Drs. Sawali, M.Pd. atau lebih dikenal dengan Sawali Tuhusetya (lahir 19 Juni 1964) adalah seorang guru, sastrawan, penulis, dan blogger berprestasi berkebangsaan Indonesia.[1][2]

Drs. Sawali, M.Pd
Informasi pribadi
Lahir19 Juni 1964 (umur 60)
Indonesia Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia
Suami/istriSri Wahyu Utami
AnakGalih Nirmalahesti, Tuhusetia Mahadhika, Yusa Wahid Gifari
Tempat tinggalKendal, Jawa Tengah
Alma materUniversitas Negeri Semarang
PekerjaanGuru
Penulis
Blogger
Situs webwww.sawali.info
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Latar belakang

Sawali lahir di sebuah dusun, di daerah Kabupaten Grobogan, salah satu di antara 35 kabupaten di Jawa Tengah yang telah tercitrakan sebagai kawasan yang kering, gersang, dan miskin.[3] Sawali kecil telah bercita-cita menjadi guru atas motivasi kuat dari guru-guru SD di kampungnya yang sunyi[4].

Selepas lulus SPG (1983) Sawali melanjutkan kuliah ke IKIP Semarang atau saat ini dikenal dengan nama Universitas Negeri Semarang pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (lulus tahun 1988). Sejak tahun 1989-1995 mengabdikan diri menjadi guru Bahasa Indonesia di SMA Islam Karangrayung Grobogan. Selanjutnya mulai tahun 1995 hingga sekarang mendedikasikan diri dengan menjadi guru PNS di SMP Negeri 2 Pegandon, Kendal, Jawa Tengah. Sosoknya yang senang membaca dan menulis serta didorong keinginan untuk menambah wawasan dan keilmuannya, pada tahun 2003, ia melanjutkan studi di Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (UNNES). Di sela-sela tugasnya sebagai guru itulah ia menyempatkan diri untuk menulis dan ngeblog[5].

Dalam dunia kepenulisan, Sawali menulis berupa cerpen, artikel, opini, dan esai sastra. Tulisannya pernah dimuat di Kompas, Media Indonesia, Suara Pembaruan, Republika, Suara Merdeka[6], Wawasan, dan Solopos. Berbagai karya tulisnya yang renyah dapat diamati dalam blog pribadinya yang beralamat di www.sawali.info. Blognya merupakan kumpulan catatan Sawali tentang dunia pendidikan, bahasa, sastra, budaya, dan berbagai fenomena peradaban yang tengah "sakit". Sesekali ia menyentil dan mengkritik dengan gaya slengekan.[7].

Sebagian karya bukunya adalah Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI (PT Citra Aji Parama Yogyakarta, 2004), Buku Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs (PT Citra Aji Parama Yogyakarta, 2005), Buku kumpulan Cerpen Perempuan Bergaun Putih (Bukupop dan Maharini Press, 2008). Aktivitas menulis baginya merupakan kebutuhan untuk berekspresi.[8].

Kumpulan Cerpen Perempuan Bergaun Putih buku cerpen karyanya diluncurkan di Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin, Jakarta bersama karya Ibrahim Ghaffar (Sastrawan Malaysia) berjudul kumpulan puisi Kembali dari Dalam Diri. Peluncuran buku tersebut digelar oleh Komunitas Sastra Indonesia, Komunitas Cerpen Indonesia, dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin. Maman S. Mahayana ahli sastra dari Universitas Indonesia mengatakan, Sawali (44) berhasil mengeksploitasi sisi lain dari kultur Jawa dengan segala mitos, mitologi, sistem kepercayaan, dan dunia pewayangan yang telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan orang Jawa[9].

Selain aktif mengajar, Sawali menjadi narasumber seminar,[10] pelatihan,[11] dan diskusi berkaitan dengan pendidikan, sastra, dan blog.

Pengalaman Pendidikan

  • SD Nampu 2 Karangrayung, Grobogan (1977)
  • SMP Pemda Telawah, Karangrayung, Grobogan (1981)
  • SPG Negeri Purwodadi, Grobogan (1984)
  • S1 IKIP Negeri Semarang, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (1988)
  • S2 Universitas Negeri Semarang, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (2005)

Pengalaman Organisasi

Karya Tulis

 
profil Sawali Tuhusetya di Koran Sindo
 
sawali sebagai narasumber seminar dengan tema “Kebebasan Berekspresi Lewat Media Online

Sebagian karya tulis dari Sawali dimuat di media cetak maupun elektronik. Diantaranya yaitu :

  • Memaksimalkan Peran Ibu sebagai Pencerah Peradaban” (Republika : 1997)
  • Kelas Unggulan dan Akselerasi, Sebuah Tragedi (Suara Merdeka : 2002)
  • Seks Mahasiswa, Pembusukan Etika (Suara Merdeka : 2003)
  • Perubahan Paradigma Pendidikan (Suara Merdeka : 2004)[12]
  • Kecemasan Menjelang UAN (Suara Merdeka : 2004)
  • Akankah Kurikulum 2004 Berakhir Konyol? (Suara Merdeka : 2004)
  • Guru dan Orang Tua: Sebuah Pesan Moral dari Adagium Klasik Cina (www.andaluarbiasa.com)
  • Pendidikan Karakter Berada di Titik Nazir Peradaban? (www.lpmpjateng.go.id)
  • Kembali ke KTSP, Mengapa Jadi Repot? (www.smpn2pegandon.sch.id)
  • Catatan Pendek atas Puisi “Bumi di Atas Langit” karya Bahrul Ulum A. Malik (www.langitkendal.blogspot.com)
  • Tahun Ajaran Baru dan Daya Pikat Pegadaian (www.suarakawan.com)
  • Implementasi Pendidikan Multikultural di Sekolah (www.ispi.or.id)

Catatan Prestasi

  • Juara 2 Sayembara Mengarang tentang Pengajaran Sastra untuk Guru SLTP se-Indonesia (1998)
  • Juara 1 Lomba Karya Tulis Peningkatan Imtaq Siswa bagi Guru SLTP/SMU/SMK Tingkat Nasional (2000)
  • Penghargaan dari Menteri Pendidikan Nasional dalam memperingati Hardiknas sebagai lima penulis artikel pendidikan terbaik di media cetak tingkat nasional (2004)
  • Juara 2 Lomba Guru Berprestasi tingkat kabupaten Kendal (2004)
  • Juara 1 Lomba Inovasi Pembelajaran SMP Tingkat Nasional Bidang Studi Bahasa Indonesia (2006)
  • Anugerah Gatra Bakti Budaya sebagai seniman berprestasi Kab. Kendal (2006)
  • Juara 3 Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Badan Bahasa Kemdikbud (2009)[13]
  • Juara 1 Guraru Award sebagai penghargaan tahunan kepada guru-guru terpilih yang dinilai telah memanfaatkan teknologi dengan efektif dan kreatif (2011)
  • Juara 1 Lomba Blog Kebahasaan dan Kesastraan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Badan Bahasa Kemdikbud (2012)[14].
  • Anugerah Insan Pendidikan Terpuji kategori Guru, penulis buku, sastrawan, dan blogger sejati dari LPMP Jateng (2013)[15].
  • Sarjana Pendidikan Inspiratif dari Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (2014)[16].

Penulis Artikel Pendidikan Terbaik dari Mendikbud

Sawali mendapat penghargaan dari Menteri Pendidikan Nasional pada 2004 sebagai penulis artikel pendidikan terbaik di media cetak dalam rangka memperingati Hardiknas. Selain itu, lelaki berperawakan kurus itu juga menerima penghargaan insan berprestasi bidang pendidikan dari Bupati Kendal pada tahun 2011.[17]

Referensi

Pranala luar

Lihat pula