Operasi Madago Raya
[[Berkasa:Santoso (Abu Wardah).jpg|thumb|right|300px|Santoso, kepala kelompok teroris di Poso yang tewas ditembak oleh Satuan Tugas Operasi Tinombala pada 18 Juli 2016.]] Operasi Tinombala adalah operasi yang dilancarkan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri) pada tahun 2016 di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Operasi ini melibatkan satuan Brimob, Kostrad, Marinir, Raider, dan Kopasus.[1] Operasi Tinombala bertujuan untuk menangkap kelompok teroris Santoso. Operasi Tinombala dimulai pada tanggal 10 Januari 2016[2] dan merupakan kelanjutan dari Operasi Camar Maleo IV.[3] Operasi ini melibatkan sekitar 2.000 personel.[1] Operasi Tinombala pada awalnya dijadwalkan akan diselesaikan pada tanggal 9 Maret 2016, tetapi operasi ini kemudian diperpanjang selama enam bulan.[4]
Menurut TNI dan Polri, Operasi Tinombala berhasil membatasi ruang gerak kelompok Santoso dan membuat mereka berada dalam kondisi "terjepit dan kelaparan".[3] Selain itu, pada tanggal 18 Juli 2016, Santoso tewas ditembak oleh Satuan Tugas Operasi Tinombala setelah terjadinya baku tembak di wilayah pegunungan Desa Tambarana.[5]
Catatan kaki
- ^ a b Operasi Tinombala, TNI-Polri Kepung Santoso dari Segala Arah, Berita Satu, 10 Mei 2016
- ^ Kapolri Tinjau Operasi Tinombala 2016 di Poso Sulawesi Tengah, VOA Indonesia, 15 April 2016.
- ^ a b TNI Polri: Kelompok Santoso dalam Posisi Terjepit Akibat Operasi Tinombala 2016, VOA Indonesia, 11 Februari 2016.
- ^ Operasi Tinombala 2016 Diperpanjang 6 Bulan, VOA Indonesia, 10 Maret 2016.
- ^ https://m.tempo.co/read/news/2016/07/18/063788536/kronologi-penyergapan-kelompok-santoso-di-poso Kronologi Penyergapan Kelompok Santoso di Poso], Tempo, 18 Juli 2016.