Jan Peter Balkenende

Perdana Menteri Belanda ke-49

Jan Peter Balkenende (sahnya, Jan Pieter Balkenende) lahir pada 7 Mei 1956. Ia memulai kariernya sebagai staff institut penelitian Partai Christen Democratisch Appel (CDA) dan sebagai konselor kota di Amstelveen. Ia kemudian menjadi profesor khusus “Christian-Social Thinking” di Vrije Universiteit of Amsterdam. Ia pertama kali masuk Tweede Kamer (Dewan Rendah) Netherland Parliament pada 19 Mei 1998, sementara CDA dalam oposisi. Ia menjadi pembicara keuangan CDA dan juga terlibat dalam urusan sosial, keadilan, dan urusan internal. Dalam perannya, ia menyarankan pengurangan hutang nasional dan keuangan publik yang sehat.

Ia adalah Ketua CDA terpilih untuk bidang Parlemen pada 1 Oktober 2001 yang menggantikan Jaap de Hoop Scheffer. Pada 3 Nopember 2001, ia diangkat lijsttrekker (Kepala Daftar Kandidat) untuk CDA pada pemilihan parlementer (Mei 2002). Pemilihan ini menjadi historic ketika tangan kanan Pim Fortuyn ditembak mati dan pesta pemilihan dihentikan. Hasil pemilihan menyimpan posisi CDA sebelumnya sebagai partai politik terbesar di Parlemen Belanda.

Pada 4 Juli 2002, Queen Beatrix meminta Balkenende untuk membentuk pemerintahan baru, dengan pengunduran diri Perdana Menteri Wim Kok. Pemerintah pertama Balkenende (termasuk Partai LPF yakni politikus mematikan Pim Fortuyn) jatuh setelah 86 hari di kantor karena perkelahian di LPF yang meruntuhkan pemerintahan. Setelah pemilihan tahun 2003, Balkenende membentuk kabinet keduanya dengan liberal konservatif VVD dan liberal progresif D66.

Kembali ke koalisi tengah-kanan. Kebijakan Balkenende dipusatkan pada sekitar perubahan jasa publik Belanda, pengurangan kejahatan, kebijakan imigrasi, dan pengurangan belanja publik yang besar. Ukuran tersebut menimbulkan kemarahan publik dan hasil buruk dalam polling jajak pendapat untuk partai CDA. Sekalipun demikian, partainya tetap merupakan Delegasi Belanda terbesar di Parlemen Eropa setelah Pemilihan Eropa, mengalahkan harapan umum yakni kekalahan besar di kursi Parlemen.

Ia tinggal bersama istri dan anaknya dalam sebuah apartemen di The Hague. Biaya sewa apartemennya dibebankan kepada pemerintah Belanda sebesar 9,000 Euro sebulan, sementara rumah kementrian penerangannya dalam renovasi. Hanya beberapa bulan setelah Balkenende kembali ke rumahnya kebakaran terjadi. Ia pun mencari rumah alternatif.

Menurut internasional, ia bisa dikatakan sebagai yang paling terkenal dari kekuatannya yang menyerupai Harry Potter. Ang membuat dia sangat populer bagi anak-anak muda, tapi juga merupakan sumber ejekan. Pada awal Juli 2004, dia memulai kepresidenan bergilir di Uni Eropa. Ia memulai tugasnya sebagai perdana menteri sejak 22 Juli 2002, mengepalai kabinet pertama dan kedua. Belanda melaksanakan pemilihan umum kedua dalam waktu kurang dari setahun. Pemilu yang dilaksanakan pada 22 Januari 2003 mengusung kembali Jan Peter Balkenende sebagai perdana menteri.