Garbarata adalah jembatan yang berdinding dan beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang untuk memudahkan penumpang masuk ke dalam dan keluar dari pesawat. Tergantung pada desain bangunan, ketinggian, memicu posisi, dan persyaratan operasional, mungkin diperbaiki atau bergerak, berayun radial atau memperpanjang panjang. Garbarata diciptakan oleh Frank Der Yuen.

Garbarata di Bandar Udara Adelaide
Garbarata di Pelabuhan Kobe Jepang

Sebelum pengenalan garbarata, penumpang biasanya naik pesawat dengan berjalan di sepanjang jalan tanah-tingkat dan mendaki tangga bergerak, atau naik airstairs pada pesawat sehingga dilengkapi. Garbarata pertama kali digunakan pada tanggal 26 Juli 1959 di Bandar Udara Internasional San Francisco.

Garbarata biasanya digunakan di pelabuhan udara dan laut. Di Indonesia, bandara yang memiliki garbarata antara lain Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Bandar Udara Internasional Kuala Namu, Bandar Udara Internasional Minangkabau, Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Bandar Udara Internasional Adisumarmo, Bandar Udara Internasional Juanda, Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bandar Udara Internasional Lombok, Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Bandar Udara Kalimarau, Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Bandar Udara Haluoleo, Bandar Udara Mutiara, Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Bandar Udara Pattimura, Bandar Udara Sultan Babullah, Bandar Udara Domine Eduard Osok, Bandar Udara Sultan Thaha Syaifudin, Bandar Udara Sentani, Bandar Udara Jalaluddin, Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah, dan Bandar Udara Internasional Supadio.

Pranala luar