Jatiwarna, Pondokmelati, Bekasi

kelurahan di Kota Bekasi, Jawa Barat

Jatiwarna adalah kelurahan yang berada di kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.

Jatiwarna
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KotaBekasi
KecamatanPondok Melati
Kodepos
17415
Kode Kemendagri32.75.12.1002 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3275012003 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Pendidikan

  • SDN Jatiwarna 1
  • SDN Jatiwarna 2
  • SMP Al-Ikhlas Jatiwarna

Ibadah

Jatiwarna memiliki sarana ibadah, yakni:

Transportasi

Angkutan dalam dan antar kota

Angkutan dalam kota

Inilah daftar trayek angkutan kota yang melayani Jatiwarna.

Angkutan antar kota

Inilah daftar trayek bus antarkota yang melayani Jatiwarna.

Perkeretaapian di Jatiwarna

Dahulu, pada era Hindia-Belanda, di daerah Jatiwarna merupakan daerah yang sedikit ramai [1] karena ada gereja, kantor pos, kantor desa, balai pemuda, kantor telepon dan stasiun kereta api yang ramai yang dibangun pada tahun 1934 karena memiliki depo lokomotif, parkir yang luas, rel yang banyak (11 jalur), memiliki percabangan ke Pabrik gula Jatiwarna, serta memiliki persilangan dengan jalur decauville milik Pabrik gula Jatiwarna, Tandon untuk lokomotif uap, serta melayani kereta api lokal jurusan Manggarai ke Jatiasih pp, angkutan pakan ternak (VR dan VVV) dan angkutan gula dari Pabrik gula Jatiwarna ketika masih ditarik lokomotif uap untuk diangkut ke pelabuhan kapal di Cikarang (Bekasi) dan Tanjung Priok (Jakarta Utara).

Namun setelah kemerdekaan, stasiun kereta api ini melayani pemberhentian Kereta api Patas Purwakarta, Kereta api Lokal Cikampek, Kereta api Parahyangan, Kereta api Cirebon Ekspres dan Kereta api Kertajaya, serta persilangan kereta api barang dan pemberangkatan kereta api angkutan gula milik PG Jatiwarna. Namun, setelah dibukanya jalur baru via Tambun pada tanggal 2 September 2000, jalur dan stasiun ini dinonaktifkan.

Dahulu, pada era Hindia-Belanda, di daerah Jatiwarna, selain stasiun kereta api, terdapat beberapa halte-halte kereta api yang cukup kecil dan melayani kereta api lokal serta percabangan ke Pabrik Gula/Suikerfabriek (seperti Halte Gang Saulan memiliki percabangan ke Pabrik gula Tanjung Mekar yang berjarak 1,5 km ke arah selatan, Halte Jabung Pasar memiliki percabangan ke Pabrik gula Gedong Tengeng yang berjarak 9,6 km ke arah barat laut, Halte Kundur memiliki percabangan ke Pabrik gula Kundur yang berjarak 1 km ke arah selatan dan Halte Kalijereng memiliki percabangan ke Pabrik gula Kalijereng yang berjarak 1,5 km ke arah barat daya [2]) dan percabangan ke Tambang batubara pinggir sungai seperti Halte Kundur memiliki percabangan ke daerah tambang batubara di pinggir Kali Sunter yang berjarak 550 m ke arah utara, sepertinya selain melayani kereta api lokal, juga melayani bongkar muat kereta api peti kemas angkutan hasil pertanian, batubara dan gula dari Pabrik gula Kundur.

Kecuali dahulu, di lintas Nambo-Jabung, terdapat 4 buah halte kereta api atau stopplaats, yakni masing-masing di Kp. Manjah, Kp. Subah dan Kp. Rawa Gantung, yang kini telah ditutup sejak era PJKA, tepatnya pertengahan dekade 1980an akibat okupansi penumpang yang minim. Dahulu pernah melayani Kereta api lokal jurusan Jabung ke Nambo pp ketika masih ditarik lokomotif uap dan angkutan gula dari Pabrik gula Subah yang kini telah ditutup sejak tahun 1984.

Dahulu, Halte Subah ini memiliki 5 jalur dan percabangan ke Pabrik gula Subah yang berjarak 1 km dari stasiun ini serta memiliki persilangan antara Jalur kereta api milik NIS dan decauville milik Pabrik gula Subah.

Namun pada tahun 1986, halte ini dibongkar akibat pembangunan rel ganda ruas Jabung-Bojongkulur sepanjang 10 km.

Referensi

saya ga tau