Budiono Darsono

Revisi sejak 21 Mei 2016 05.06 oleh Rachmat-bot (bicara | kontrib) (cosmetic changes, added orphan tag)


Budiono Darsono (lahir 1 September 1961) adalah seorang wartawan senior yang berasal dari Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu pendiri portal berita detikCom, salah satu media online terbesar di Indonesia.

Lahirnya Detik.com

Ide awal pendirian portal berita detik.com tidak lepas dari beberapa peristiwa yang terjadi pada tahun 1998. Saat itu beberapa surat kabar diberangus, termasuk tabloid DeTik (tempat budiono bekerja), majalah tempo dan editor. Karena kehilangan pekerjaan, maka bersama 3 rekan wartawan lainnya yaitu Yayan Sopyan (mantan wartawan tabloid DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi dengan investasi awal Rp40 juta. Nama Detik.com sendiri dipilih karena keinginannya untuk menyajikan berita melalui internet dengan update secepatnya, beritanya pendek-pendek, sering dan seketika, diberitakan saat itu juga tanpa menunggu lengkap[1]. Akhirnya lahirlah portal berita detik.com pada 9 Juli 1998[2].

Awalnya peliputan utama detik.com terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Berita pertama yang dimuat di detik.com adalah Tragedi Semanggi tahun 1998[3]. Pada sekitar tahun 2010-an, keunikannya inilah yang mengantarkan detik.com menjadi salah satu portal berita terbesar di Indonesia. Pada 3 Agustus 2011, detikcom menjadi bagian dari PT Trans Corporation, salah satu anak perusahaan CT Corp milik Chairul Tanjung[4]. Diperkirakan nilai akuisisi tersebut mencapai US$60 juta.

Pengalaman Kerja

Keluarga

Budiono Darsono menikah dengan Hana Budiono dan memiliki dua orang anak, yaitu: Fajar Putra Suprabana (Utha) dan Bening Putri Wardani.

Referensi

Lihat juga