Kaliwulu, Plered, Cirebon

desa di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

Kaliwulu adalah desa di kecamatan Weru, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia.  Legenda itu berawal dari perjalanan Sunan gunung Jati dari Cirebon menuju Galuh. Dalam perjalanan tersebut, Sunan Gunung Jati berhenti untuk shalat di satu tempat. Ia meminta pengiringnya mencari tempat berwudhu.

Kaliwulu
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenCirebon
KecamatanPlered
Kode Kemendagri32.09.36.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Tidak jauh dari tempat tersebut didapatkan sungai. Inilah asal muasal nama Kaliwulu yaitu berasal dari kata kali yang berarti sungai dan kata wulu yang merupakan perubahan lafal dari wudhu.Dari persinggahan singkat Sunan Gunung Jati itulah kemudian berdiri dan berkembang desa Kaliwulu. Kepala desa pertamanya adalah Ki Gede Kaliwulu yang kini makamnya berada di halaman mesjid.

Ki Gede Kaliwulu memiliki nama asli Syeh Syarif Abdurahman. Dia merupakan anak dari Pangeran Panjunan yang juga masih keturunan Sunan Gunung Jati.

Dengan adanya Desa Kaliwulu, maka didirikan pula sebuah mesjid. Masih menurut legendanya, Masjid Kaliwulu pada awalnya didirikan di Silintang, tetapi kemudian berpindah secara gaib ke tempatnya saat ini.

"Kapan Mesjid Kaliwulu berdiri tidak dapat diketahui dengan pasti. Untuk menentukan waktu pembangunan masjid, arkeolog menganalisis inskripsi di bagian atas pintu masuk ruang utama masjid.

Tulisan di situ hanya menyebutkan perbaikan yang pernah dilakukan di Masjid Kaliwulu yang bunyinya adalah sebagai berikut:

Pinata ing pintu andangdani ing masjid akhir wayah dina rabo wulan rajab tanggal rong puluh ing tahun alif hijrah nabi sewu rong atus pitulikur

bila diterjemahkan kurang lebih berbunyi: Ditatah di pintu mesjid yang berakhir diperbaiki pada hari rabu bulan rajab tanggal dua puluh tahun alif seribu dua ratus dua puluh tujuh hijrah nabi.

Perhitungan terhadap tahun 1227 H bersamaan dengan tahun Masehi yang jatuh ± pada tahun 1826 M. Melihat pada bunyi inskripsinya, mesjid ini sudah berdiri lebih tua dari pada tahun yang disebut pada inskripsinya.