Mumbai
Mumbai (/mʊmˈbaɪ/; yang juga dikenal sebagai Bombay, nama resminya sampai 1995) adalah ibukota negara bagian India Maharashtra. Kota tersebut merupakan kota terpadat di India dan aglomerasi terpadat kesembilan di dunia, dengan populasi kota tersebut diperkirakan berjumlah 18.4 juta orang. Bersama dengan kawasan-kawasan tetangga di Kawasan Metropolitan Mumbai, kota tersebut merupakan salah satu kawasan perkotaan terpadat di dunia dan kawasan metropolitan terpadat kedua di India, dengan populasi sejumlah 20.7 juta hingga 2011[update].[10][11] Mumbai berada di sepanjang pesisir barat India dan memiliki sebuah pelabuhan alam yang dalam. Pada 2009, Mumbai diangkat menjadi kota dunia alpha.[12] Kota tersebut juga merupakan kota termakmur di India,[13] dan memiliki GDP tertinggi dari kota manapun di Asia Selatan, Barat, atau Tengah.[14] Mumbai memiliki jumlah jutawan dan miliuner tertinggi ketimbang seluruh kota di India.[15][16]
Mumbai
मुंबई Bombay | |
---|---|
Julukan: Kota Tujuh Pulau, Kota Impian,[1] Jalan Gerbang menuju India, Hollywood dari India | |
Negara | India |
Negara bagian | Maharashtra |
Distrik | Kota Mumbai Sub-Perkotaan Mumbai Navi Mumbai |
Bahasa resmi | Marathi[2][3] |
Bahasa Asli | Marathi dan Konkani[4] |
Pertama kali didiami | 1507 |
Dinamai berdasarkan | Mumbadevi |
Pemerintahan | |
• Jenis | Dewan Walikota |
• Badan | MCGM |
• Mayor | Snehal Ambekar[5] (Shiv Sena) |
• Komisioner Munisipal | Ajoy Mehta[6] |
Luas | |
• Mega-kota | 603 km2 (233 sq mi) |
• Luas metropolitan | 4.355 km2 (1.681,5 sq mi) |
Ketinggian | 14 m (46 ft) |
Populasi (2011)[8] | |
• Mega-kota | 12.442.373 |
• Peringkat | ke-1 |
• Kepadatan | 21,000/km2 (53,000/sq mi) |
• Metropolitan | 18.414.288 20.748.395(Extended UA) |
• Metro Rank | ke−1 |
Demonim | Mumbaikar |
Zona waktu | UTC+5:30 (IST) |
Kota ZIP | 400 001 to 400 107 |
Kode area telepon | +91-22 |
Pelat kendaraan | MH-01 (Tengah), MH-02 (Barat), MH-03 (Timur), MH-47 (Utara) |
Situs web | www |
Tujuh pulau yang masuk kawasan Mumbai merupakan tempat tinggal dari komunitas koloni-koloni perikanan.[4] Selama berabad-abad, kepulauan tersebut berada di bawah kekuasaan kekaisaran pribumi sebelum jatuh ke tangan Portugis dan kemudian ke tangan Perusahaan Hindia Timur Britania ketika pada 1661 Raja Charles II menikah dengan Yekaterina dari Braganza, dan sebagai bagian dari mas kawinnya, Charles diberi Tangier dan tujuh pulau di Bombay.[17] Pada pertengahan abad ke-18, Bombay, dibentuk ulang oleh proyek Hornby Vellard,[18] yang diadakan untuk reklamasi kawasan tersebut antara tujuh pulau tersebut dari laut.[19] Bersamaan dengan pembangunan jalan-jalan besar dan jalur kereta api, reklamasi lahan tersebut, yang terselesaikan pada 1845, mengubah Bombay menjadi pelabuhan utama di Laut Arab. Bombay pada abad ke-19 dikarakteristikan dengan perkembangan ekonomi dan pendidikan. Pada awal abad ke-20, kota tersebut menjadi basis kokoh bagi gerakan kemerdekaan India. Setelah kemerdekaan India pada 1947, kota tersebut dimasukkan dalam Negara Bagian Bombay. Pada 1960, setelah gerakan Samyukta Maharashtra, sebuah negara bagian baru Maharashtra dibuat dengan Bombay sebagai ibukotanya.[20]
Mumbai adalah ibukota keuangan, komersial[21] dan hiburan di India. Kota tersebut juga merupakan salah satu dari sepuluh pusat komersial teratas di dunia dalam hal arus keuangan global,[22] meliputi 6.16% dari GDP India[23] dan meliputi 25% dari pengeluaran industrial, 70% dari perdagangan maritim di India (Mumbai Port Trust dan JNPT),[24] dan 70% dari transaksi ibukota untuk ekonomi India.[25][26] Kota tersebut berisi lembaga-lembaga keuangan berpengaruh seperti Bank Reserve India, Bursa Saham Bombay, Bursa Saham Nasional India, SEBI dan markas-merkas besar dari sejumlah perusahaan India dan perusahaan multi-nasional. Kota tersebut juga merupakan tempat dari beberapa lembaga nuklir dan saintifik utama India seperti BARC, NPCL, IREL, TIFR, AERB, AECI, dan Departemen Energi Atom. Kota tersebut juga merumahi industri film dan televisi Marathi dan Hindi (Bollywood) di India. Kesempatan bisnis Mumbai, serta potensialnya menawarkan standar hidup yang tinggi,[27] menarik minat para migran dari seluruh belahan India, membuat kota tersebut menjadi kuali peleburan dari beberapa komunitas dan budaya.
Etimologi
Nama Mumbai berasal dari kata Mumbā atau Mahā-Ambā—nama dari dewi pelindung (Kuladewi) Mumbadewi dari komunitas Agri, Koli dan Somwanshi Kshatriya—[28] dan ā'ī artinya "ibu" dalam bahasa Marathi, yang merupakan bahasa ibu suku Koli dan bahasa resmi Maharashtra.[4][29]
Nama yang dikenal tertua untuk kota tersebut adalah Kakamuchee dan Galajunkja; kata-katas tersebut terkadang masih digunakan.[30][31] Ali Muhammad Khan, dalam Mirat-i-Ahmedi (1507) menyebut kota tersebut dengan sebutan Manbai.[32] Pada 1508, penulis Portugis Gaspar Correia menggunakan nama Bombaim, dalam karyanya Lendas da Índia ("Legenda-Legenda India").[33][34] Nama tersebut diyakini berasal dari frase Portugis Lama bom baim, yang artinya "teluk kecil bagus",[35] dan Bombaim masih umum digunakan dalam bahasa Portugis.[36] Pada 1516, penjelajah Portugis Duarte Barbosa menggunakan nama Tana-Maiambu: Tana tampil untuk merujuk kepada kota gabungan Thane dan Maiambu untuk Mumbadevi.[37]
Variasi lainnya yang tercatat pada abad ke-16 dan ke-17 meliputi: Mombayn (1525), Bombay (1538), Bombain (1552), Bombaym (1552), Monbaym (1554), Mombaim (1563), Mombaym (1644), Bambaye (1666), Bombaiim (1666), Bombeye (1676), Boon Bay (1690),[36][38] dan Bon Bahia.[39] Setelah Inggris meraih kekuasaan atas kota tersebut pada abad ke-17, nama Portugis secara resmi dianglikanisasi menjadi Bombay.[40]
Pada akhir abad ke-20, kota tersebut disebut sebagai Mumbai atau Mambai dalam bahasa-bahasa resmi tingkat negara di India yang meliputi bahasa Marathi, Konkani, Gujarati, Kannada dan Sindhi, dan sebagai Bambai dalam bahasa Hindi.[41] Pemerintah India secara resmi mengubah nama Inggris-nya menjadi Mumbai pada November 1995.[42] Kebijakan tersebut datang dari usulan partai nasionalis Marathi Shiv Sena, yang memenangkan pemilihan negara bagian Maharashtra, dan mencerminkan pengubahan nama yang mirip di seluruh negara tersebut dan sebagian besar Maharashtra.[43] Menurut majalah Slate, "mereka berpendapat bahwa 'Bombay' merupakan sebuah versi Inggris yang dikorup dari 'Mumbai' dan sebuah warisan yang tidak diinginkan dari pemerintah kolonial Inggris."[44] Slate juga berkata bahwa "Dorongan untuk mengganti nama Bombay adalah bagian dari sebuah gerakan yang lebih besar untuk memperkuat identitas Marathi di kawasan Maharashtra."[45] Meskipun kota tersebut masih disebut sebagai Bombay oleh beberapa penduduknya dan oleh orang-orang India dari kawasan lainnya,[46][47] penyebutan kota tersebut dengan sebuah nama selain Mumbai telah menjadi hal kontroversial, yang dihasilkan dalam perasaan emosional yang terkadang dari sebuah alam kekerasan politik.[48][49]
Penduduk Mumbai disebut mumbaikar dalam bahasa Marathi, dimana akhiran kar artinya penduduk. Istilah tersebut sempat digunakan beberapa kali namun baru meraih ketenaran setelah nama resminya diubah menjadi Mumbai.[50]
Sejarah
Sejarah awal
Mumbai dibangun di atas apa yang sempat menjadi sebuah kepulauan dari tujuh pulau: Pulau Bombay, Parel, Mazagaon, Mahim, Colaba, Worli, dan Pulau Wanita Tua (juga dikenal sebagai Colaba Kecil).[51] Tidak diketahui kapan pulau-pulau tersebut mulai didiami. Sedimen-sedimen Pleistosen yang ditemukan di sepanjang kawasan pesisir di sekitaran Kandivali, utara Mumbai menunjukan bahwa kepulauan tersebut telah ditinggali sejak Zaman Batu.[52] Pada permulaan zaman Masehi (2,000 tahun yang lalu), atau mungkin lebih awal, kawasan tersebut diduduki oleh komunitas perikanan Koli.[53][54]
Pada abad ketiga SM, kepulauan tersebut dimasukkan sebagai bagian dari Kekaisaran Maurya, pada ekspansinya ke wilayah selatan, yang diperintah oleh kaisar Buddha, Asoka dari Magadha.[55] Gua Kanheri di Borivali diekskavasi pada pertengahan abad ketiga SM,[56] dan dijadikan pusat penting agama Buddha di India Barat pada zaman kuno.[57] Kota tersebut pada waktu itu disebut sebagai Heptanesia (Bahasa Yunani Kuno: Tujuh Pulau) oleh geografer Yunani Ptolemy pada 150 Masehi.[58] Gua Mahakali dinAndheri dibangun antara abad ke-1 SM dan abad ke-6 M.[59][60]
Antara abad kedua SM dan abad kesembilan M, kepulauan tersebut berada di bawah dinasti-dinasti pribumi suksesif: Satawahana, Kshatrapa Barat, Abhira, Wakataka, Kalachuri, Konkan Maurya, Chalukya dan Rashtrakuta,[61] sebelum dikuasai oleh dinasti Silhara dari 810 sampai 1260.[62] Beberapa bangunan bersejarah tertua di kota tersebut yang dibangun pada masa tersebut adalah, Gua Jogeshwari (antara 520 dan 525),[63] Gua Elephanta (antara abad keenam sampai ketujuh),[64] Kuil Walkeshwar (abad ke-10),[65][66] dan Tempat Penampungan Air Banganga (abad ke-12).[67][68]
Raja Bhimdev mendirikan kerajaannya di kawasan tersebut pada akhir abad ke-13 dan mendirikan ibukotanya di Mahikawati (sekarang Mahim).[69] Pathare Prabhu, salah satu pemukim paling terawal yang diketahui di kota tersebut, dikirimkan ke Mahikawati dari Saurashtra di Gujarat sekitar tahun 1298 oleh Bhimdev.[70] Kesultanan Delhi menganeksasikan kepulauan tersebut pada 1347–48 dan menguasainya sampai 1407. Pada masa itu, kepulauan tersebut diperintah oleh Gubernur-Gubernur Muslim Gujarat, yang ditunjuk oleh Kesultanan Delhi.[71][72]
Kepulauan tersebut kemudian diperintah oleh Kesultanan Gujarat independen, yang didirikan pada 1407. Kekuasaan Kesultanan tersebut berujung pada pembangunan beberapa masjid, yang terkenal adalah Haji Ali Dargah di Worli, yang dibangun untuk menghormati tokoh suci Muslim Haji Ali pada 1431.[73] Dari 1429 sampai 1431, kepulauan tersebut menjadi sumber perebutan antara Kesultanan Gujarat dan Kesultanan Bahamani dari Deccan.[74][75] Pada 1493, Bahadur Khan Gilani dari Kesultanan Bahamani berupaya untuk menaklukan kepulauan tersebut namun kalah.[76]
Kekuasaan Portugis dan Inggris
Kekaisaran Mughal, yang dibentuk pada 1526, merupakan kekuatan dominan di anak benua India pada pertengahan abad ke-16.[77]
Ekonomi
Mumbai adalah kota terbesar di India berdasarkan jumlah populasi dan pusat finansial serta komersial India yang menyumbangkan 6,16% dari total GDP.[78][79] Berdasarkan data tahun 2008, GDP Mumbai adalah 919,600 crore (US$204.15 miliar)[80] dan pendapatan per kapita tahun 2009 sebesar 128.000 crore (US$ 2.840) yang merupakan tiga kali dari rata - rata nasional.[81] Banyak konglomerat India serta lima perusahaan berdasarkan Fortune Global 500 yang berpusat di Mumbai.[82] Bank luar negeri serta institusi finansial juga memiliki cabang di area ini, dengan World Trade Center sebagai salah satu yang paling dikenal.[83]
Geografi
Mumbai terletak di Pulau Salsette yang terletak di mulut Sungai Ulhas di pesisir barat India, di daerah pantai yang disebut Konkan. Kebanyakan dari Mumbai terletak di ketinggian permukaan laut dan ketinggian rata-ratanya adalah 10 - 15 meter. Di daerah utara, daerahnya berbukit dan titik tertingginya terletak pada 450 meter. Total luas daerahnya adalah 486 km². Di dalamnya juga terdapat tiga danau: Danau Tulsi, Danau Vihar, dan Danau Powai.
Iklim
Iklim kota Mumbai yang terletak di daerah tropis dekat Laut Arab bisa dibedakan menjadi musim hujan dan kering. Musim hujan, sekitar Maret sampai Oktober, ditandai dengan kelembaban tinggi dan temperatur di atas 30 °C. Hujan biasanya turun sekitar bulan Juni sampai September. Musim kering yang berlangsung dari November sampai Februari di tandai dengan kelembaban yang sedang dan cuaca yang sejuk.
Suhu tahunan Mumbai berkisar antara 38 °C sampai 11 °C. Suhu tertinggi yang pernah melanda Mumbai adalah 43 °C dan yang terendah adalah 7,4 °C.
Politik
Mumbai merupakan tempat berdirinya Kongres Nasional India yang juga dikenal sebagai Partai Kongres. Sesi pertama Kongres Nasional India diadakan di Bombay, 28 - 31 Desember 1885. Mumbai telah menjadi tuan rumah bagi Kongres Nasional India selama enam kali dalam 50 tahun pertama dan menjadi pusat pertumbuhan untuk gerakan kemerdekaan India pada abad ke-20.
Kota kembar
Kota - kota berikut ini memiliki perjanjian kota kembar dengan Mumbai:[84]
Demografi
Pertumbuhan populasi | |||
---|---|---|---|
Sensus | Pop. | %± | |
1971 | 5.970.575 | — | |
1981 | 8.243.405 | 38.1% | |
1991 | 9.925.891 | 20.4% | |
2001 | 11.914.398 | 20.0% | |
2011 | 12.478.447 | 4.7% | |
Sumber: MMRDA[87] Data berdasarkan pada Sensus Pemerintah India. |
Kelompok etnis dan agama
Kelompok-kelompok agama yang terwakili di Mumbai pada 2011 meliputi Hindu (65.99%), Muslim (20.65%), Buddhis (4.85%), Jain (4.10%), Kristen (3.27%),[89][88][90] Sikh (0.58%), dengan Parsi dan Yahudi meliputi sisa populasinya.[88][91] Demografi linguistik/etnisnya adalah: orang Maharashtra (42%), orang Gujarat (19%), dan sisanya berasal dari bagian lainnya di India.[92]
Para penganut Kristen pribumi meliputi penganut Katolik India Timur, yang dikonversi oleh Portugis pada abad ke-16,[93] sementara Umat Katolik Goa dan Mangalore juga meliputi jumlah yang signifikan dari komunitas Kristen di kota tersebut.[94] Yahudi bermukim di Bombay pada abad ke-18. Komunitas Yahudi Bene Israel di Bombay, yang bermigrasi dari desa-desa Konkan, selatan Bombay, dipercaya merupakan keturunan Yahudi di Israel yang terdampar di lepas pesisir Konkan, diyakini pada tahun 175 SM, pada masa pemerintahan penguasa Yunani Kuno, Antiokus IV Epifanes.[95] Mumbai juga merupakan tempat tinggal dari populasi Parsi Zoroastrian terbesar di dunia, yang berjumlah sekitar 80,000 jiwa. Kaum Parsi bermigrasi ke India dari Pars (Persia/Iran) setelah penaklukan Muslim di Persia pada abad ketujuh.[96] Komunitas Muslim tertua di Mumbai meliputi Dawoodi Bohra, Ismaili Khoja, dan Muslim Konkani.[97]
Catatan
- ^ "The Seven Islands". The Mumbai Pages. 16 Juli 1995. Diakses tanggal 27 Oktober 2012.
- ^ National Commissioner Linguistic Minorities 50th report, page 131. Pemerintah India. Diakses pada 15 Juli 2015.
- ^ "Evolution of the Corporation, Historical Milestones". Mumbai: Municipal Corporation of Greater Mumbai. Diakses tanggal 15 Juli 2015.
- ^ a b c http://nirc.nanzan-u.ac.jp/nfile/1064
- ^ "Sena's Snehal Ambekar is first Dalit woman Mayor of city". The Indian Express. Mumbai. 10 September 2014. Diakses tanggal 22 Juni 2015.
- ^ "Ajoy Mehta replaces Sitaram Kunte as new BMC Commissioner". Daily News and Analysis. Mumbai. 27 April 2015. Diakses tanggal 20 Mei 2015.
- ^ "Mumbai metropolitan area" (dalam bahasa Italia). Projectsecoa.eu. Diakses tanggal 14 Maret 2013.
- ^ "Maharashtra (India): Districts, Cities, Towns and Outgrowth Wards - Population Statistics in Maps and Charts".
- ^ "INDIA STATS : Million plus cities in India as per Census 2011". Press Information Bureau, Mumbai. National Informatics Centre. Diakses tanggal 20 Agustus 2015.
- ^ "India stats: Million plus cities in India as per Census 2011". Press Information Bureau, Mumbai (Siaran pers). Press Information Bureau, Government of India. 31 Oktober 2011.
- ^ "Population of urban agglomerations with 750,000 inhabitants or more in 2007 (thousands) 1950–2025 (India)". Department of Economic and Social Affairs (UN). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Juni 2009. Diakses tanggal 9 Juni 2009.
- ^ "GAWC World Cities Ranking List". Diserio.com. Diakses tanggal 5 Mei 2010.
- ^ "India needs cities network for easy rural-urban shift – Economy and Politics". livemint.com. 3 Agustus 2009. Diakses tanggal 5 Mei 2010.
- ^ "Mumbai | ISAC". Indiastudyabroad.org. Diakses tanggal 29 Mei 2015.
- ^ Bharucha, Nauzer (9 Maret 2015). "Thirty of India's 68 billionaires live in Mumbai". Times of India. Mumbai. Diakses tanggal 10 Maret 2015.
- ^ "With 68 billionaires, India ranks 7th globally; Mumbai leads in India with 30". Daily News and Analysis. New Delhi. 10 Maret 2015. Diakses tanggal 10 Maret 2015.
- ^ Wynne, S. M. (2004). "Catherine (1638–1705)". Oxford Dictionary of National Biography. Oxford University Press. doi:10.1093/ref:odnb/4894. Diakses tanggal 21 Februari 2015.berlangganan atau keanggotan Perpustakaan Umum Britania Raya diperlukan
- ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 28
- ^ "Once Upon a Time in Bombay". Foreign Policy. 24 Juni 2011. Diakses tanggal 22 Februari 2012.
- ^ "Bombay: History of a City". British Library. Diakses tanggal 8 November 2008.
- ^ Lakshmi, Rama (14 April 2011). "New millionaires hope to serve as role models for India's lower castes". The Washington Post. Mumbai. Diakses tanggal 23 Juni 2015.
- ^ "Mumbai, a land of opportunities". The Times of India. 20 Juli 2011. Diakses tanggal 22 Juli 2011.
- ^ "Mumbai Urban Infrastructure Project". Mumbai Metropolitan Region Development Authority (MMRDA). Archived from the original on 26 February 2009. Diakses tanggal 18 July 2008.
- ^ "10 worst oil spills that cost trillions in losses : Rediff.com Business". Business.rediff.com. Diakses tanggal 16 Agustus 2010.
- ^ "DEVELOPMENT OF MUMBAI INTERNATIONAL AIRPORT (NMIA) - Project INFORMATION MEMORANDUM" (PDF). CIDCO. 2013. hlm. 7. Diakses tanggal 8 Juli 2015.
- ^ Mahajan, Poonam (26 Juli 2014). "Poonam Mahajan explains why Mumbai is at the very heart of India story". DNA India. Mumbai. Diakses tanggal 21 Juni 2015.
- ^ Corporation, Marshall Cavendish (September 2007). World and Its Peoples: Eastern and Southern Asia. Marshall Cavendish. hlm. 451. ISBN 978-0-7614-7631-3. Diakses tanggal 8 July 2012.
- ^ Mukund Kule (8 Oktober 2010). "मुंबईचं श्रद्धास्थान" [Mumba'īcaṁ Shrad'dhāsthān]. Maharashtra Times (dalam bahasa Marathi). Maharashtra. Diakses tanggal 16 Juni 2015.
- ^ Bapat, Jyotsna (2005). Development projects and critical theory of environment. SAGE. hlm. 6. ISBN 978-0-7619-3357-1.
- ^ Patel & Masselos 2003, hlm. 4
- ^ Mehta 2004, hlm. 130
- ^ Shirodkar 1998, hlm. 3
- ^ Shirodkar 1998, hlm. 4–5
- ^ Yule & Burnell 1996, hlm. 102
- ^ Shirodkar 1998, hlm. 7
- ^ a b Yule & Burnell 1996, hlm. 103
- ^ Shirodkar 1998, hlm. 2
- ^ Yule & Burnell 1996, hlm. 104
- ^ Keay, John (2000). India, a History. New York, United States: Harper Collins Publishers. hlm. 348. ISBN 0-00-638784-5.
- ^ Greater Bombay District Gazetteer 1960, hlm. 6
- ^ Christopher Beam (1 Desember 2008). "Why Did Bombay Become Mumbai? How the city got renamed". www.slate.com. Diakses tanggal 16 Juni 2015.
- ^ Hansen 2001, hlm. 1
- ^ Nitin Chavan (18 Desember 2009). "शिवसेना आमदाराची नामांतर एक्स्प्रेस" [Shivsēnā Âmadārācī Nāmāntar Express]. Sakal (dalam bahasa Marathi). Mumbai, Maharashtra. Diakses tanggal 16 Juni 2015.
- ^ Beam, Christopher (1 Desember 2008). "Why did Bombay become Mumbai?". Slate.
- ^ Beam, Christopher (12 Mei 2006). "Mumbai? What about Bombay?". Slate.
- ^ Kumar, Ruchi (28 Oktober 2013). "From Bombay to Mumbai: 24 ways the city has changed". Daily News and Analysis. Mumbai. Diakses tanggal 31 Mei 2015.
- ^ "Mumbai (Bombay) and Maharashtra". Fodor's. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 November 2009. Diakses tanggal 24 Agustus 2009.
- ^ "Mumbai vs Bombay". Indian Express. 11 Oktober 2009. Diakses tanggal 15 September 2011.
- ^ "Fruit And Nut: Another 'Bombay' controversy brewing?". Indiatoday.intoday.in. Diakses tanggal 15 Agustus 2011.
- ^ Hansen, Thomas Blom (2001). Wages of violence: naming and identity in postcolonial Bombay. Princeton University Press. ISBN 9780691088402. Diakses tanggal 16 Agustus 2009.
- ^ Farooqui 2006, hlm. 1
- ^ Ghosh 1990, hlm. 25
- ^ Greater Bombay District Gazetteer 1960, hlm. 5
- ^ "2. Mumbai City Profile" (PDF). GMDMA Greater Mumbai Disaster Management Authority. Municipal Corporation of Greater Mumbai. hlm. 7. Diakses tanggal 19 Juli 2015.
- ^ David 1995, hlm. 5
- ^ "Kanheri Caves". Survei Arkeologi India (ASI). Diakses tanggal 17 Oktober 2008.
- ^ Kumari 1990, hlm. 37
- ^ David 1973, hlm. 8
- ^ Jaisinghani, Bella (13 Juli 2009). "Ancient caves battle neglect". Times of India. Diakses tanggal 28 Oktober 2009.
- ^ Kumar, Vinaya (2 April 2006). "Threat to caves of Bombay". The Tribune. Mumbai. Diakses tanggal 29 Juni 2015.
- ^ Greater Bombay District Gazetteer 1960, hlm. 127–150
- ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 79
- ^ "The Slum and the Sacred Cave" (PDF). Lamont-Doherty Earth Observatory (Columbia University). hlm. 5. Diakses tanggal 12 October 2008.
- ^ "World Heritage Sites — Elephanta Caves". Survei Arkeologi India. Diakses tanggal 22 Oktober 2008.
- ^ Dwivedi, Sharada (26 September 2007). "The Legends of Walkeshwar". Mumbai Newsline. Express Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Januari 2012. Diakses tanggal 31 Januari 2009.
- ^ Maharashtra (India) (1986). Maharashtra State Gazetteers. 24 (edisi ke-1). Directorate of Government Print., Stationery and Publications, Maharashtra State. hlm. 596.
- ^ Agarwal, Lekha (2 June 2007). "What about Gateway of India, Banganga Tank?". Mumbai Newsline. Express Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Januari 2009. Diakses tanggal 31 Januari 2009.
- ^ Parry, Eric (29 April 2015). "1: Pavement". Context: Architecture and the Genius of Place. John Wiley & Sons. hlm. 44. ISBN 978-1-118-94673-2. Diakses tanggal 21 June 2015.
- ^ Dwivedi & Mehrotra 2001, hlm. 51
- ^ Maharashtra 2004, hlm. 1703
- ^ David 1973, hlm. 14
- ^ David 1995, hlm. 12
- ^ Khalidi 2006, hlm. 24
- ^ Misra 1982, hlm. 193
- ^ Misra 1982, hlm. 222
- ^ David 1973, hlm. 16
- ^ "Mughal Empire". Department of Social Sciences (University of California). Diakses tanggal 22 Mei 2009.
- ^ Thomas, T. (27 April 2007). "Mumbai a global financial centre? Of course!". New Delhi: Rediff. Diakses tanggal 31 May 2009.
- ^ "GDP growth: Surat fastest, Mumbai largest". The Financial Express. 29 January 2008. Diakses tanggal 5 September 2009.
- ^ "Global city GDP rankings 2008–2025". Pricewaterhouse Coopers. Diakses tanggal 25 October 2010.
- ^ "Maharashtra — trivia". Maharashtra Tourism Development Corporation. Diakses tanggal 7 December 2007.
- ^ "Fortune Global 500". CNN. 21 July 2008. Diakses tanggal 28 April 2009.
- ^ "Welcome To World Trade Centre, Mumbai". WTC Mumbai. Diakses tanggal 14 February 2008.
- ^ "Official Website of Municipal Corporation of Greater Mumbai". Municipal Corporation of Greater Mumbai. Diakses tanggal 18 July 2008.
- ^ "Sister Cities of Los Angeles". Official Website of the City of Los Angeles. Diakses tanggal 8 February 2008.
- ^ ""Stuttgart Meets Mumbai": 40th Anniversary Celebrations of the Sister City Relationship". The Embassy of India, Berlin. Diakses tanggal 8 February 2008.
- ^ Population and Employment profile of Mumbai Metropolitan Region, hlm. 6
- ^ a b c "C-1 Population By Religious Community". Pemerintah India, Kementerian Urusan Dalam Negeri. Diakses tanggal 11 Mei 2016. On this page, select "Maharashtra" from the download menu. "Greater Mumbai (M.Corp.)" is at line 11 of the excel file, Mumbai Suburban District at line 1065 and "Mumbai District" at line 1072.
- ^ "Mumbai (Greater Mumbai) City Census 2011 data". Census2011. Diakses tanggal 3 Juni 2016.
- ^ "Muslims of Mumbai (Bombay), major city of India". The 30-Days Prayer Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Agustus 2010. Diakses tanggal 1 September 2010.
- ^ "Census GIS Household". Census of India. Office of the Registrar General. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Januari 2009. Diakses tanggal 9 Desember 2008.
- ^ Mehta 2004, hlm. 99
- ^ Baptista 1967, hlm. 5
- ^ Larsen, Karin (1998). Faces of Goa: A Journey Through the History and Cultural Revolution of Goa and Other Communities Influenced by the Portuguese. Gyan Books. hlm. 310.
In Bombay today, there are three Catholic communities; Goans, the Mangaloreans and the East Indians.
- ^ Weil, Shalva (30 November 2008). "Background: A rich history now stained with blood". The Jerusalem Post. Diakses tanggal 1 September 2013.
- ^ "The world's successful diasporas". Managementtoday.co.uk.
- ^ Bates 2003, hlm. 266
Referensi
- Baptista, Elsie Wilhelmina (1967). The East Indians: Catholic Community of Bombay, Salsette and Bassein. Bombay East Indian Association.
- Bates, Crispin (2003). Community, Empire and Migration: South Asians in Diaspora. Orient Blackswan. ISBN 978-81-250-2482-8.
- Brunn, Stanley; Williams, Jack Francis; Zeigler, Donald (2003). Cities of the World: World Regional Urban Development (edisi ke-Third). Rowman & Littlefield Publishers, Inc. ISBN 0-06-381225-8.
- Campbell, Dennis (2008). International Telecommunications Law [2008]. II. ISBN 1-4357-1699-X.
- Census of India, 1961. 5. Office of the Registrar General (India). 1962.
- Carsten, F. L. (1961). The New Cambridge Modern History (The ascendancy of France 1648–88). V. Cambridge University Press Archive. ISBN 978-0-521-04544-5.
- Chaudhuri, Asha Kuthari (2005). "Introduction: Modern Indian Drama". Mahesh Dattani: An Introduction. Contemporary Indian Writers in English. Foundation Books. ISBN 81-7596-260-7. Diakses tanggal 26 April 2009.
- Chittar, Shantaram D. (1973). The Port of Bombay: a brief history. Bombay Port Trust.
- Datta, Kavita; Jones, Gareth A. (1999). Housing and finance in developing countries. Volume 7 of Routledge studies in development and society (edisi ke-illustrated). Routledge. ISBN 978-0-415-17242-4.
- David, M. D. (1973). History of Bombay, 1661–1708. University of Mumbai.
- David, M. D. (1995). Bombay, the city of dreams: a history of the first city in India. Himalaya Publishing House.
- Davis, Mike (2006). Planet of Slums [" Le pire des mondes possibles : de l'explosion urbaine au bidonville global "]. Paris: La Découverte. ISBN 978-2-7071-4915-2.
- Dwivedi, Sharada; Mehrotra, Rahul (2001). Bombay: The Cities Within. Eminence Designs. ISBN 81-85028-80-X.
- Environment and urbanization. v. 14, no. 1. International Institute for Environment and Development. April 2002. ISBN 978-1-84369-223-2. Diakses tanggal 29 August 2009.
- "Executive Summary on Comprehensive Transportation Study for MMR". MMRDA. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 April 2010. Diakses tanggal 28 August 2009.
- Farooqui, Amar (2006). Opium city: the making of early Victorian Bombay. Three Essays Press. ISBN 978-81-88789-32-0.
- Fortescue, J. W. (2008). A History of the British Army. III. Read Books. ISBN 978-1-4437-7768-1.
- Fuller, Christopher John; Bénéï, Véronique (2001). The everyday state and society in modern India. C. Hurst & Co. Publishers. ISBN 978-1-85065-471-1.
- Ganti, Tejaswini (2004). "Introduction". Bollywood: a guidebook to popular Hindi cinema. Routledge. ISBN 0-415-28854-1.
- Greater Bombay District Gazetteer. Maharashtra State Gazetteers. v. 27, no. 1. Gazetteer Department (Government of Maharashtra). 1960.
- Ghosh, Amalananda (1990). An Encyclopaedia of Indian Archaeology. Brill. ISBN 81-215-0088-5.
- Guha, Ramachandra (2007). India after Gandhi. HarperCollins. ISBN 0-06-019881-8.
- Hansen, Thomas Blom (2001). Wages of violence: naming and identity in postcolonial Bombay. Princeton University Press. ISBN 978-0-691-08840-2. Diakses tanggal 16 August 2009.
- Huda, Anwar (2004). The Art and Science of Cinema. Atlantic Publishers & Distributors. ISBN 978-81-269-0348-1. Diakses tanggal 11 June 2008.
- Jha, Subhash K. (2005). The Essential Guide to Bollywood. Roli Books. ISBN 81-7436-378-5.
- Keillor, Bruce David (2007). Marketing in the 21st Century: New world marketing. 1. Praeger. ISBN 0-275-99276-4.
- Kelsey, Jane (2008). Serving Whose Interests?: The Political Economy of Trade in Services Agreements. Taylor & Francis. ISBN 978-0-415-44821-5.
- Khalidi, Omar (2006). Muslims in the Deccan: a historical survey. Global Media Publications. ISBN 978-81-88869-13-8.
- Kothari, Rajni (1970). Politics in India. Orient Longman.
- Krishnamoorthy, Bala (2008). Environmental Management: Text And Cases. PHI Learning Pvt. Ltd. ISBN 978-81-203-3329-1.
- Kumari, Asha (1990). Hinduism and Buddhism. Vishwavidyalaya Prakashan. ISBN 81-7124-060-7.
- Lok Sabha debates. New Delhi: Lok Sabha Secretariat. 1998.
- Machado, José Pedro (1984). "Bombaim". Dicionário Onomástico Etimológico da Língua Portuguesa. Editorial Confluência (dalam bahasa Portuguese). I.
- Mehta, Suketu (2004). Maximum City: Bombay Lost and Found. Alfred A Knopf. ISBN 0-375-40372-8.
- Metropolitan planning and management in the developing world: spatial decentralization policy in Bombay and Cairo. United Nations Centre for Human Settlements. 1993. ISBN 978-92-1-131233-1.
- Misra, Satish Chandra (1982). The Rise of Muslim Power in Gujarat: A History of Gujarat from 1298 to 1442. Munshiram Manoharlal Publishers.
- Morris, Jan; Winchester, Simon (2005) [1983]. Stones of empire: the buildings of the Raj (edisi ke-reissue, illustrated). Oxford University Press. ISBN 978-0-19-280596-6.
- "Mumbai Plan". Department of Relief and Rehabilitation (Government of Maharashtra). Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 March 2009. Diakses tanggal 29 April 2009.
- Naravane, M. S. (2007). Battles of the honourable East India Company: making of the Raj. APH Publishing. ISBN 978-81-313-0034-3.
- O'Brien, Derek (2003). The Mumbai Factfile. Penguin Books. ISBN 978-0-14-302947-2.
- "Office of the Commissioner of Police, Mumbai" (PDF). Mumbai Police. Diarsipkan dari versi asli (PDF, 1.18 MB) tanggal 11 July 2009. Diakses tanggal 15 June 2009.
- Patel, Sujata; Masselos, Jim, ed. (2003). "Bombay and Mumbai: Identities, Politics and Populism". Bombay and Mumbai. The City in Transition. Delhi, India: The Oxford University Press. ISBN 0-19-567711-0.
- Pai, Pushpa (2005). "Multilingualism, Multiculturalism and Education: Case Study of Mumbai City" (PDF). Dalam Cohen, James; McAlister, Kara T.; Rolstad, Kellie; MacSwan, Jeff. Proceedings of the 4th International Symposium on Bilingualism. Cascadilla Press. hlm. 1794–1806.
- Patil, R.P. (1957). The mangroves in Salsette Island near Bombay. Calcutta: Proceedings of the Symposium on Mangrove Forest.
- Aditi Phadnis. Business Standard Political Profiles: Of Cabals and Kings. Business Standard.
- "Population and Employment profile of Mumbai Metropolitan Region". Mumbai Metropolitan Region Development Authority (MMRDA). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 28 December 2009. Diakses tanggal 4 June 2010.
- Proceedings of the Indian National Science Academy. 65. Indian National Science Academy. 1999.
- Rana, Mahendra Singh (2006). India votes: Lok Sabha & Vidhan Sabha elections 2001–2005. Sarup & Sons. ISBN 978-81-7625-647-6.
- Rohli, Robert V.; Vega, Anthony J. (2007). Climatology (edisi ke-illustrated). Jones & Bartlett Publishers. ISBN 978-0-7637-3828-0.
- Saini, A.K.; Chand; Hukam. History of Medieval India. Anmol Publications. ISBN 978-81-261-2313-1.
- Singh, K. S.; B. V. Bhanu; B. R. Bhatnagar; Anthropological Survey of India; D. K. Bose; V. S. Kulkarni; J. Sreenath (2004). Maharashtra. XXX. Popular Prakashan. ISBN 978-81-7991-102-0.
- Shirodkar, Prakashchandra P. (1998). Researches in Indo-Portuguese history. 2. Publication Scheme. ISBN 978-81-86782-15-6.
- Swaminathan, R.; Goyal, Jaya (2006). Mumbai vision 2015: agenda for urban renewal. Macmillan India in association with Observer Research Foundation.
- Strizower, Schifra (1971). The children of Israel: the Bene Israel of Bombay. B. Blackwell.
- The Gazetteer of Bombay City and Island. Gazetteers of the Bombay Presidency. 2. Gazetteer Department (Government of Maharashtra). 1978.
- "The Mumbai Municipal Corporation Act, 1888" (PDF). State Election Commissioner (Government of Maharashtra). Diakses tanggal 3 May 2009.
- Kurian, Mathew; McCarney, Patricia (2010). Peri-urban water and sanitation services policy, planning and method. Dordrecht: Springer. ISBN 9048194253.
- Vilanilam, John V. (2005). Mass communication in India: a sociological perspective (edisi ke-illustrated). SAGE. ISBN 978-0-7619-3372-4.
- Wasko, Janet (2003). How Hollywood works. SAGE. ISBN 0-7619-6814-8.
- WMO bulletin. 49. World Meteorological Organization. 2000.
- Yimene, Ababu Minda (2004). An African Indian Community in Hyderabad: Siddi Identity, Its Maintenance and Change. Cuvillier Verlag. ISBN 3-86537-206-6.
- Yule, Henry; Burnell, A. C. (1996) [1939]. A glossary of colloquial Anglo-Indian words and phrases: Hobson-Jobson (edisi ke-2). Routledge. ISBN 978-0-7007-0321-0.
- Zakakria, Rafiq; Indian National Congress (1985). 100 glorious years: Indian National Congress, 1885–1985. Reception Committee, Congress Centenary Session.
Referensi
Pranala luar
- (Inggris) Official site of the Municipal Corporation of Greater Mumbai
- (Inggris) Official City Report