Pengguna:Hysocc/Buku/Minyak bumi
Minyak bumi adalah cairan berwarna kehitaman yang ditemukan di bebatuan di dalam bumi, yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai jenis bahan bakar. Minyak bumi terdiri atas berbagai jenis hidrokarbon dan senyawa organik lainnya. Minyak bumi terbentuk dari sejumlah besar organisme mikroskopik yang terkubur di bawah bebatuan sedimen dan terpapar tekanan dan panas yang tinggi.
Minyak bumi diekstraksi dengan melakukan pengeboran. Ekstraksi dilakukan setelah eksplorasi, yaitu analisis geologi struktural, cekungan sedimen, dan karakterisasi reservoir. Tidak semua cekungan minyak bumi mengandung sejumlah minyak yang ekonomis untuk ditambang. Setelah diangkat dari dalam bumi, minyak kemudian dimurnikan, dipisahkan dari zat pengotornya dengan distilasi. Pemurnian menghasilkan berbagai jenis bahan bakar dan bahan baku industri petrokimia seperti plastik hingga farmasi.
Pembentukan minyak bumi
Minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang diturunkan dari material organik seperti zooplankton dan alga yang memfosil. Sejumlah besar material organik tersebut mengendap di permukaan laut dan danau, bercampur aduk dengan sedimen dan terkubur dalam lingkungan anoksik (tanpa oksigen). Dengan lapisan sedimen di atasnya semakin menumpuk, dan lapisan material organik semakin turun lebih dalah sehingga terpapar panas dan tekanan yang tinggi. Kombinasi tersebut menyebabkan unsur oksigen dan nitrogen semakin menghilang dari tumpukan material organik, dan menyisakan karbon dan hidrogen yang menjadi konstituen utama dari minyak bumi.
Komposisi minyak bumi
Segera setelah diekstraksi dari dalam bumi, minyak bumi tidak bisa langsung digunakan karena masih berupa campuran yang terdiri dari berbagai jenis zat. Pemisahan perlu dilakukan untuk menjadikannya lebih berguna. Berikut adalah komponen utama dari minyak mentah ditinjau dari kelimpahan per unsur:
Unsur | Persentase |
---|---|
Karbon | 83 - 85% |
Hidrogen | 10 - 14% |
Nitrogen | 0.1 - 2% |
Oksgen | 0.05 - 1.5% |
Sulfur | 0.05 - 6.0% |
Logam | < 0.1% |
Sedangkan berdasarkan jenis senyawanya, komponen minyak bumi yaitu:
Hidrokarbon | Rata-rata | Range |
---|---|---|
Alkana | 30% | 15 - 60% |
Sikloalkana | 49% | 30 - 60% |
Aromatik | 15% | 3 - 30% |
Aspaltena | 6% | sisanya |
Hidrokarbon alifatik
Dalam minyak bumi, hidrokarbon alifatik berada dalam wujud alkana, yang merupakan hidrokarbon rantai lurus tanpa ada ikatan rantai ganda.
Hidrokarbon sikloalkana
Hidrokarbon sikloalkana merupakan alkana yang memiliki bentuk rantai yang melingkar (cincin).
Hidrokarbon aromatik
Hidrokarbon aromatik merupakan hidrokarbon rantai cincin dengan enam rantai karbon yang unik. Berbeda dengan sikloalkana, hidrokarbon aromatik berbentuk datar akibat keberadaan ikatan ganda di antara atom karbon.
Senyawa lainnya
- Senyawa sulfur, misal alkanatiol.
- Senyawa nitrogen, misal pirol.
- Senyawa oksigen, misal asam karboksilat
- Senyawa logam organik
Penyulingan minyak bumi
Penyulingan atau destilasi minyak bumi adalah proses pemisahan minyak bumi dari komponen penyusunnya berdasarkan titik uapnya. Destilasi merupakan proses pemisahan yang paling awal, karena pemisahan berdasarkan titik uapnya menunjukkan kualitas berdasarkan seberapa banyak atom karbon dalam senyawa tersebut. Semakin banyak atom karbon, semakin besar massa jenisnya, semakin besar pula titik uapnya. Sehingga senyawa dengan atom karbon paling sedikit akan menuju ke baris teratas dari kolom destilasi (karena paling mudah menguap). Sedangkan senyawa dengan atom karbon terbanyak akan menuju ke bawah (karena tidak menguap sama sekali.
Tahapannya yaitu minyak bumi dialirkan ke tungku pemanas melalui pipa yang melengkung (boiler minyak). Minyak yang telah dipanaskan akan menguap sebagian, namun sebagiannya lagi tetap dalam wujud cair. Setelah itu, minyak yang sudah terpanaskan dibiarkan mengalir melalui kolom destilasi. Minyak yang masih cair akan menuju ke bawah, sedangkan yang telah menguap akan mengalir ke atas. Di dalam kolom detilasi, beberapa fraksi atau bagian yang telah menguap akan mengembun kembali, dan sebagian akan tetap dalam wujud uap menjadi gas permanen. Bensin, minyak tanah, dan diesel merupakan contoh fraksi yang mengembun kembali, dan gas LPG merupakan contoh fraksi yang tetap dalam wujud gas. Sedangkan yang tidak menguap akan menjadi pelumas, aspal, dan bahan baku petrokimia lain.