Harahap

salah satu marga Batak
Revisi sejak 19 Mei 2016 05.27 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)

Harahap dapat mengacu pada beberapa hal berikut:

Marga Harahap

Marga Harahap kepanjangan dari Halak Arab ( Orang Arab ) dalam sezarahnya adalah keturunan Bangsa Arab yang berlayar sampai ke tanah Mandailing, makanya setiap perkampungan Harahap di Mandailing diberi nama Padang seperti Padang Bolak dan Padang Sidempuan dan setiap orang Pemuda Pemudinya selalu di panggil Angin yang mengartikan mereka adalah Pelayar yang hebat. Di perkirakan Harahap berasal dari Hadramaut , Yaman. Bangsa Hadramaut berlayar melalui samudera Hindia melewati Maladewa sehingga Harahap dahulu dikenal sebagai bangsa Mauli atau bangsa Mulia.

Pemakaian nama orang Arab masih dipakai sampai sekarang oleh marga Harahap, seperti seorang anak perempuan mengambil nama Tante adek bapak nya dan anak laki-laki memakai nama kakeknya, budaya ini sangat identik dengan bangsa arab. Diperkirakan sebagian marga harahap memiliki darah nabi soalnya nama harahap banyak mengikuti nama garis keturunan nabi seperti Habib, Ahmad, Muhammad, Said, Syarif , Alwi ,Bashir, Fakhri ,Ikhwan, Fatimah, Husein, Toyib dll. Kehadiran bangsa arab ini sendiri membuat Pagaruyung menyerang Tanah Padang Bolak dengan membloking daerah pesisir barat Mandailing. Diperkirakan marga dibuat untuk melindungi keluarga dari serangan kerajaan lain, karena kita tahu sendiri Tanah mandailing tanah paling sering di serang di Indonesia.

Harahap sempat mendirikan Kerajaan Aru yang diperkirakan kerajaan Islam pertama di Indonesia, yang dipimpin oleh Sultan Husin bergelar Ompu Toga Langit. Kerajaan Aru bekas kerajaan budha yaitu Sriwijaya yang hancur , sesuai namanya Aru/Ara (Pohon) yang orang Mandailing dulu menyembah Pohon sebagai tempat Begu.

Tetapi penyebaran Islam masa kerajaan Aru tidak sehebat dan secepat kerajaan Aceh, hal ini dikarenakan penyebaran agama islam hanya dilakukan dengan media perkawinan bukan peperangan. Makanya sampai sekarang yang satu marga dilarang menikah ini ditujukan agar agama islam bisa menyebar tanpa peperangan. dan juga letak kerajaan Aru sendiri yang jauh dari selat malaka jalan lintas hanya melalui sungai Barumun ,Siak ,Bilah dan Rokan. Berakhirnya Kerajaan Aru pada masa Sultan Syarifuddin atau bergelar Sutan Nasinok yang memiliki jiwa yang malas dan tidak berwibawa.

Lain-lain

Halaman-halaman lainnya