Status politik Taiwan
Taiwan adalah sebuah pulau yang mempunyai status yang sedang dipertentangkan. Sampai sekarang, masih tetap ada kebingungan atas nama resmi Taiwan, Republik Tiongkok. Wilayah yang dipertentangkan selengkapnya adalah Taiwan, Pescadores, Quemoy dan Matsu.
Kronologi sejarah Taiwan
- 1622 - Belanda menguasai Pescadores dan Tainan, Taiwan dan memasukkan Taiwan sebagai bagian dari VOC di Batavia, Hindia Belanda.
- 1661 - Belanda diusir oleh Zheng Chenggong (Koxinga), Koxinga berkuasa di Taiwan dan menyatakan Taiwan adalah bagian dari Dinasti Ming.
- 1683 - Dinasti Qing menaklukkan kekuatan Koxinga dan secara resmi memasukkan Taiwan sebagai bagian provinsi Fujian.
- 1895 - Taiwan diserahkan kepada Jepang tanpa syarat setelah Dinasti Qing kalah perang dari Jepang dalam peperangan Jiawu.
- 1945 - Taiwan diserahkan kepada Republik Tiongkok setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II dengan status sebagai provinsi Taiwan.
- 1949 - Taiwan menjadi tempat pelarian terakhir pasukan nasionalis (Kuomintang) yang dipimpin Chiang Kai-shek setelah kalah perang saudara dari pasukan komunis (PKT) pimpinan Mao Zedong.
Perkembangan pasca 1949
* Untuk selanjutnya, RRT akan disingkat sebagai Tiongkok
Pada tanggal 1 Oktober 1949, Mao memproklamirkan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok menggantikan Republik Tiongkok (diproklamirkan 1912) dan menyatakan Taiwan sebagai provinsi di dalam republik baru tersebut. Di samping itu, Chiang Kai-shek yang mundur ke Taiwan tidak mengakui klaim tersebut. Masing-masing pihak mengklaim seluruh Tiongkok sebagai wilayah mereka.
Pada saat itu, masih sedikit negara yang mengakui Tiongkok di antaranya Uni Sovyet, Mongolia dan Indonesia. Amerika Serikat dan sekutunya tidak mengakui eksistensi republik ini.
Sebenarnya, Mao merencanakan untuk menyerang Taiwan pada tahun 1950, namun berkobarnya Perang Korea menyebabkan rencana ini harus ditunda.
Perkembangan pasca 1971
Sampai pada tahun 1970, posisi Republik Tiongkok di dunia internasional masih kuat. Namun seiring dengan kenyataan bahwa pengaruh Tiongkok makin menguat di kalangan dunia ketiga semisal Gerakan Non Blok, kekuatan republik itu tidak dapat dikecilkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Apalagi, setelah perpecahan persekutuan Tiongkok dan Sovyet pada tahun 60-an, menyebabkan Amerika Serikat merasa perlu mendekati Tiongkok untuk mengimbangi Uni Sovyet.
Kunjungan Presiden Nixon ke Beijing mengawali pengucilan Republik Tiongkok. Pada tahun 1971, Amerika Serikat mengalihkan pengakuan diplomatiknya dari Taipei ke Beijing. Selanjutnya, kursi Republik Tiongkok di PBB juga digantikan oleh Republik Rakyat Tiongkok. Pengakuan diplomatik dari ratusan negara menyusut drastis sampai hanya tinggal 30 negara saja.
Pencairan hubungan
Setelah terpilihnya Presiden Ma Ying-jeou pada tahun 2008, pemerintah Taiwan mengambil kebijakan pendekatan dan pencairan hubungan antar selat. Ini ditandai dengan kunjungan resmi petinggi organisasi antar selat sebagai wakil pemerintah untuk berunding mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk lebih mendekatkan dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Perkembangan nasionalisme Taiwan
Seiring dengan pengucilan Republik Tiongkok oleh dunia internasional, nasionalisme Taiwan juga tumbuh di dalam Taiwan. Nasionalisme Taiwan ini muncul karena adanya perasaan bahwa Kuomintang adalah pemerintahan dari daratan Tiongkok, demikian pula halnya Republik Tiongkok. Kalangan nasionalis Taiwan ini kemudian mengusahakan perjuangan ke arah kemerdekaan Taiwan sebagai negara yang berdaulat, suatu hal yang tidak diinginkan oleh Republik Tiongkok yang dikuasai Kuomintang pada waktu itu.
Status politik Taiwan
Taiwan menjadi sebuah wilayah yang mempunyai syarat-syarat sebagai negara berdaulat namun tidak mempunyai kedaulatan di dunia internasional karena kurangnya pengakuan dan dukungan diplomatik.
Saat ini, negara-negara yang masih berhubungan diplomatik dengan Republik Tiongkok berjumlah 25 negara, mayoritas adalah negara-negara kecil yang tidak mempunyai pengaruh besar di percaturan politik internasional.
Opsi masa depan Taiwan
Masa depan Taiwan sebenarnya tidak dapat ditentukan oleh rakyatnya sendiri karena menyangkut stabilitas regional Asia Timur dan Pasifik. Negara-negara yang sangat menaruh perhatian dan terlibat langsung atas masalah Taiwan adalah Amerika Serikat dan Tiongkok. Sedangkan yang terlibat secara tidak langsung adalah Jepang.
Saat ini, Taiwan hanya mempunyai 3 kemungkinan masa depan:
- Reunifikasi damai dengan Tiongkok
- Sistem persekutuan (Uni Tiongkok-Taiwan)
- Satu negara dua sistem (model Hong Kong)
- Kemerdekaan Taiwan yang mungkin berdarah-darah, mungkin juga lewat jalan damai seperti referendum
- Status quo(Tetap)
- Republik Tiongkok yang tidak mempunyai kedaulatan internasional