Teuku Taufiqulhadi

Revisi sejak 8 Juni 2016 12.11 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-Karir +Karier))

Taufiqulhadi (lahir 17 November 1960), bernama lengkap Teuku Taufiqulhadi, adalah Anggota DPR RI periode 2014-2019 dari Nasional Demokrat. Terpilih pada usia 54 tahun dari Daerah Pemilihan (dapil) Jatim IV (Kabupaten Jember dan Lumajang) Nomor Urut 1. Di DPR RI, Taufiqulhadi duduk di Komisi X yang membidangi Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda, Olahraga, dan Perpustakaan.

Teuku Taufiqulhadi
Teuku Taufiqulhadi
Lahir17 November 1960 (umur 64)
Indonesia Sigli, Aceh
KebangsaanIndonesia
Suami/istriKhadijah

Taufiqulhadi memulai perjalanan politiknya dengan menjadi Wakil Sekjen DPP PPP tahun 2003–2009 di bawah kepemimpinan Suryadharma Ali periode pertama. Di periode ini, Taufiqulhadi sempat mencalonkan diri sebagai Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pemilihan Umum (PEMILU) tahun 2004–2009 di Dapil Aceh 2. Kemudian pada Pemilu 2009 - 2014 mencalonkan lagi di Dapil Aceh 2 dari PPP. Taufiqulhadi tidak terpilih pada 2 kali pemilu tersebut.

Lahir di Sigli, Aceh, Taufiqulhadi menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Sigli sedang Sekolah Menengah di Banda Aceh. Setelah lulus dari SMA, ia masuk ke Universitas Jember, Jember, pada 1982. Di kampus ini ia belajar di Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), hingga lulus pada tahun 1986.

Taufiqulhadi melanjutkan pendidikannya di Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2009. Saat ini Taufiqulhadi sedang menjalani program doktoral Ilmu Politik di FISIP Universitas Indonesia (UI).

Kiprah Taufiqulhadi di kancah politik dimulai di organisasi gerakan mahasiswa. Ia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jember tahun 1982, menjadi Ketua Umum HMI Cabang Jember Komisariat Fisipol UNEJ tahun 1984 dan terpilih sebagai Ketua Umum HMI Cabang Jember tahun 1986 pada Konfercab ke-10. Karier terakhir di HMI adalah Pengurus Besar HMI periode tahun 1989 – 2000.

Pengalaman

  • Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jember Komisariat Fisipol UNEJ Periode tahun 1984 - 1985.
  • Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jember Periode tahun 1986 - 1987.
  • Pengurus Besar HMI periode tahun 1989 - 2000
  • Wakil Sekjen DPP PPP periode tahun 2003 - 2009
  • Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem

Riwayat hidup

Taufiqulhadi terpilih menjadi anggota DPR RI pada Pemilu 2014 dari daerah pemilihan Jawa Timur IV yang meliputi Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang dengan meraih suara sebanyak 22.075 suara.

Di DPR RI, Taufiqulhadi duduk sebagai anggota Komisi X yang membidangi Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda, Olahraga, dan Perpustakaan. Taufiq menganggap Komisi X cukup penting dalam pembangunan karena bertanggung jawab mendampingi eksekutif dalam bidang pendidikan. Komisi ini juga bertanggung jawab terhadap generasi bangsa ini yang lebih baik.

Taufiq memilih Dapil IV Jatim karena ia merasa memiliki 'chemestry' dengan tanah dan masyarakat di Jember dan Lumajang. Maksudnya, "Saya justru mengenal Indonesia dari Jember itu. Karena saya terpilih nyaris tanpa modal sendiri, maka tentu saja saya tidak punya konsep ingin balik modal karena tidak ada modal yang saya keluarkan," ungkapnya.

Sebagai dosen dan mahasiswa doktoral, ditambah lagi sebagai 'pensiunan' wartawan, Taufiq mengaku tidak memiliki dana saat menjadi caleg DPR RI di Dapil Jawa Timur IV (yang meliputi Jember dan Lumajang). Tetapi Ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh meyakinkan Taufiq agar tidak menyerah hanya akibat ketiadaan dana. Surya Paloh juga berjanji untuk membantu kadernya yang juga mantan karyawannya.

Taufiq justru merasa berutang kepada partai dan konstituen yang telah memilihnya. Karena itu setelah terpilih jadi wakil rakyat di Senayan, Taufiq berjanji untuk menjaga nama baik partai dengan bekerja sebaik-baiknya. Ia juga bertekad 'membayar' utang kepada konstituen yang telah memilihnya dengan memperjuangkan aspirasi mereka di parlemen.

Kehidupan pribadi

Tinggal di Jl. Pemuda No.99 RT.08 RW.09 Kel. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta dengan istri dan tiga putra. Taufiqulhadi menikah dengan Khadijah, perempuan asal Peureulak, Aceh Timur.

Pengalaman kerja

  • Wartawan Media Indonesia tahun 1989–2009.
  • Direktur Utama CIGS tahun 2013.
  • Dosen Luar biasa mata kuliah Politik Timur Tengah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014–sekarang

Di koran Media Indonesia, Taufiq berkarier selama hampir 20 tahun. Pada tahun 2009, Taufiq berhenti sebagai wartawan Media Indonesia karena menjadi caleg DPR RI PPP. Saat bekerja di Media Indonesia, Taufiq dikenal oleh teman-teman sesama wartawan sebagai 'wartawan perang'. Sebutan itu tentu saja tidak berlebihan karena Taufiq merupakan salah satu wartawan diplomatik, dan kemudian menjadi wartawan perang.

Dalam tugasnya sebagai wartawan perang, Taufiq meliput hampir semua perang dalam dekade 90-an. Dimulai perang saudara di Kamboja, Perang Teluk, dan Perang Bosnia 1994. Taufiq juga pernah menetap di Jerusalem selama 6 bulan untuk mengamati konflik panjang Palestina-Isreal.

Pengalaman sebagai wartawan perang, Taufiq telah menulis dua buku tentang konflik yaitu buku "Menerobos Sarajevo, Kesaksian Pembersihan Etnis di Bosnia." Buku keduanya adalah "Misteri Satu Kota Tiga Tuhan, deskripsi Jurnalistik di Jerusalem." Kedua buku tersebut ditulis dari hasil pengamatan langsung situasi di wilayah tersebut tentang rakyat dan konfliknya.

Setelah berhenti dari dunia pers, Taufiq memanfaatkan kesempatan untuk memperdalam ilmu politik di Universitas Indonesia (UI) Depok. Saat ini Taufiq sedang mengadakan penelitian untuk disertasi. Bersamaan dengan kegiatan disertasi, Taufiq juga mengampu mata kuliah Politik Timur Tengah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai dosen luar biasa.

Publikasi

  • Menembus Sarajevo : kesaksian pembersihan etnik di Bosnia, (Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara), 1994 ISBN 979-8312-82-1
  • Ironi satu kota tiga Tuhan: deskripsi jurnalistik di Yerusalem, Paramadina, 2000 ISBN 979-8321-48-0

Rujukan