Natashia Nikita
Natashia Nikita lahir 22 Mei 1988dengan nama lahir Natashia Nikita atau umum dikenal dengan nama Nikita, adalah seorang penyanyi rohani yang keturunan Tionghoa-Indonesia|Tionghoa.
Natashia Nikita | |
---|---|
Berkas:Nikita with you jo juan.jpg | |
Informasi latar belakang | |
Nama lahir | Natashia Nikita |
Lahir | 22 Mei 1988 |
Asal | Jakarta, Indonesia |
Genre | Rohani |
Pekerjaan | Penyanyi |
Tahun aktif | 1996–sekarang |
Ia merilis album perdananya pada tahun 1995 yang berjudul Di Doa Ibuku Namaku Disebut saat berusia 7 tahun.
Selain itu, Nikita juga banyak berpartisipasi dalam beberapa album rohani kompilasi seperti A Private Collections dan Best Worship.
Jenis lagu yang ia bawakan rata-rata beraliran tempo lambat.
Biografi
Nikita adalah putri dari pasangan Otniel Budianto dengan Lily Tanjaya, serta memiliki seorang adik bernama Mikhail Nikola yang memiliki nama panggilan Nikola.
Pendidikan
Tingkat | Tahun | Sekolah |
---|---|---|
TK | TK Yakobus | |
SD | SD Yakobus | |
SMP | SMPK 4 BPK Penabur | |
SMA | SMAK 5 BPK Penabur | |
Kuliah 1 | Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci, Business Management | |
Kuliah 2 | Worship Music di Hillsong Internasional Leadership College Australia |
Diskografi
Nama Nikita sudah mencuat ketika dia masih usia belia dan mulai menyanyi pujian bagi Tuhan. Nikita yang lahir di Jakarta tanggal 22 Mei 1988 itu lebih memilih untuk tetap setia melantunkan lagu rohani. Sudah belasan album lagu rohani yang dia hasilkan semenjak masuk dapur rekaman di usia delapan tahun. Bak anak tangga, tahun demi tahun, setiap album yang dihasilkannya menggambarkan perjalanannya melayani bersama Tuhan. Natashia Nikita yang akrab disapa Nikita atau Niq ini pertama kali mengeluarkan album perdana berjudul “Di Doa Ibuku Namaku Disebut”. Meski usianya masih muda, setiap lagu yang dibawakannya cepat akrab di telinga pendengar dari berbagai kalangan baik anak-anak, muda, maupun tua. Putri pasangan Otniel Budianto dan Lily Tanjaya ini juga banyak berpartisipasi dalam beberapa album rohani kompilasi seperti Private Collection, Best Worship. Tidak sedikit para penikmat lagu-lagu rohani merasa bersyukur atas lagu-lagu yang ditembangkan Nikita. Bahkan ada yang menyebutkan, setiap lagu-lagu yang dibawakan Nikita mampu membuat hati yang mendengarkannya menjadi luluh hingga meneteskan air mata. Dilihat dari jenis musik yang dibawakan Nikita, rata-rata jenis musiknya beraliran tempo lambat. Dengan suara merdu bening, Nikita yang memiliki hobi membaca dan menonton film ini menjadikan setiap lagu yang dibawakannya begitu syahdu untuk didengar dan terasa menyatu dengan jiwa. Sejak usia muda dia dipanggil Tuhan untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Suaranya merupakan talenta yang diberikan Tuhan agar anak-anak Tuhan banyak yang mendapatkan kekuatan dari lagu yang dinyanyikannya. Kita berharap Nikita semakin dipakai Tuhan dan menjadi berkat bagi kita semua.
Album singel
Berikut ini merupakan daftar Diskografi dari Nikita:
- 1995: Di Doa Ibuku Namaku Disebut (berhasil menembus 400.000 salinan)[1]
- 1996: Natal Pilihan
- 1997: Ada Ampun Bapa Bagimu
- 1999: Kasih Dari Surga
- 2001: Bapa Engkau Sungguh Baik
- 2002: Worship Series
- 2003: Kubrikan Syukurku
- 2006: With You
- 2007: Pelangi Sehabis Hujan
- 2008: The Journey
- 2010: Love, Eternal
- 2012: Pelangi Kasih
- 2014: Pemilik Hidupku
Album pilihan
Prestasi
- 1998: predikat penyanyi terbaik AMI Awards 1998[1]
- 2005: “Best Female of The Year” oleh Indonesian Gospel Music Award[1]
Filmografi
Sinetron
Pengalaman religius
Album "Ada Ampun Bagi Bapa"
Pada waktu kerusuhan Mei 1998, ada orang yang ikutan menjarah di daerah Jakarta Barat. Ia menjarah toko elektronik dan salah satu yang ia ambil adalah Perekam suara yang kebetulan di dalamnya terdapat kaset Ada Ampun Bapa Bagimu. Beberapa hari kemudian, ia memutar kaset di dalam dalam tape dan merasa sangat tersentuh dengan lagu Ada Ampun Bapa Bagimu. Ia merasa harus mengembalikan barang-barang yang ia jarah dan memberanikan diri untuk mendatangi toko yang ia jarah. Pemilik toko ternyata malah sangat berterimakasih dan mengangkatnya sebagai anak hingga menyekolahkannya ke perguruan tinggi.[1]