonesia
Stasiun Televisi Berita di Indonesia
Stasiun televisi berita yang ada di Indonesia kini telah berkembang, seperti:
- Metro TV - Media Group (2000)
- tvOne - Visi Media Asia (2008)
- BeritaSatu - Lippo Group (2011)
- iNews TV - Media Nusantara Citra Media (2015)
- CNN Indonesia - Trans Media (2015)
- Kompas TV - Kompas Gramedia (2016)[1]
- CNBC Indonesia - Trans Media (segera)
Lihat pula
- ^ Kompas TV dialihkanfungsikan sebagai TV Berita