Pertempuran Tikrit Kedua

artikel daftar Wikimedia

Pertempuran Kedua Tikrit adalah pertempuran di mana pasukan Irak merebut kembali kota Tikrit (ibukota provinsi dari Kegubernuran Salah ad-Din) dari Negara Islam Irak dan Syam (NIIS). Pasukan Irak terdiri dari pasukan keamanan pemerintah dan Populer Mobilization Forces (yang sebagian besar dari pasukan darat terdiri atas milisi-milisi Syiah dengan beberapa suku Sunni). Irak menerima bantuan dari para petugas Angkatan Darat Quds di jalur darat serta Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis membantu Irak melalui jalur udara.[1]

Kota Tikrit yang terletak di bagian tengah kegubernuran Salah ad-Din di sebelah utara Baghdad dan Samarra serta tempatnya yang berdekatan dengan sungai Tigris sempat diambil alih oleh NIIS pada saat pihak NIIS mengambil langkah dengan memutuskan merebut kota tersebut sejak adanya tindakan penyerangan oleh NIIS pada bulan Juni 2014. Setelah kota tersebut telah diambil alih, pihak NIIS melakukan pembantaian yang keji di perkemahan Speicher yang berada di dekat Tikrit.

Setelah berbulan-bulan melakukan persiapan dan mengumpulan keterangan-keterangan, pasukan Irak terlibat dalam tugas pengerjaan untuk melakukan pengepungan[2][3]  lalu disusul dengan pengambilalihan kota itu lagi yang telah dimulai pada 2 Maret 2015.[4][5][6] Rencana penyerbuan tersebut adalah suatu pengerjaan besar-besaran yang dilakukan pasukan penentang NIIS sampai saat ini dengan melibatkan sebanyak 20.000–30.000 pasukan Irak (jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat melampaui jumlah pejuang NIIS) dengan ditaksir hanya 13.000 pejuang NIIS hadir untuk bertempur.[7][8] Dilaporkan bahwa 90% dari penduduk kota Tikrit pergi keluar disebakan rasa takut mereka baik terhadap pihak NIIS maupun adanya serangan balas dendam dari milisi-milisi Syiah segera sesudah kota Tikrit diambil alih. Dengan demikian, sebagian besar penduduk melarikan diri ke kota-kota terdekat seperti Baghdad dan Samarra, atau bahkan lebih jauh ke Kurdistan Irak dan Lebanon.[9]

Pada 4 April 2015 yaitu setelah beberapa hari segelintir milisi Syiah bertanggung jawab untuk melakukan perjuangan berat dan pembalasan dendam, tidak ada hal-hal buruk yang mengancam kota tersebut sebagaimana yang dilaporkan[10] dan gelombang terakhir pasukan NIIS telah diganyang[11] lalu seorang polisi Irak melaporkan bahwa keadaan kota tersebut sudah tenang sekarang.[12] Namun, sebanyak 500 pejuang NIIS dilaporkan masih melanjutkan perlawanan pada 5 April 2015 di daerah-daerah yang berlainan[13] yang mana perlawanan tersebut telah berlangsung lama selama beberapa pekan usai pasukan pemerintah terus melakukan pencarian teliti terhadap pasukan NIIS di kota Tikrit supaya bisa menghilangkan keberadaan pihak NIIS khususnya di sebelah utara distrik Qadisiya. Pada 12 April 2015, pasukan Irak menyatakan bahwa Tikrit akhirnya bebas dari semua pasukan NIIS serta sudah aman bagi penduduk untuk kembali.[14] Namun, gelombang pasukan NIIS masih melakukan perlawanan yang berlangsung sampai 17 April 2015.[15]  Saat itu, 140 perantara mata-mata NIIS yang diutus ke kota tersebut telah tewas.[16][17]  Penyelesaian untuk melakukan pembersihan dan pengerjaan untuk menjinakkan semua bom rakitan di kota tersebut terus dikerjakan, tapi para pejabat Irak memerkirakan bahwa hal itu akan menghabiskan sekurang-kurangnya beberapa bulan untuk menghilangkan hasil ledakan bom rakitan yang diperkirakan sekitar 5.000–10.000 bom yang ditinggalkan oleh NIIS di kota Tikrit.[18]

  1. ^ Rod Nordland and Helene Cooper (26 March 2015). "U.S. Airstrikes on ISIS in Tikrit Prompt Boycott by Shiite Fighters". The New York Times. Diakses tanggal 27 March 2015. the American airstrike campaign against militants holed up in Tikrit 
  2. ^ "BBC News - Iraqi forces seek to encircle IS fighters in Tikrit". Bbc.co.uk. 4 March 2015. Diakses tanggal 14 March 2015. 
  3. ^ "Iraqi forces try to seal off Islamic State around Tikrit". Reuters. 3 March 2015. Diakses tanggal 4 March 2015. 
  4. ^ "Iraq Launches Large-Scale Military Operation To Recapture Tikrit From Islamic State". Huffingtonpost.com. 2 March 2015. Diakses tanggal 14 March 2015. 
  5. ^ "Iraq launches offensive to take back Tikrit from ISIS". Aljazeera.com. 2 March 2015. Diakses tanggal 14 March 2015. 
  6. ^ "Iraq launches major offensive to recapture Tikrit". London: Telegraph.co.uk. 2 March 2015. Diakses tanggal 14 March 2015. 
  7. ^ Al-Jawoshy, Omar (2 March 2015).
  8. ^ "Connecting People Through News". PressReader. Diakses tanggal 14 March 2015. 
  9. ^ "Iraq: pro-government forces struggle to topple Isis in Tikrit | World news". Theguardian.com. Diakses tanggal 14 March 2015. 
  10. ^ "Iraq's Tikrit, free of the Islamic State, is a city in ruins". Yahoo News. 4 April 2015. Diakses tanggal 10 April 2015. 
  11. ^ "Iraq Tikrit: looting and lawlessness follow recapture". BBC News. Diakses tanggal 10 April 2015. 
  12. ^ "Shiite Militias Pulled Out Of Tikrit After Looting: Iraqi Officials". The Huffington Post. Diakses tanggal 10 April 2015. 
  13. ^ "Hundreds of ISIS fighters, suicide bombers holed up in Tikrit district". Rudaw. Diakses tanggal 10 April 2015. 
  14. ^ Sinclair Broadcast Group. "Iraq: Tears For Tikrit". keyetv.com Austin News, Weather, Traffic KEYE-TV Austin. Diakses tanggal 30 April 2015. 
  15. ^ "Liberated from Islamic State, Tikrit struggles with reconciliation". PBS NewsHour. Diakses tanggal 30 April 2015. 
  16. ^ Abdelhak Mamoun. "130 ISIS elements killed, sleeper cells found in Tikrit".
  17. ^ "Saddam Hussein's former deputy killed near Tikrit: report". 
  18. ^ "Lessons From the Second Battle of Tikrit: March 2-April 4, 2015".