Zaitun Rasmin

Revisi sejak 7 Juni 2016 21.46 oleh Sarjana Internet (bicara | kontrib) (Ustadz Zaitun Rasmin Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri MUI Pusat)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Muhammad Zaitun Rasmin atau Ustadz Zaitun (lahir 24 Desember 1966) adalah seorang tokoh pendakwah yang sering mengisi di TV One dalam acara Damai Indonesiaku[2], dalam program Cahaya Hati ANTEVE [3], beberapa kali live di TVRI melakukan wawancara eksklusif mewakili MUI Pusat [4], melakukan klarifikasi di Metro TV [5], dan beliau sendiri adalah Direktur Utama Ummat TV [6]. Beliau dijuluki Pencetak Dai dari Timur [7] , Makassar, sekaligus pimpinan dari Organisasi Masyarakat Wahdah Islamiyah Indonesia [8], dan Ketua Ikatan Ulama dan Da'i Asia Tenggara [9].

KH. DR. Muhammad Zaitun Rasmin, M.A.
Ustadz Zaitun Rasmin Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri MUI Pusat [1]
Lahir(1966-12-24)24 Desember 1966
Indonesia Gorontalo
KebangsaanIndonesia
Nama lainUstadz Zaitun
PekerjaanDosen Ustadz Pengusaha Motivator

Biografi Pendidikan dan Dakwah

Sekitar tahun 1984, beberapa mahasiswa Islam di Universitas Hassanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan, sepakat menggelar pengajian di kampus. Muncul satu masalah kecil, siapa dai yang akan diundang? Masalah tersebut rupanya menjadi besar manakala tak kunjung ditemukan dai yang akrab dengan komunitas kampus. Organisasi massa Islam yang ada di sana kurang dekat dengan mahasiswa. Sementara komunitas kampus umum seperti Unhas tak memiliki dai yang menguasai ilmu-ilmu Islam secara memadai. [10]

Masalah ini diam-diam mengendap di benak salah seorang mahasiswa Unhas kala itu. Ia bernama Zaitun Rasmin, mahasiswa Fakultas Pertanian semester 4. Menurutnya, kondisi seperti ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut. Harus ada mahasiswa yang mau mengorbankan waktunya untuk memperdalam ilmu agama. [11]

Maka, ia dan rekan-rekannya mulai gencar mengkaji ilmu-ilmu Islam untuk bekal dakwah. Rupanya ini saja tidak cukup. Mengkaji Islam perlu konsentrasi, bukan kerja sambilan. [12]

Terbesitlah niat di hati Ustadz Zaitun untuk banting setir. “Biarlah saya fokus di dakwah, sementara teman-teman melanjutkan kuliah,” ujar Ustadz Zaitun yang akhirnya memutuskan berhenti kuliah. Sejak itu, Ustadz Zaitun muda mulai menghabiskan waktunya dengan belajar bahasa Arab. [13]

Sembari belajar, Ustadz Zaitun tetap menjalankan aktivitas dakwahnya. Malah, untuk memuluskan jalan dakwah ini, ia mendirikan sebuah yayasan bernama Fathul Mu’in. [14]

Ustadz Zaitun lebih banyak belajar bahasa Arab secara otodidak. Maklum, tenaga pendidik yang menguasai Bahasa Arab saat itu sangat kurang. Keadaan seperti ini lagi-lagi membuat hatinya risau. Ia merasa belum memenuhi syarat untuk menjadi seorang dai, yaitu menguasai bahasa Arab dan ilmu-ilmu syar’i. [15]

Maka, berangkatlah Ustadz Zaitun ke Jakarta untuk menuntut ilmu di LPBA (Lembaga Pendidikan Bahasa Arab, sekarang berubah nama LIPIA) untuk mengobati kerisauannya. [16]

Kurang lebih 1,5 tahun menuntut ilmu di LPBA, Ustadz Zaitun mendapat anugrah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) berupa beasiswa belajar ke Madinah. Selama 4 tahun ia mendalami ilmu syariah di Universitas Islam Madinah. Selesai kuliah tahun 1995, Ustadz Zaitun kembali ke Makassar untuk melanjutkan dakwah. [17]

Pada tanggal 19 Februari 1998, yayasan yang ia dirikan berubah namanya menjadi Wahdah Islamiyah. ”Kami memiliki harapan dan cita-cita besar. Ke depan, kami ingin melihat persatuan umat Islam di atas kebenaran,” kata Ustadz Zaitun berharap. [18]

Dan baru-baru ini di tahun 2015 beliau meraih gelar Doktor Honoris Causa dianugerahkan oleh International Electronic University Mesir atas peran beliau yang menonjol dalam bidang Studi Islam, Politik Islam, dan Pendidikan. [19]

Jabatan Organisasi

  • Ketua Persatuan Pemuda Muslim Se Sulawesi Selatan[20]
  • Ketua Umum Ormas Wahdah Islamiyah Indonesia [21]
  • Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri MUI Pusat.[22]
  • Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat [23]
  • Wakil Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI)[24]
  • Anggota Ikatan Ulama Muslimin Dunia[25]
  • Ketua Ikatan Ulama dan Dai Se asia tenggara[26]

Referensi

  1. ^ Komisi-Komisi MUI; mui.or.id; Dibuat 8 Mei 2009
  2. ^ "Damai Indonesiaku TV ONE Kebebasan Berpendapat 8 November 2015 Zaitun Rasmin". 
  3. ^ "CAHAYA HATI (AN TV)". 
  4. ^ "Dialog: Razia Di Bulan Puasa". 
  5. ^ "Permintaan Maaf Metro TV Kekeliruan Pemberitaan Wahdah Islamiyah dan Ustadz Zaitun Rasmin". 
  6. ^ "Testimoni ᴴᴰ Direktur Utama Ummat TV - Ustadz Zaitun Rasmin, Lc., MA". 
  7. ^ "Pencetak Dai dari Timur". 
  8. ^ http://islamic-center.or.id/2011/12/20/zaitun-rasmin-terpilih-menjadi-ketua-umum-wahdah-islamiyah/
  9. ^ https://www.islampos.com/seratusan-ulama-resmi-deklarasikan-ikatan-ulama-dan-dai-asia-tenggara-149116/
  10. ^ "Menapaki Jejak Perjuangan Ustadz M. Zaitun Rasmin". 
  11. ^ "MENGENAL SOSOK KETUA IKATAN ULAMA DAN DA'I SE- ASEAN". 
  12. ^ "UmmatBersatu Dukung Ormas Fokus Persatuan Umat Islam". 
  13. ^ "Mengenal Wahdah Islamiyah, Organisasi yang Dicap Teroris oleh MetroTV". 
  14. ^ "Pencetak Dai dari Timur". 
  15. ^ "Pencetak Dai dari Timur". 
  16. ^ "Fitnah Ustadz Zaitun, Metro TV Pantas disebut TV Islamophobia". 
  17. ^ "Ustadz Narsum Acara "Damai Indonesiaku" TVOne Oleh METRO TV Dimasukan Daftar Teroris". 
  18. ^ "Sejarah Berdiri & Manhaj". 
  19. ^ "Ketua Umum Wahdah Islamiyah Peroleh Gelar Doktor Honoris Causa". 
  20. ^ "Ustad Zaitun Terpilih Sebagai Ketua Ikatan Ulama dan Da'i ASEAN". 
  21. ^ "Ketua Umum Wahdah Islamiyah Peroleh Gelar Doktor Honoris Causa". 
  22. ^ "Ikatan Ulama Asia Tenggara Berencana Bentuk Majelis Fatwa". 
  23. ^ "KH. Ma'ruf Amin Pimpin MUI Masa Khidmat 2015-2020". 
  24. ^ "Di Forum Doha, Ustaz Zaitun: Mengapa ISIS tak Bisa Dilumpuhkan?". 
  25. ^ "Ustadz Zaitun Rasmin tegaskan bahaya Syiah di forum Muktamar III Ikatan Ulama Dunia". 
  26. ^ "Ikatan ulama dan da'i se-Asean resmi dibentuk". 

Pranala luar