Alaska Airlines

perusahaan asal Amerika Serikat
Revisi sejak 28 April 2016 22.25 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Kompetisi Baru, Teknologi Baru (1990an): penambahan sub bahasan, diterjemahkan dari en:Alaska Airlines)

Alaska Airlines adalah sebuah maskapai penerbangan asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle, Washington. Maskapai ini awalnya didirikan dengan nama McGee Airways pada tahun 1932, dan hanya melayani penerbangan dari Anchorage, Alaska. Saat ini, Alaska telah terbang ke lebih dari seratus destinasi di seluruh Amerika Serikat, serta ke Kanada, Kosta Rika, dan Meksiko. Maskapai ini mendapat sebutan "maskapai besar" dari Departemen Transportasi Amerika Serikat. Bersama dengan Horizon Air,[4] Alaska adalah anak usaha dari Alaska Air Group. J. D. Power and Associates telah menobatkan Alaska sebagai peringkat pertama dalam tingkat kepuasan pelanggan selama delapan tahun berturut-turut.[5][6]

Alaska Airlines
IATA ICAO Kode panggil
AS ASA ALASKA
Didirikan1932 (sebagai McGee Airways)[1]
Mulai beroperasi6 Juni 1944 (sebagai Alaska Airlines)[1]
Penghubung
Kota fokus
Program penumpang setiaMileage Plan
Lounge bandaraBoard Room
Armada153
Tujuan104
Perusahaan indukAlaska Air Group
Kantor pusatSeaTac, Washington
Tokoh utamaBrad Tilden, CEO[3]
Karyawan10.239 (April 2014)
Situs webalaskaair.com

Bandara Seattle–Tacoma (Sea-Tac) adalah penghubung terbesar Alaska. Walaupun penghasilannya sebagian besar didapat dari luar Alaska, maskapai ini tetap memainkan peran penting dalam menyediakan layanan transportasi udara di Alaska, dengan terbang ke banyak kota kecil disana. Maskapai ini tercatat berhasil membawa penumpang paling banyak dari Alaska ke Daratan Utama Amerika Serikat daripada maskapai lainnya.[7]

Alaska Airlines tidak bergabung dengan aliansi manapun, namun tetap mengadakan perjanjian codeshare dengan anggota aliansi oneworld, seperti American Airlines, British Airways, dan LAN Airlines, serta dengan anggota aliansi SkyTeam, seperti Air France, Korean Air dan Delta Air Lines, walaupun Delta adalah pesaing Alaska di Sea-Tac.[4] Alaska Air Group juga telah menjadi salah satu komponen di Dow Jones Transportation Average sejak tahun 2011, saat mereka mengantikan AMR Corporation.[8]

Sejarah

Tahun-Tahun Awal (1932–1945)

 
Pesawat Stinson "S" Junior milik McGee Airways. McGee Airways adalah pendahulu dari Alaska Airlines.

Alaska memulai sejarahnya dengan nama McGee Airways, yang didirikan oleh Linious "Mac" McGee pada tahun 1932. McGee pertama kali melayani rute dari Anchorage ke Bristol Bay dengan menggunakan pesawat Stinson, berkapasitas tiga penumpang.[9] Pada saat itu, penerbangan ini tidaklah terjadwal, namun hanya terbang jika ada penumpang atau kargo.[10]

Pada saat Depresi Besar, McGee mengalami kesulitan finansial, akibat terlalu banyaknya maskapai yang juga terbang dari Anchorage, namun penumpangnya tidak terlalu banyak. Pada tahun-tahun berikutnya, maskapai-maskapai ini pun melakukan penggabungan dan akuisisi, sehingga bisnis penerbangan dapat mulai berkembang. Salah satunya adalah saat McGee memutuskan untuk bergabung dengan Star Air Service pada tahun 1934, dan memilih untuk mempertahankan nama Star.[11] Dengan 22 pesawat, Star Air Service adalah maskapai terbesar di Alaska pada saat itu. Tetapi, Star juga tetap mengalami kesulitan finansial akibat biaya perawatan yang sangat tinggi.[12]

Pada tahun 1937, Star Air Service juga membeli Alaska Interior Airlines. Pada tahun yang sama, McGee pun menjual Star ke salah satu mantan penerbangnya, Don Goodman, yang lalu menamai ulang Star menjadi Star Air Lines.[10]

Pada tahun 1938, pemerintah Amerika Serikat membentuk Civil Aeronautics Board, untuk mengatur aktivitas penerbangan di seluruh Amerika Serikat. CAB pun mengijinkan Star untuk melayani rute yang diinginkannya di Alaska, tetapi rute dari Anchorage ke Seattle yang juga diinginkan Star, justru diberikan oleh CAB ke PanAm.[12]

Pada tahun 1941, Star Air Service dibeli oleh Raymond Marshall, seorang pebisnis asal New York. Pada tahun 1942, Star kembali membeli tiga maskapai lain di Alaska, yakni Lavery Air Service, Mirow Air Service, dan Pollack Flying Service. Star juga membeli sebuah hanggar di Merrill Field. Pada tahun yang sama, Star juga berganti nama menjadi Alaska Star Airlines.[12] Pada tanggal 2 Mei 1944, maskapai ini kembali berganti nama menjadi Alaska Airlines, setelah berhasil mengalahkan maskapai lain yang juga menginginkan nama yang sama.[9] Pada dekade 1940an, kantor pusat Alaska masih berada di Anchorage.[13]

Pada saat Perang Dunia II, Alaska Airlines mengalami kekurangan penerbang, serta kekurangan dana dan suku cadang, sehingga para penerbang sering kali harus menggunakan uangnya sendiri untuk membeli bahan bakar. Pada periode ini, Alaska juga kerap kali berganti kepemimpinan. Pada tahun 1943, Alaska Airlines membeli Lockheed Model 18 Lodestar, pesawat bermesin dua pertamanya. Pada tahun yang sama, Alaska juga mulai mencatatkan sahamnya di American Stock Exchange.[11][12]

Ekspansi Pasca Perang Dunia II

 
Douglas DC-3, salah satu pesawat pertama yang dibeli oleh Alaska Airlines pasca Perang Dunia II

Pada tahun 1945, Alaska Airlines untuk pertama kalinya mulai merekrut pramugari.[12] Pada tahun 1947, James Wooten menjadi presiden maskapai ini dan mulai mengembangkan Alaska secara besar-besaran.[12][13] Di bawah kepemimpinannya, Alaska juga membeli beberapa pesawat militer yang belum sempat dipakai oleh pemerintah pada Perang Dunia II, seperti Douglas DC-3, Douglas DC-4, dan Curtiss-Wright C-46 Commando.[9] Alaska Airlines juga menjadi maskapai pertama yang mendapatkan sertifikat untuk mengoperasikan DC-3.[11]

Bisnis penerbangan sewa Alaska Airlines juga sangat menguntungkan, sehingga mereka memutuskan untuk memindahkan pusat operasinya ke Paine Field, Seattle, dengan tetap menjadikan kantor lamanya di Anchorage sebagai kantor cabang. Tetapi, bisnis penerbangan sewa Alaska ini berumur pendek. Karena pada tahun 1949, CAB memperketat peraturannya dan salah satunya melarang Alaska untuk mengoperasikan penerbangan sewa ke seluruh dunia, sehingga penerbangan sewa Alaska terpaksa dihentikan. James Wooten pun mengundurkan diri tidak lama kemudian.[11][12] Pada tahun yang sama, Alaska Air juga mulai mengoperasikan lima unit helikopter Bell 47B, untuk mendukung upaya eksplorasi minyak di bagian utara Alaska, sehingga maskapai ini menjadi maskapai pertama yang mengoperasikan helikopter di Alaska.[14]

Pada tahun 1949, Alaska berhasil mengangkut banyak orang Yahudi dari Yaman ke Israel dalam sebuah operasi bersandi Karpet Ajaib. C-46 dan DC-4 milik Alaska pun harus terbang sejauh 3000 mil dari Eritrea ke Aden dan lalu ke Teluk Aqaba, untuk akhirnya sampai ke Tel Aviv. Pesawat ini lalu harus terbang lagi ke Siprus akibat adanya pengeboman di Tel Aviv. Tercatat, lebih dari 40.000 orang Yahudi berhasil diangkut oleh Alaska Airlines dan beberapa maskapai lainnya.[15]

Pemimpin Baru (1950an)

Alaska Airlines pun memasuki dekade 1950an tanpa bisnis penerbangan sewanya, serta penerbangannya yang dibatasi hanya untuk sekitaran Alaska. Pada tahun 1950, Alaska kembali membeli maskapai lain, yakni Collins Air Service dan Al Jones Airways.[12]

Walaupun Alaska telah tumbuh signifikan di bawah kepemimpinan Raymond Marshall, CAB memaksanya untuk mundur pada tahun 1951, karena masalah finansial Alaska yang berlarut-larut. Marshall juga disebut hanya ingin menghasilkan uang dari Alaska Airlines tanpa memperhatikan keberlangsungan maskapai.[12] Pada tahun 1951, CAB memberi Alaska Airlines sertifikat sementara untuk dapat terbang dari Anchorage dan Fairbanks ke Seattle dan Portland. Sertifikat ini akhirnya menjadi permanen pada tahun 1957.[10][11]

Pada tahun 1952, CAB menunjuk Nelson David untuk menjadi presiden baru Alaska. Ia pun mulai memperbaiki kondisi finansial maskapai ini. Pada tahun 1957, saat kondisi finansial Alaska telah membaik, David mengundurkan diri dan ia pun digantikan oleh Charles Willis, Jr, seorang penerbang pada Perang Dunia II. Willis pun meluncurkan beberapa iklan yang membuat Alaska sangat menonjol dari maskapai lain pada saat itu. Di bawah kepemimpinannya, Alaska Airlines menjadi maskapai pertama yang menyediakan fasilitas tontonan film di tengah penerbangan. Alaska juga mulai menggunakan Douglas DC-6, yang dilengkapi dengan kabin bertekanan, sehingga memungkinkan DC-6 untuk terbang di atas awan dan gangguan cuaca lainnya. DC-6 milik Alaska ini juga dilengkapi dengan fasilitas Golden Nugget, dengan menyediakan piano dan sound system di dalamnya.[12]

Era Pesawat Jet (1960an)

Pada tahun 1961, beberapa maskapai lain mulai membuka penerbangan ke daerah yang juga dilayani oleh Alaska Airlines. Untuk menghadapi hal ini, Willis pun mencoba untuk berunding dengan Convair, untuk dapat membeli Convair 880 tanpa uang muka, untuk digunakan di rute dari Alaska ke Daratan Utama Amerika Serikat. Alaska pun akhirnya dapat mulai menggunakan satu unit Convair 880 pada tahun yang sama. Pada tahun 1966, Alaska menerima Boeing 727-100 pertamanya dan sekaligus mempensiunkan Convair 880 miliknya untuk dapat memenuhi persyaratan finansial dari Boeing. Beberapa 727 yang dimiliki oleh Alaska ini bernomor seri 100C, yang artinya dapat dioperasikan sebagai pesawat penumpang, pesawat kargo, ataupun pesawat terbang kombi.[16] Pada musim semi tahun 1967, meningkatnya jumlah penumpang, membuat Alaska akhirnya membeli satu unit Convair 990, yang sebelumnya dioperasikan oleh Varig. Pesawat ini tetap beroperasi bersama dengan Boeing 727-100 milik Alaska, yang nantinya juga ditambah dengan Boeing 727-200, yang menjadi pesawat khas Alaska Airlines untuk 25 tahun berikutnya. Alaska juga menjadi maskapai pertama yang mengoperasikan Lockheed L-100 Hercules, yang merupakan versi sipil dari pesawat kargo militer, C-130. L-100 ini digunakan untuk mengangkut alat-alat pengeboran minyak ke wilayah utara Alaska, dan nantinya juga ke Ekuador.[10] Alaska juga memiliki Lockheed Constellation, termasuk dua unit Lockheed L-1649A Starliner mulai tahun 1962 hingga 1968, dan tiga unit L-1049 yang sebelumnya digunakan oleh Military Air Transport Service.[17][18][19] Alaska juga mengoperasikan Convair 240, de Havilland Canada DHC-6 Twin Otter, Super Catalina, serta dua versi dari Grumman Goose, yakni yang bermesin piston dan bermesin turbo.[20]

 
Sebuah Boeing 727–100 milik Alaska di Bandara Seattle-Tacoma

Pada periode ini, Alaska menghadapi persaingan ketat dengan beberapa maskapai, seperti Northwest Airlines, Pan Am, dan Pacific Northern Airlines. Pacific Northern yang juga berkantor pusat di Alaska, sempat mengoperasikan beberapa Boeing 720, tetapi pada tahun 1967, maskapai ini akhirnya diakuisisi oleh Western Airlines. Sementara itu, Northwest dan Pan Am mengoperasikan Boeing 747 untuk rutenya ke Alaska, dengan Northwest melayani rute Seattle-Anchorage, dan Pan Am melayani rute Seattle-Fairbanks. Untuk membedakannya dari maskapai lain, Alaska pun meluncurkan beberapa inovasi yang menarik namun tidak mahal, seperti menyusun instruksi keselamatan sedemikian rupa sehingga membentuk rima, mengadakan pertunjukan fashion di dalam pesawat, dan juga menyediakan permainan bingo untuk dapat dimainkan selama penerbangan.[12]

Pada bulan Desember 1962, Air Guinée menandatangani sebuah kontrak dengan Alaska Airlines, sehingga Alaska dapat menyediakan kemampuan manajerialnya dan juga dua unit Douglas DC-6, untuk membantu Air Guinée. Kontrak ini semestinya berlangsung selama tujuh tahun, namun akhirnya berhenti setelah hanya enam bulan. USAID pun akhirnya membayar hutang Air Guinée senilai US$700.000 ke Alaska Airlines.[21]

Pada tahun 1965, Alaska Airlines menyerahkan beberapa rutenya ke kota kecil di Alaska dan beberapa pesawat kecilnya, ke Wien Air Alaska. Hal inipun memungkinkan Alaska untuk lebih fokus ke rute yang padat penumpang.[11]

Selama dekade 1960an, Alaska Airlines juga gencar mempromosikan pariwisata di Daratan Utama Amerika Serikat kepada Alaska, dengan menawarkan penerbangan sewa kesana. Sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Alaska, Alaska Airlines juga sempat mengadakan promosi di Jepang pada tahun 1963. Pada tahun 1967, saat Alaska sedang merayakan hari jadinya ke-100, Alaska Airlines memperkenalkan tema Gay Nineties di seluruh pesawatnya, dengan para pramugarinya memakai baju khas Era Edward. Pada tahun yang sama, Alaska Airlines juga membuka rute baru ke wilayah tenggara Alaska, yakni ke Sitka. Pada tahun 1968, Alaska kembali membeli dua maskapai kecil lain, yakni Alaska Coastal Airlines dan Cordova Airlines.[12]

Kesulitan Ekonomi (1970an)

 
Boeing 727-200Adv milik Alaska bersiap mendarat di Bandara Los Angeles. Livery dan logo yang dipakai oleh pesawat tersebut, baru diperkenalkan pada awal dekade 1970an

Pada awal dekade 1970an, Alaska Airlines juga mulai melayani penerbangan sewa ke Siberia di Uni Soviet. Hal ini adalah hasil dari negosiasi rahasia antara Alaska Airlines dan pemerintah Soviet, dimana Departemen Luar Negeri Amerika Serikat enggan melarang Alaska, karena dikhawatirkan akan menimbulkan respon negatif dari Soviet. Alaska pun berhasil mendapatkan ijin untuk terbang kesana hingga lebih dari dua belas kali, dari tahun 1970 hingga tahun 1972.[11][12] Alaska Airlines juga mengoperasikan Boeing 707, Boeing 720, dan Boeing 720B dari awal hingga pertengahan dekade 1970an.[22]

Seperti banyak maskapai lain, Alaska juga disulitkan dengan naiknya harga bahan bakar dan biaya operasional, sehingga Alaska tidak dalam kondisi finansial yang baik pada saat itu, dan hampir bangkrut.[9] Pendapatan Alaska juga menurun drastis akibat ditundanya pengerjaan Sistem Pipa Trans-Alaska, dimana Alaska lah yang menjadi pengangkut utama peralatan-peralatannya. Alaska juga mengalami kerugian akibat pada tanggal 4 September 1971, satu unit Boeing 727-100 miliknya, jatuh saat hendak mendarat di Juneau, 111 orang pun tewas akibat kecelakaan ini. Karena masalah-masalah inilah, akhirnya dewan direksi Alaska memberhentikan Charles Willis sebagai CEO dan Presiden. Ia pun digantikan oleh Ronald Cosgrave, yang langsung dihadapkan dengan hutang sebesar US$22 juta. Cosgrave pun mulai melakukan beberapa upaya penghematan. Bisnis kargo Alaska pun ditutup, sehingga sejumlah pegawai harus dirumahkan. Untuk memperbaiki citra Alaska, Cosgrave juga mengganti logo Alaska, dengan menampilkan seorang Eskimo yang tersenyum, logo inilah yang terus dipakai hingga saat ini. Hasilnya, Alaska pun dapat kembali mencatatkan keuntungan pada tahun 1973.[12]

Ekspansi Pasca Deregulasi (1978–1990)

Alaska Airlines adalah salah satu dari hanya tiga maskapai asal Amerika Serikat yang mendukung pemberlakuan Undang-Undang Deregulasi Penerbangan, pada tahun 1978, karena mereka yakin bahwa deregulasi ini akan membantu mereka untuk tumbuh lebih jauh.[10] Setelah deregulasi tersebut resmi diberlakukan, Alaska pun memisahkan bisnis propertinya menjadi sebuah perusahaan yang berdiri sendiri. Posisi Cosgrave sebagai CEO lalu diserahkan ke Bruce Kennedy, salah satu teman dekatnya. Cosgrave lalu beraliansi dengan Alaska Airlines untuk dapat membeli Wien Air Alaska, tetapi rencana ini gagal, karena pemerintah menganggap bahwa para petinggi Alaska bertindak tidak sepatutnya dalam proses pembelian ini. Alaska pun didenda akibat hal ini.[12]

Pada saat deregulasi tersebut belum diberlakukan, Alaska Airlines hanya terbang ke sepuluh kota di Alaska dan juga ke Seattle. Alaska pun hanya memiliki sepuluh unit pesawat pada periode ini.[10] Tetapi setelah deregulasi tersebut diberlakukan, Alaska pun mulai tumbuh, dengan mulai terbang ke Portland dan San Francisco. Beberapa saat kemudian, Alaska juga membuka rute baru ke Nome dan Kotzebue, serta ke Palm Springs, California. Burbank dan Ontario, pada tahun 1981.[10][12] Pada tahun 1979, Alaska juga sempat mempertimbangkan untuk mengakuisisi Hughes Air West, tetapi hal ini tidak pernah terwujud. Pada tahun 1985, Alaska juga mulai terbang ke Oakland, San Jose, Spokane, Boise, Phoenix, dan Tucson.[10]

Walaupun begitu, deregulasi ini juga membawa beberapa tantangan untuk Alaska, seperti meningkatnya kompetisi dan juga inflasi yang membebani biaya operasionalnya. Hingga tahun 1979, kompetitor Alaska, seperti Northwest Airlines dan Western Airlines juga melayani rute Anchorage-Seattle dengan pesawat McDonnell Douglas DC-10. Wien Air Alaska nantinya juga mulai melayani rute tersebut.[23] Northwest bahkan juga melayani rute Fairbanks-Seattle dengan jenis pesawat yang sama.[24] Alaska juga harus menghadapi tuntutan dari serikat pegawainya, terutama dari mekanik dan pramugari.[9] Pada tahun 1985, Alaska pun harus menghadapi pemogokan kerja dari mekaniknya, yang berlangsung hingga tiga bulan. Tetapi, pemogokan ini akhirnya dapat diakhiri pada bulan Juni 1985, setelah Alaska berjanji untuk lebih memperhatikan kesejahteraan mereka. Pada bulan November 1985, Alaska memperkenalkan layanan kargo hariannya yang diberi nama Gold Streak, yang melayani pengiriman kargo dari maupun ke Alaska.[12]

 
Alaska Airlines adalah salah satu pengguna pertama MD-83, dan mengoperasikan banyak pesawat ini pada dekade 1980an hingga 1990an.

Pada dekade 1980an, Alaska Airlines mulai membeli McDonnell Douglas MD-80 untuk menggantikan Boeing 727 miliknya. Alaska adalah salah satu pengguna pertama MD-83, dan mulai menerima MD-80nya pada tahun 1985.[25]

Pada tahun yang sama, Alaska Air Group juga dibentuk untuk menjadi perusahaan induk dari Alaska Airlines. Pada tahun 1986, Alaska Air Group pun mengakusisi maskapai regional Horizon Air, yang hingga saat ini tetap menjadi maskapai yang berdiri sendiri. Pada tahun 1987, Alaska Airlines membeli Jet America Airlines.[26][27] Alaska awalnya mengoperasikan Jet America sebagai maskapai tersendiri, namun nantinya hal ini terbukti tidak terlalu menguntungkan, sehingga operasi Jet America pun digabung ke Alaska. Alaska pun juga menutup rute Jet America ke wilayah barat dan ke pesisir timur Amerika Serikat.[28] Beberapa MD-80 milik Jet America pun digabung ke Alaska pada tahun 1987.[29]

Pada tahun 1988, untuk mengimbangi minimnya jumlah penumpang yang bepergian ke Alaska pada saat musim dingin, Alaska juga mulai terbang ke Meksiko, yang biasanya lebih ramai penumpang pada musim dingin, seperti ke Mazatlan dan Puerto Vallarta. Hingga akhir dekade 1980an, tercatat 70% penumpang Alaska Airlines terbang ke selatan Seattle (tidak lagi ke utara Seattle, seperti ke Alaska), dan Alaska pun telah terbang ke 30 kota di luar Alaska. Alaska Airlines pun berhasil menjadikan Alaska sebagai batu loncatan untuk berkembang ke wilayah yang lebih luas dan lebih menguntungkan lagi.[12]

Kompetisi Baru, Teknologi Baru (1990an)

 
Boeing 737–400 milik Alaska Airlines bersiap mendarat di Bandara Vancouver.

Alaska memulai dekade 1990an dengan rencananya untuk menyewa 24 unit Boeing 737-400 dari International Lease Finance Corporation (ILFC), yang bahkan hingga saat ini tetap dioperasikan oleh Alaska.[12] Pesawat 737-400 ini pertama kali diterima oleh Alaska pada bulan April 1992.[30]

Pada tahun 1991, Alaska Airlines membuka beberapa rute baru. Di Timur Jauh Rusia, Alaska membuka rute baru ke Magadan dan Khabarovsk. Alaska juga sempat membuka rute ke Toronto, Kanada, tetapi akhirnya ditutup pada tahun 1992.[12]

Saat Alaska tengah merayakan pencapaian 19 tahun berturut-turut mencatatkan keuntungan, serta berhasil mendapatkan beberapa penghargaan, Bruce Kennedy memutuskan untuk pensiun pada bulan Mei 1991. Ia pun digantikan oleh Raymond J. Vecci.[12]

Alaska Airlines juga menghadapi kompetisi ketat dari maskapai berbiaya rendah, seperti MarkAir, yang sejak mulai beroperasi pada tahun 1984, sebenarnya tidak terlalu bersaing dengan Alaska, karena mereka bahkan sempat menjalin kerjasama, dimana MarkAir setuju untuk beroperasi sebagai pengumpan Alaska. Tetapi, setelah Alaska menolak untuk membeli MarkAir pada musim gugur tahun 1991, keduanya mulai bersaing ketat. MarkAir menawarkan penerbangan murah di rute dimana Alaska mendapatkan hampir sepertiga dari total pendapatannya, seperti di rute Anchorage-Seattle. Hal inipun terbukti mempengaruhi pendapatan Alaska Airlines, karena untuk pertama kalinya dalam dua puluh tahun, Alaska harus mencatatkan kerugian sebesar US$121 juta. Untuk mengurangi kerugian, Alaska pun membatalkan pembangunan dua fasilitas perbaikan, serta membatalkan pembelian pesawat senilai US$2 milliar. Hal inipun makin mengintensifkan penggunaan pesawat yang ada. Alaska juga mengurangi gaji pegawai, sehingga hubungannya dengan serikat pekerja sempat menegang.[12]

Upaya-upaya inipun terbukti berhasil, karena pada tahun 1993, Alaska berhasil mengurangi kerugianya menjadi hanya US$45 juta, dan pada tahun berikutnya Alaska pun berhasil kembali mencatatkan keuntungan US$40 juta. Tercatat, 8% dari total pendapatan Alaska ini didapat dari bisnis kargonya.[12]

Pada tahun 1993, Alaska kembali menghadapi persaingan dengan maskapai berbiaya rendah lain, yakni Southwest Airlines, yang masuk ke wilayah Amerika Serikat Barat Laut dengan membeli Morris Air. Tetapi, Alaska Airlines dapat memberikan pelayanan lebih kepada penumpang, walaupun beroperasi dengan biaya rendah. Alaska juga mempromosikan dirinya sebagai "Maskapai hebat terakhir", dengan motto " Untuk harga yang sama, Anda bisa dapat lebih".[10][12] Pada saat yang sama, Alaska juga sempat menghadapi beberapa pemogokan dari serikat pramugarinya.[12]

Alaska juga terus menerima MD-83 pesanannya selama dekade 1990an, untuk memenuhi pertumbuhan penumpang dan rute, serta untuk menggantikan armada Boeing 727 miliknya. Boeing 727 terakhir miliknya akhirnya dipensiunkan pada bulan Maret 1994.[31] Pada puncaknya, Alaska sempat mengoperasikan 44 unit MD-80, yakni pada tahun 1996.[32]

Vecci diberhentikan pada tahun 1995 dan ia pun digantikan oleh John Kelly, mantan CEO Horizon Air. Alaska pun langsung berekspansi ke Pesisir Barat Amerika Serikat.[12]

Alaska Airlines juga mempelopori penggunaan beberapa teknologi baru pada dekade 1990an. Pada tahun 1995, Alaska menjadi maskapai pertama yang menjual tiketnya lewat Internet. Alaska juga memasang kios tiket swalayan, yang diberi nama Instant Travel Machines, yang dapat digunakan untuk mencetak boarding pass, sehingga penumpang tidak perlu lagi melewati kios tiket konvensional. Pada tahun 1999, Alaska juga mengujicobakan pemasangan alat X-ray di Anchorage, sehingga penumpang dapat memeriksa sendiri bagasinya.[12] Konsep yang diberi nama Airport of the Future ini lalu juga diujicobakan di Seattle. Hal inipun menarik perhatian maskapai lain juga.[11] Alaska juga menjadi maskapai pertama yang mengintegrasikan teknologi GPS dan Enhanced Ground Proximity Warning System (EGPWS), sehingga bisa diperoleh citra tiga dimensi dari permukaan tanah. Pada tahun 1999, sistem ini pun telah selesai dipasang di seuruh Boeing 737-400 miliknya.[12]

Pada akhir dekade 1990an, Alaska juga berhasil mencatatkan lebih banyak keuntungan, sehingga mereka memutuskan untuk membangun fasilitas pelatihan dan perawatan baru.[12] Alaska juga mulai membeli pesawat baru, dengan memesan tiga unit Boeing 737–700 dan sepuluh unit Boeing 737–900.[33] Alaska Airline menjadi salah satu pengguna pertama 737–900, saat mereka memesannya pada bulan November 1997.[34]

Memperluas Rutenya ke Seluruh Amerika (2000an)

 
Boeing 737–900 milik Alaska Airlines di Bandara Seattle-Tacoma. Alaska adalah pengguna pertama pesawat jenis ini.

Dengan mulai dikirimnya Boeing 737 Next Generation pesanannya, pada tahun 1999, Alaska pun mulai meluncurkan beberapa rute jarak menengah baru. Seperti pada tahun 2000, saat Alaska membuka rute Anchorage-Chicago. Pada tanggal 15 Mei 2001, Alaska menerima 737–900 pertamanya.[35] Pada tahun 2001, Alaska mendapatkan slot baru untuk dapat mengoperasikan penerbangan nonstop dari Bandara Ronald Reagan Washington ke Seattle, tetapi penerbangan ini hanya dapat berlangsung selama satu minggu, akibat adanya Serangan 11 September 2001. Rute ini akhirnya kembali dilayani pada tanggal 4 Desember 2001.[36]

Pada bulan Januari 2002, William Ayer ditunjuk sebagai CEO baru Alaska Airlines, setelah sebelumnya menjadi presiden Alaska sejak tahun 1997. Ia juga pernah memimpin Horizon Air selama dua tahun. Ayer pun resmi menjadi chairman dan CEO Alaska pada tahun 2003, saat Kelly resmi pensiun. Ia langsung mengusahakan transformasi di tubuh Alaska, dengan apa yang ia sebut Alaska 2010, yang bertujuan untuk menghindarkan Alaska dari segala bentuk fluktuasi yang dapat membahayakan keberlangsungan maskapai.[11]

Pada tahun 2002, Alaska membuka rute baru ke Newark, New Jersey, dan lalu diikuti dengan pembukaan rute baru ke Orlando pada tahun 2003.[37][38][39] Pada tahun 2003, Alaska juga membuka rute baru ke Boston.[40]

Pada tahun 2003 juga, Alaska Airlines berhasil memenangkan Technology Leadership Award dari majalah Air Transport World atas keberhasilannya mempelopori penggunaan teknologi baru di bandara maupun di pesawatnya.[11]

 
Boeing 737–800 milik Alaska, yang didatangkan untuk menggantikan MD-83 miliknya, yang akhirnya resmi pensiun pada bulan Agustus 2008.

Pada tahun 2005, Alaska resmi mempensiunkan 26 unit MD-80 miliknya, karena Boeing 737 Next Generation terbukti lebih efisien, dan juga karena makin naiknya biaya perawatan, biaya pelatihan awak kabin, dan biaya bahan bakar. Alaska pun mulai melatih seluruh penerbangnya untuk dapat menerbangkan Boeing 737–800, yang direncanakan akan menggantikan MD-80. Menurut Alaska, MD-80 membakar 1.100 galon AS (4.200 l) bahan bakar tiap jamnya, sedangkan 737–800 hanya membakar 850 galon AS (3.200 l) bahan bakar tiap jamnya. Penerbangan terakhir MD-80 adalah pada tanggal 25 Agustus 2008, dengan masing-masing satu penerbangan dari San Jose ke Seattle, dan dari Sacramento ke Seattle.[25] Dengan pensiunnya MD-80 ini, maka seluruh armada tersisa milik Alaska adalah hasil produksi Boeing. Untuk menandai perubahannya menjadi maskapai yang hanya menggunakan pesawat dari Boeing ini, Alaska Airlines pun memperkenalkan sebuah livery spesial yang dicat pada satu unit 737–800 miliknya, dengan menggunakan livery khas Boeing di bagian badan dan logo seorang Eskimo khas Alaska di bagian ekor. Pesawat ini diberi nama Spirit of Seattle, untuk menunjukkan komitmen Alaska kepada Boeing.[41]

Pada tahun yang sama, Alaska Airlines juga menyewa Menzies Aviation, untuk dapat menyediakan pegawai, terutama di bagian penanganan bagasi.[42] Tetapi, penyewaan ini lalu terbukti melanggar perjanjian yang telah dibuat oleh Alaska dengan serikat pekerjanya pada tahun 2008, dan pegawai sewaan ini malah merusak pesawat Alaska sehingga penghematan yang didapat, tidak jauh berbeda dengan biaya perbaikan pesawatnya.[43][44] Pegawai Menzies juga terkenal akan reputasinya yang pernah mencuri isi bagasi penumpang pada tahun 2007.[45]

Pada bulan Februari 2007, Alaska Airlines memperkenalkan dua unit Boeing 737–400 Combi untuk menggantikan Boeing 737–200 Combi miliknya. Pesawat kombi baru ini dapat mengangkut 20% lebih banyak penumpang dan kargo daripada pendahulunya, yakni empat palet kargo dan 72 orang penumpang. Saat diperkenalkan pada tahun 1992, 737-400 ini adalah pesawat penumpang, namun akhirnya diganti menjadi pesawat kombi oleh Pemco Air Services. Pemco Air Services juga mengganti Boeing 737-400F (khusus kargo) milik Alaska, menjadi pesawat kombi.[46]

 
Boeing 737–400 Combi milik Alaska Airlines di Bandara Ted Stevens Anchorage.

Pada tanggal 9 September 2007, Alaska Airlines meluncurkan rute baru dari Portland ke Boston.[47] Pada tanggal 12 Oktober 2007, Alaska mulai terbang ke Hawaii dengan membuka rute baru ke Honolulu dari Seattle. Rute Seattle-Kauai juga dibuka pada tanggal 28 Oktober 2007, serta rute Anchorage-Honolulu yang dibuka tanggal 6 Desember 2007.[48]

Pada tanggal 26 Oktober 2008, Alaska juga meluncurkan rute baru dari Seattle ke Minneapolis-Saint Paul.[49] Pada tanggal 3 Agustus 2009, Alaska juga membuka rute baru dari Seattle ke Austin.[50] Pada tanggal 23 September 2009, Alaska juga membuka rute baru dari Seattle ke Houston.[51] dan dari Seattle ke Atlanta pada tanggal 23 Oktober 2009.[52]

Referensi

  1. ^ a b Norwood, Tom; Wegg, John (2002). North American Airlines Handbook (edisi ke-3rd). Sandpoint, ID: Airways International. ISBN 0-9653993-8-9. 
  2. ^ a b c d Alaska Airline Fact Sheet
  3. ^ Associated Press – Thu, February 16, 2012 (February 16, 2012). "Alaska Air CEO retiring; insider to replace him - Yahoo! News". News.yahoo.com. Diakses tanggal May 17, 2012. 
  4. ^ a b Wilhelm, Steve (July 2, 2015). "Alaska Airlines logs big boost in passengers as it combats rival Delta". Puget Sound Business Journal. Diakses tanggal 2015-07-03. 
  5. ^ "J.D. Power Study Ranks Alaska Airlines Highest in Traditional Carrier Satisfaction for Seventh Straight Year". The Wall Street Journal. May 14, 2014. 
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama alaska-awards
  7. ^ "Company Facts". Alaska Airlines. June 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 9, 2012. Diakses tanggal May 9, 2012. 
  8. ^ Hwang, Inyoung (November 30, 2011). "Alaska Air to Replace AMR in Dow Jones Transportation Average". Bloomberg Businessweek. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 9, 2012. Diakses tanggal May 9, 2012. 
  9. ^ a b c d e f g h i "Alaska Airlines History by Decade". Alaska Airlines. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 17, 2012. Diakses tanggal May 17, 2012. 
  10. ^ a b c d e f g h i j Glab, Jim (December 1, 2007). "Alaska Airlines 75th Anniversary". Air Transport World. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 17, 2012. Diakses tanggal May 17, 2012. 
  11. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac "Alaska Air Group, Inc. – Company History". Funding Universe. Diakses tanggal April 16, 2011. 
  12. ^ a b Alaska Airlines Gets New Chief. St. Petersburg Times. June 3, 1947. Section 2, Page 11. Retrieved on Google News (12 of 59) on February 18, 2010.
  13. ^ "Alaska Airlines" by Cliff & Nancy Hollebeck, http://www.hollenbeckproductions.com
  14. ^ "Operation Magic Carpet". AlaskaAir. 
  15. ^ http://www.airliners.net, photos of Alaska Airlines Boeing 727-100 aircraft
  16. ^ California Classic Propliners – L-1649A Starliners; Gibson, Tom – Retrieved 11/5/10
  17. ^ Lockheed Constellation Survivors – N7316C c/n 1018; Petersen, Ralph M. – Retrieved 11/5/10
  18. ^ Lockheed Constellation Survivors – N8083H c/n 1038; Petersen, Ralph M. – Retrieved 11/5/10
  19. ^ http://www.timetableimages.com, June 1, 1967; June 1, 1969 & Sept. 14, 1970 Alaska Airlines system timetables
  20. ^ Guttery, Ben R. (1998). Encyclopedia of African airlines. New York City, New York: Ben R. Guttery. hlm. 78–79. ISBN 0-7864-0495-7. 
  21. ^ http://www.airliners.net, terdapat foto dari Boeing 707 dan Boeing 720 yang bertuliskan Alaska Airlines, sedang berada di Anchorage (ANC) dan Seattle (SEA)
  22. ^ http://www.departedflights.com, Nov. 15, 1979 Official Airline Guide (OAG), Seattle-Anchorage schedules
  23. ^ http://www.departedflights.com, Nov. 15, 1979 Official Airline Guide (OAG), Seattle-Fairbanks schedules
  24. ^ a b "Alaska Airlines Completes Transition to All-Boeing Fleet". Alaska Airlines. 28 Agustus 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 12, 2012. Diakses tanggal August 18, 2012. 
  25. ^ "Historical Overview". Alaska Airlines. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 17, 2012. Diakses tanggal May 17, 2012. 
  26. ^ "Alaska Air Group: 2008 Annual Report". corporate-ir.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 12, 2012. Diakses tanggal June 12, 2012. 
  27. ^ Serling, Robert J. (2008). Character and Characters: The Spirit of Alaska Airlines. Seattle: Epicenter Press. hlm. 238. ISBN 978-1-933245-11-9. 
  28. ^ Serling, Robert J. (2008). Character and Characters: The Spirit of Alaska Airlines. Seattle: Epicenter Press. hlm. 237. ISBN 978-1-933245-11-9. 
  29. ^ "Alaska To Get 1st Delivery of Boeing 737-400 order". Seattle Times. April 17, 1992. Diakses tanggal September 11, 2012. 
  30. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama AS-retires-727s
  31. ^ "World Airline Directory 1996". Flight International. March 20, 1996. Diakses tanggal May 1, 2012. 
  32. ^ Lane, Polly (November 10, 1997). "Boeing Gets $2 Billion In New Orders For Jets". The Seattle Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 4, 2012. Diakses tanggal July 4, 2012. 
  33. ^ "Alaska Airlines Order Launches Boeing 737–900 Program". Boeing. November 10, 1997. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 4, 2012. Diakses tanggal July 4, 2012. 
  34. ^ "Alaska Airlines Receives First Boeing 737–900". Boeing. May 16, 2001. Diakses tanggal February 13, 2012. 
  35. ^ "Alaska Airlines Resumes Daily Service To Reagan National, Continues Daily Service To Dulles International". Alaskasworld.com. December 3, 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 23, 2011. Diakses tanggal August 22, 2011. 
  36. ^ "Alaska Airlines Announces New Service To Orlando". Alaskasworld.com. February 26, 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 23, 2011. Diakses tanggal August 22, 2011. 
  37. ^ "Alaska Airlines Inaugurates Seattle-Miami Service". Alaskasworld.com. November 21, 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 23, 2011. Diakses tanggal August 22, 2011. 
  38. ^ "Alaska Airlines launches Seattle-New York service". Alaskasworld.com. October 28, 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 23, 2011. Diakses tanggal August 22, 2011. 
  39. ^ "Alaska Airlines Introduces Boston-Seattle Service With $149 Fares". Alaskasworld.com. March 27, 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 23, 2011. Diakses tanggal August 22, 2011. 
  40. ^ Wallace, James (June 26, 2008). "Alaska's newest 737 – in Boeing colors". Seattle Post-Intelligencer. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 1, 2012. Diakses tanggal September 1, 2012. 
  41. ^ "Runway End Run". The Stranger. Seattle, United States. May 29, 2013. Diakses tanggal May 30, 2013. 
  42. ^ Arbitrator rules Alaska Airlines broke union contract when it outsourced baggage handling. The Seattle Times. August 8, 2008. Retrieved September 27, 2013.
  43. ^ 2 tarmac workers fired over bumping of jets at Sea-Tac. The Seattle Times. November 2, 2010. Retrieved September 27, 2013.
  44. ^ 2 airport workers arrested in thefts from fliers' bags. The Seattle Times. February 14, 2007. Retrieved September 27, 2013.
  45. ^ "Alaska Airlines Introduces Two 737-400 "Combi" Aircraft to Fleet". Alaska Air Group. February 1, 2007. Diakses tanggal October 25, 2011. 
  46. ^ "Alaska Airlines Launches Daily Nonstop Portland-Orlando, Portland-Boston Service". Alaska Air Group. September 7, 2007. Diakses tanggal October 25, 2011. 
  47. ^ "Alaska Airlines Inagurates Service to Hawaii". Alaska Airlines. October 12, 2007. Diakses tanggal July 12, 2012. 
  48. ^ "Alaska Airlines Links Seattle-Minneapolis St. Paul". Alaska Airlines. October 26, 2008. Diakses tanggal July 12, 2012. 
  49. ^ "Alaska Airlines Expands Texas Service With Seattle-Austin Flights Starting Today". Alaska Airlines. August 3, 2009. Diakses tanggal July 12, 2012. 
  50. ^ "Alaska Airlines Launches Daily Service Between Houston and Seattle". Alaska Airlines. September 23, 2009. Diakses tanggal July 12, 2012. 
  51. ^ "Alaska Airlines Launches Daily Service Between Seattle-Atlanta". Alaska Airlines. Diakses tanggal July 12, 2012. 

Pranala luar