Yu Gwan-sun
Yu Gwan-sun adalah tokoh pejuang kemerdekaan Korea pada masa Penjajahan Jepang. Pada usia yang sangat muda ia telah berjuang menentang penindasan kolonial Jepang terhadap Korea. Dalam riwayatnya yang singkat, ia dikenal akan keberaniannya, hingga kini Yu Gwan-sun dihormati rakyat Korea sebagai pahlawan nasional.
Masa kecil dan pendidikan awal
Yu Gwan-sun lahir di Cheonan, Chungcheong pada tanggal 26 Maret 1904, sebagai anak kedua dari empat bersaudara. Keluarganya tinggal di sebuah desa pertanian. Pada tahun 1916, Yu Gwan-sun masuk Sekolah Wanita Ewha di Seoul. Di sekolah ini, Ryu belajar dengan giat sehingga nilai-nilainya amat memuaskan. Pada liburan musim panas sekolah yang pertama, ia pulang ke kampung halamannya dan disana ia memberikan pengajaran kepada warga setempat mengenai ilmu pengetahuan barat dan geografi.
Aktivitas-aktivitas demonstrasi pada masa penjajahan Jepang
Pada tanggal 22 Januari tahun 1919, Kaisar Gojong tiba-tiba wafat. Rakyat Korea berduka-cita, menganggap kematian sang raja karena diracuni oleh Jepang. Rakyat diam-diam membentuk organisasi-organsisasi bawah tanah dan memulai rencana untuk mendeklarasikan kemerdekaan tepat pada tanggal 1 Maret 1919. Mereka menyusun deklarasi dan menyebarkan salinannya ke seluruh negeri serta ke organsisasi pejuang kemerdekaan di Jepang dan Tiongkok. Pada tanggal 1 Maret, massa berkumpul di pusat kota Seoul menyatakan kemerdekaan Korea dari Jepang. Yu Gwan-sun beserta teman-teman sekolah ikut ambil bagian dalam demonstrasi itu. Banyak orang-orang yang ditangkapi, termasuk beberapa teman dan guru Yu.
Demonstrasi di Cheonan dan akhir hayat
Yu Gwan-sun kembali ke kampung halamannya untuk menyusun rencana demonstrasi baru. Dengan bantuan dari masyarakat dan gereja di desanya, ia menyusun demonstrasi serupa dengan yang di Seoul. Kali ini dijadwalkan tanggal 1 April 1919. Berkeliling dari desa ke desa, ia memberitahu warga untuk ikut berpartisipasi. Malam sebelum tanggal yang ditetapkan, Yu Gwan-sun telah mencapai puncak gunung dan menyalakan obor sebagai sinyal bahwa demonstrasi akan dimulai keesokan hari. Setelah warga berkumpul di Pasar Aunae, Cheonan], Yu Gwan-sun menyapa masyarakat, membaca deklarasi dan kemudian berjalan mengelilingi kota. Polisi Jepang bereaksi dengan menangkap dan membunuh banyak demonstran, orang tua Yu termasuk yang gugur di dalamnya. Yu ditahan dan dihukum di penjara Cheonan, kemudian dipindahkan ke penjara Gongju. Akhirnya ia dikirim lagi ke Penjara Seodaemun, Seoul dan gugur pada tahun 1920 dalam usia 16 tahun.