Pengguna:Ria Lyzara/Reza Zaki

Revisi sejak 5 September 2016 14.35 oleh Ria Lyzara (bicara | kontrib) (baru, rintisan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Muhammad Reza Syariffudin Zaki (lahir di Jakarta, 27 November 1989, 27 Tahun)[1] adalah akademisi, pengusaha, dan aktivis sosial asal Indonesia. Ia merupakan Ketua Rumah Imperium sebuah komunitas sosial bisnis (social entrepreneurship) di Sumedang dan juga Koordinator Forum Putra Daerah Membangun yang mengumpulkan talenta putra daerah dari Aceh hingga Papua yang memiliki peran pemberdayaan masyarakat hingga diakui oleh dunia internasional.

Pendidikan

Zaki memulai pendidikan di TK Pertiwi VIII, Bekasi, saat usianya belum dapat diterima di sekolah tersebut. Disini Ia menjadi salah satu murid yang cukup sering mengikuti berbagai festival lomba hingga disebut sebagai “Pak Lurah” karena dianggap paling berpengalaman diantara murid-murid lainnya.

Setamat TK, Zaki melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 10 Pagi Jakarta. Di sekolah inilah talenta kepemimpinan Zaki mulai muncul seiring kiprahnya dalam berbagai organisasi seperti menjadi Ketua Pramuka, Dokter Cilik, dan mengikuti berbagai macam kompetisi hingga menjadi juara di Tingkat Provinsi DKI Jakarta.[2]

Kemudian Zaki melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) PUTRA I Jakarta yang merupakan almamater Artis Zakia Mecca. Disini Ia juga konsisten membawa talenta kepemimpinan sejak kecil. Di sekolah ini Ia mendapat julukan “Pak Ustadz” karena selama 3 tahun berturut-turut menjadi juara 1 dalam kompetisi Adzan, Pidato, hingga Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Bakat seninya pun ditunjukan dengan menjadi Juara kompetisi Marching Band Tingkat Nasional di Istora Senayan. Saat SMP pun Zaki mendapatkan tawaran Pertukaran Pelajar Pramuka Indonesia-Selandia Baru. Hobinya dengan Sepak Bola ditunjukan dengan ikhtiarnya membangun Tim Futsal sekolah bersama Mantan Pemain Tim Nasional Indonesia. Diluar sekolah pun Ia aktif mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB) PAM Jaya dimana Kapten Tim Nasional Indonesia, Maman Abdurrahman pernah berguru di tempat yang sama. Saat Zaki bergabung bersama SSB PAM Jaya, Ia pernah meraih Juara Kompetisi Persija Timur.[2]

Selepas SMP, Ia kemudian melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 89 Jakarta. Di sekolah ini Ia ditempa habis-habisan. Usai Sholat Subuh Ia langsung berangkat menuju sekolah karena jarak yang begitu jauh dari rumah ke sekolah. Ketika duduk di Kelas X, Ia dipercaya menjadi Ketua Kelas. Amanah itu tidak disia-siakan begitu saja. Setiap pagi ketika gedung sekolah masih gelap gulita, Ia sudah sampai di sekolah dan sibuk membersihkan kelasnya. Seluruh tugas sebagai Ketua Kelas dilakukan dengan sungguh-sungguh. Ketika kinerjanya dilihat oleh teman-temannya memuaskan, pada saat Zaki duduk di kelas XI, Ia terpilih menjadi Ketua OSIS SMAN 89 Jakarta.[3] Sejumlah gebrakan Ia lakukan dari mulai memperbaiki kultur berorganisasi, menata Ruang OSIS, merubah wajah Pentas Seni (PENSI) SMAN 89 Jakarta yang lebih humanis bagi para pegiat ekstrakulikuler, membangun budaya kritis dengan menulis, sampai Ia terpilih menjadi Ketua OSIS di Tingkat DKI Jakarta. Di SMA, Ia juga masih sempat menjuarai kompetisi Adzan Tingkat DKI Jakarta mewakili sekolah. Terkadang Ia diminta menjadi Khatib Sholat Jumat di SMAN 89 Jakarta. Saat duduk di Kelas XII, Ia fokus mempersiapkan Ujian Nasional (UN) dan Tes Perguruan Tinggi. Ketika Lulus SMA pada tahun 2008, Ia diterima kuliah di Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponoegoro (UNDIP), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Trisakti.[4]

Akhirnya di tahun 2008 Ia melanjutkan studi hukum di Universitas Gadjah Mada (UGM). Selama kuliah S1 ini, Zaki fokus mengembangkan pemahaman di bidang hukum perdagangan internasional. Pada tahun 2009, Ia terpilih menjadi delegasi Harvard World Model United Nations (HWMUN) di Belanda dan Stockholm Model United Nations (SMUN) di Swedia[5]. Di tahun 2010 Zaki menjadi Ketua Senat Mahasiswa UGM dan Kepala Departemen Kajian Strategis Dema Justicia (BEM) FH UGM. Di tahun yang sama hingga 2012 Ia dipercaya menjadi Presiden Future Leaders Party (FLP) UGM[6] [7] yang dimana partai mahasiswa ini menorehkan sejarah organisasi kampus di UGM dengan menjadi partai pemenang pemilihan Presiden Mahasiswa di tahun 2012 dengan mengalahkan Partai Bunderan (partai pemenang selama 13 tahun). Di tahun 2011 Ia dipercaya menjadi Menteri Kajian Strategis BEM KM UGM. Di tahun yang sama Ia dipercaya menjadi Koordinator Isu Korupsi BEM Seluruh Indonesia (SI) dan ikut menjadi Koordinator Pusat ASEAN Organization Network (ASONE) bagi para aktivis BEM Se-ASEAN selama tahun 2011-2012. Di tahun 2012, Ia diberikan amanah sebagai Wakil Presiden Mahasiswa UGM dan sempat menolak ajakan Presiden SBY untuk pergi ke China dikarenakan kondisi yang memanas ketika itu saat terjadi demonstrasi besar-besaran mahasiswa di Indonesia untuk menolak kenaikan BBM dan RUU Pendidikan Tinggi. Di tahun yang sama Ia juga aktif menjadi Koordinator Mahasiswa dan Siswa Anti Korupsi (Mahasaksi) Indonesia. Pada saat di kampus, Ia juga meraih Beasiswa Rumah Kepemimpinan PPSDMS Nurul Fikri dan terlibat aktif di Sahabat Percepatan Mutu Pendidikan (SP2MP) UGM. Beberapa kejuaraan Tingkat Nasional pun Ia raih dari Juara Moot Court Competition (MCC) Piala Prof. Soedarto UNDIP, Juara Karya Tulis Hukum di FH UI, Juara Orasi di UNY, Juara Debat politik di IPB, dan lainnya. Pada saat S1 Ia juga menulis sejumlah buku. Di penghujung tahun, Ia masuk dalam Buku 100 Mahasiswa Berprestasi UGM dan 100 Young CEO Indonesia.

Di tahun 2013 Ia melanjutkan studi S2 di Hubungan Internasional UGM dengan kajian diplomasi perdagangan dunia. Sebuah program akademik hasil kerjasama dengan World Trade Organization (WTO). Saat menempuh S2, Zaki menyibukan diri sebagai peneliti di Pusat Studi Perdagangan Dunia UGM dan melahirkan beberapa karya penelitian termasuk dalam membuat kajian analisa ketika Indonesia menjadi Tuan Rumah Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO Ke-9 di Bali Tahun 2013. Saat S2 Ia dipercaya menjadi Direktur World Trade Model Community sebuah komunitas epistemik yang fokus melakukan kajian dan simulasi perdagangan internasional.

Pada saat masa transisi S1 ke S2, Zaki mendirikan Rumah Imperium sebuah komunitas Sosial Bisnis di Sumedang yang fokus memberdayakan masyarakat Sumedang pada bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi. Ikhtiarnya dibayar dengan hilir mudik dengan kereta ekonomi dari Jogja, Jakarta, hingga ke Sumedang dan sebaliknya. Semangat membangun daerah terus Ia rawat hingga akhirnya di tahun 2015 Ia mendapatkan kepercayaan menjadi Koordinator Forum Putra Daerah Membangun untuk mengumpulkan talenta Putra Daerah yang membangun Indonesia dari desa serta terhubung dari Aceh hingga Papua.

Di Tahun 2015 Ia melanjutkan studi S3 hukum di Universitas Padjadjaran (UNPAD) dengan kajian hukum perdagangan internasional. Pada tahun yang sama Ia dipercaya menjadi Kepala Departemen Kewirausahaan dan Ekonomi Ummat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) serta ketua ICMI Komisariat Universitas BINUS.

Kehidupan Pribadi

Zaki menikah muda dengan Istrinya Gresika Bunga Sylvana sebelum selesai studi di UGM. Kedua pasangan ini memang dikenal sebagai orang yang aktif berorganisasi. Bunga ketika studi di UGM pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa UGM dan Mahasiswa Berprestasi UGM. Bunga pernah berkarir di Bank Indonesia, Management Trainee Coca Cola Indonesia, hingga Inspektorat Jenderal Kementrian Keuangan RI. Setelah beberapa tahun pernikahan, kini mereka dikaruniai Putri bernama Khalisa Melodi Kemalahayati Zaki.

Karir

Prinsip Zaki dalam menempuh karir yang jaraknya jauh kedepan harus bisa menjadikan kita seimbang dalam segala hal baik dalam mengelola keluarga hingga urusan publik diluar.

  • Peneliti Pusat Studi Perdagangan Dunia UGM Pada saat menjalankan studi S2, Ia terlibat sebagai Peneliti PSPD UGM dalam kajian seputar perdagangan internasional dan ekonomi lokal.
  • Dosen Hukum Universitas Bina Nusantara Di usia 25 Tahun Ia sudah menjadi Dosen di Perguruan Tinggi Swasta Terbaik Se-Indonesia ini. Ia dipercaya membagikan ilmu di bidang hukum perdagangan internasional, hukum ekonomi internasional, hukum perdata internasional, hukum internasional, dan hukum dagang.
  • Ketua Yayasan Rumah Imperium Sebelum Zaki menyelesaikan studi S1 di UGM, Ia bersama Istrinya menginisiasi sebuah komunitas sosial bisnis yaitu Yayasan Rumah Imperium untuk memberdayakan masyarakat Sumedang di Bidang Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Ekonomi. Ia merupakan keturunan Jawa (Yogyakarta) – Sunda (Sumedang) yang didorong selalu oleh orang tuanya untuk bisa membangun kampungnya. Zaki memilih Sumedang dikarenakan dari kota tempat Ia tinggal, Sumedang adalah daerah yang paling membutuhkan sentuhan dari fakta statistik yang ada. Prestasinya makin gemilang hingga diundang pada Konferensi Kota Kreatif yang diadakan bersamaan dengan Konferensi Asia Afrika Tahun 2015 di Bandung. Terpilih menjadi 100 Young CEO Indonesia hingga penghargaan lainnya.
  • Koordinator Forum Putra Daerah Membangun Di tahun 2015 Ia dipercaya menjadi Koordinator Forum Putra Daerah Membangun yang menghimpun talenta Putra Daerah yang membangun desa dan diakui kiprahnya oleh dunia internasional seperti Goris Mustaqim, Gamal Albinsaid, Sugeng Handoko, Dewi Tanjung, dan lainnya.

Dunia Bisnis

Sejak kecil Zaki sudah menunjukan bakat bisnisnya. Awalnya Ia meminta dibelikan motor kecil kepada neneknya. Namun Sang Nenek justru membelikannya sepeda keranjang depan berwarna Pink. Selain Sang Nenek tidak membelikan sesuai permintaan, sepeda itu juga lebih cocok digunakan oleh perempuan. Namun, Zaki kecil tidak berhenti disitu. Ia di didik untuk bisa mencari uang sejak kecil. Karena waktu kecil Ia punya hobi memelihara burung dara, kemudian Ia berinisiatif berjualan makanan burung di lingkungan sekitar sambil mengajak teman sepermainannya dengan mengayuh sepeda yang dibelikan oleh Neneknya. Disamping berjualan makanan burung, Zaki juga sempat menjadi penjual Koran saat kecil.

Bakat bisnisnya ini semakin tajam ketika Ia mendapatkan pendidikan yang semakin tinggi serta pergaulannya yang semakin luas dengan para intelektual dan praktisi. Zaki mulai melanjutkan usaha orang tuanya dengan mengelola bisnis properti di Jakarta, Sumedang, dan Yogyakarta. Dari mulai membuka bisnis kolam renang, ruang kantor, kuliner, bimbingan belajar, hingga sosial bisnis dari Rumah Imperium.

  1. ^ "Pengurus Harian". rumahimperium.org. Diakses tanggal 2016-09-01. 
  2. ^ a b "JANTUNG REVOLUSIONER DARI BATAVIA". inspirasi.ugm.ac.id. Diakses tanggal 2011-09-26. 
  3. ^ "Profil Pendiri dan Koordinator Mahasaksi Indonesia" (dalam bahasa Inggris). 2012-05-20. Diakses tanggal 2012-11-09. 
  4. ^ "META ( Mentoring Akademik ) SMA N 89: Sambutan Ketua CIA 89 M.Reza S.Zaki". cia89meta.blogspot.co.id. Diakses tanggal 2009-08-10. 
  5. ^ "Reza s Zaki Pemuda Harus Siap Memimpin". Diakses tanggal 2013-11-10. 
  6. ^ irwanrizadi (2012-01-12). "Sikap KAMMI Komisariat UGM dan Partai bunderan Pasca PEMIRA 2011". Irwan Rizadi. Diakses tanggal 2012-01-13. 
  7. ^ "Calon Independen Menangkan PEMIRA UGM". hminews.com. Diakses tanggal 2010-12-27.