Operasi Madago Raya

Operasi militer untuk menumpas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur
Revisi sejak 23 Juli 2016 14.41 oleh Danu Widjajanto (bicara | kontrib) (rintisan, silakan dikembangkan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

[[Berkasa:Santoso (Abu Wardah).jpg|thumb|right|300px|Santoso, kepala kelompok teroris di Poso yang tewas ditembak oleh Satuan Tugas Operasi Tinombala pada 18 Juli 2016.]] Operasi Tinombala adalah operasi yang dilancarkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri) pada tahun 2016 di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Operasi ini melibatkan satuan Brimob, Kostrad, Marinir, Raider, dan Kopasus.[1] Operasi Tinombala bertujuan untuk menangkap kelompok teroris Santoso. Operasi Tinombala dimulai pada tanggal 10 Januari 2016[2] dan merupakan kelanjutan dari Operasi Camar Maleo IV.[3] Operasi ini melibatkan sekitar 2.000 personel.[1] Operasi Tinombala pada awalnya dijadwalkan akan diselesaikan pada tanggal 9 Maret 2016, tetapi operasi ini kemudian diperpanjang selama enam bulan.[4]

Menurut TNI dan Polri, Operasi Tinombala berhasil membatasi ruang gerak kelompok Santoso dan membuat mereka berada dalam kondisi "terjepit dan kelaparan".[3] Selain itu, pada tanggal 18 Juli 2016, Santoso tewas ditembak oleh Satuan Tugas Operasi Tinombala setelah terjadinya baku tembak di wilayah pegunungan Desa Tambarana.[5]

Catatan kaki