Summer Breeze

film Indonesia tahun 2008

Summer Breeze adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 2008 dan dibintangi oleh Chelsea Olivia Wijaya, Marcel Chandrawinata dan Mischa Chandrawinata.

Summer Breeze
SutradaraAllan Lunardi
ProduserYeyet Sugriyati & Elvin Kustaman
Ditulis olehTitien Wattimena
PemeranChelsea Olivia Wijaya
Marcel Chandrawinata
Mischa Chandrawinata
Mathias Muchus
Ira Wibowo
Nakula
Sadewa
Natasha Wilona
Ricky Perdana
Firrina Sinatrya
Penata musikAddie MS
SinematograferEnggong Supardi
Perusahaan
produksi
Credo Cine Arts (Credo Pictures) & Starvision Plus
DistributorKharisma Starvision Plus
Tanggal rilis
15 Mei 2008
Durasi90 Menit
NegaraIndonesia

Cerita ini diadaptasi dari novel karya Orizuka yang berjudul sama, Summer Breeze, yang diproduksi dari hasil kerjasama Credo Pictures & Starvision Plus. Film ini didistribusikan oleh PT. Kharisma Starvision Plus.

Sinopsis

Film ini bercerita tentang kisah tiga anak manusia yang terlibat cinta segitiga. Mereka adalah Reina (Natasha Wilona - Chelsea Olivia) dan si kembar Ares (Nakula - Mischa Chandrawinata) dan Orion (Sadewa - Marcel Chandrawinata). Si kembar menyayangi Reina, begitu pun sebaliknya.

Kepergian Reina mengikuti sang ayah yang dinas ke luar negeri membuat mereka terpisah dalam waktu yang lama. Ares dan Orion tumbuh menjadi dua pribadi yang berbeda. Ares menjadi pribadi yang kasar dan pemberontak, sedangkan Orion menjadi pribadi yang rajin, giat dan bekerja keras. Tak hanya pribadi yang berbeda, kasih sayang yang mereka dapatkan dari sang ayah (Mathias Muchus) pun berbeda. Sang ayah sangat jelas hanya menyayangi Orion sebagai anak yang dibanggakannya, sehingga baik Orion maupun Ares saling membenci satu sama lain.

Di ulang tahun Ares dan Orion yang ke-20, Reina kembali muncul. Reina datang ke Indonesia demi memenuhi undangan dari ayah Ares dan Orion untuk menghadiri ulang tahun mereka. Kemunculan Reina dari Amerika sungguh membuat si kembar terkejut. Reina kini telah menjelma sebagai seorang sosok gadis remaja yang sangat cantik. Mereka berdua menyukai Reina, tapi sebenarnya Reina sudah menetapkan pilihannya sejak mereka masih kecil.

Masalah mulai muncul saat Reina menyadari perubahan perilaku pada si kembar terutama Ares juga ketidakadilan sang ayah dalam mendidik Ares dan Orion. Ternyata Ares selama ini selalu diremehkan ayahnya karena Ares mengidap penyakit yang menyebabkan dia tidak bisa membaca dan menulis. Selama ini Ares belajar dengan cara merekam dan mendengarkan kembali apa yang diterangkan guru dan dosennya di sekolah.

Kehadiran Reina membuat hubungan Orion dan Ares kembali membaik. Hingga suatu hari, Orion mengalami penyerangan dari geng rivalnya yang menyebabkan Orion terluka. Saat itu, datanglah Ares menolong namun Ares juga mengalami hal yang sama dengan Orion bahkan lebih parah.

Orion dan Ares masuk rumah sakit akibat penyerangan yang mereka alami. Mereka dirawat hingga sembuh. Tapi, ternyata keadaan Ares tidak sebaik Orion yang bisa sembuh total. Saat Ares dan Reina berada di taman kenangan mereka, Ares meninggal di pangkuan Reina. Pilihan Reina baik sekarang maupun bertahun-tahun yang lalu ternyata tetap sama. Reina masih memilih Ares.

Pranala luar