Darmawan Prasodjo

Politikus Indonesia
Revisi sejak 16 Agustus 2016 09.37 oleh Joekalla (bicara | kontrib)

Darmawan Prasodjo, Ph.D. (lahir 19 Oktober 1970) adalah seorang politikus yang saat ini menjabat sebagai Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) sejak 2 April 2015.[1] Ia adalah salah satu kader dari PDI Perjuangan yang direkrut oleh Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi Kepala Staf Presiden[2].

Riwayat Hidup

Darmawan Prasodjo dilahirkan di Magelang, Jawa Tengah pada 19 Oktober 1970 dari pasangan Brigadir Jenderal TNI (Purn) Sadja Moeljoredjo dan Ibu Sudarti Sadja. Ayahnya adalah seorang tentara dengan jabatan terakhir sebagai Kepala SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah.

Saat SMA, ia menjadi 20 lulusan Siswa SMA terbaik, yang oleh program Habibie tahun 1989 dikirim ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studi[3]. Ia mendapatkan gelar sarjana Bachelor, Master dan Ph.D.- nya di Texas A&M University, Amerika Serikat. Setelah lulus, ia sempat bekerja di Amerika Serikat hingga tahun 2012, ia pulang kembali ke Indonesia setelah 20 tahun di Amerika. Sebelum terjun ke politik, ia sempat mengajar dan menjadi Kepala Prodi Green Economy di Surya University. Awalnya dia merapat ke Gerindra, sebelum pada 2013 dipinang oleh PDI-Perjuangan untuk menjadi calon legislatif dari Dapil V Jawa Tengah (Solo, Klaten, Boyolali dan Sukoharjo) dalam Pemilu Legislatif 2014. Hal ini memunculkan kontroversi di internal partai Gerindra.

Pada November 2014, Ia sempat pula bergabung dalam Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin oleh Faisal Basri[4].

Setelah Luhut Pandjaitan ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Kepala Staf Kepresidenan, ia diangkat oleh Luhut menjadi Deputi I Kantor Staf Presiden Republik Indonesia[5]. Salah satu keahliannya adalah Geographical Information System (GIS) yang digunakan dalam disertasi doktoralnya yang berjudul Studi Keekonomisan Desain dan Kebijakan Sistem Penangkapan dan Penyimpanan Karbon.[6]

Dalam bukunya, Modeling Petroleum Fiscal System: Economic Behavior Analysis for Industry and State, ia melakukan analisa fiskal migas melalui pendekatan perilaku (behavior and game theory) untuk memformulasikan atau mendesain strategi fiskal migas.

Kontroversi

Kasus Rekaman "Papa Minta Saham"

Darmo, panggilan Darmawan Prasodjo, disebut 13 kali dalam rekaman yang dibuat oleh Maroef Sjamsoeddin, Direktur PT Freeport, dalam diskusinya dengan Setya Novanto dan Riza Chalid. Setya Novanto adalah politikus Golkar yang saat itu menjabat sebagai Ketua DPR. Sedangkan Riza Chalid adalah pengusaha yang diduga tokoh mafia perdangangan minyak dan gas hingga dijuluki "Saudagar Minyak" (The Gasoline Godfather). Setya menggambarkan Darmawan sebagai sosok pintar yang disukai oleh Presiden Joko Widodo. Selain itu, Setya juga menyebutkan bahwa Darmawan sudah masuk ke dalam payroll Riza Chalid.[2]

Kasus Pengangkatan Archandra Tahar

Berkas:ArcandraYuniSimon.jpg
Arcandra bersama Yuni Rusdinar dan Simon Santoso dalam acara perayaan kemerdekaan RI ke-71 Kementerian ESDM.

Arcandra Tahar diangkat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 27 Juli 2016 oleh Presiden Joko Widodo.[7] Hal ini terbukti kontroversial karena Arcandra memegang dan menggunakan paspor Amerika Serikat yang berarti status WNI-nya sudah batal secara hukum.[8] Disinyalir Arcandra diusulkan sebagai kandidat Menteri ESDM ke Presiden oleh Darmawan.

Darmawan merupakan teman Arcandra sewaktu berkuliah di Texas A&M University. Selain itu, bawahan Darmawan di Kantor Staf Presiden terlihat berkeliaran di sekitar Arcandra setelah dilantik menjadi Menteri. Diantaranya adalah Simon Laksmono Himawan dan Yuni Rusdinar.[9][10] Di saat yang sama Darmawan muncul sebagai kandidat Kepala SKK Migas.[11]

Luhut Binsar Panjaitan membantah bahwa Darmawan-lah yang mengusulkan Arcandra menjadi Menteri ESDM ke Presiden.[12]

Karier

  • 2013 : Ekonom Energi PDIP dan caleg DPR RI PDIP 2014 dari Dapil V (Solo, Klaten, Sukoharjo, dan Boyolali) Jawa Tengah
  • 2013 : Co-chair Post 2015 Millenium Development Goals (MDGs), Bali
  • 2012 - 2013 : Direktur di Indonesia Center for Green Economy dan Kepala Jurusan di Prodi Green Economy, Surya University
  • 2011 - 2014 : Pendiri, Pemimpin Redaksi, dan Ekonom Energi di PETRONOMIST.COM
  • 2009 - 2012 : Ekonom riset di Nicholas Institute for Environmental Policy Solutions, Duke University
  • 2008 - 2009 : Asisten Peneliti Pascasarjana di Hazard Reduction & Recovery Center, College of Architecture – Texas A&M University
  • 2004 - 2007 : Asisten Peneliti Pascasarjana di Department of Agricultural Economics, Texas A&M University
  • 2002 - 2003 : Konsultan Pengembangan Perangkat Lunak di Applied Computing Services Incorporated
  • 2001 - 2002 : Konsultan Pengembangan Perangkat Lunak di Westcar Consulting Group (www.westcar.com)
  • 2000 - 2001 : Senior Application Specialist di Astaga, LLC
  • 1995 - 1997 : Peneliti Teknologi Energi di BPPT

Pendidikan

  • Ph.D., Ekonomi Pertanian, Texas A&M University [13]
  • Master of Science, Ilmu Komputer dan Bisnis, Texas A&M University
  • Bachelor of Science, Ilmu Komputer dan Teknik Industri, Texas A&M University

Pranala Luar

Referensi