Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 6000
Kereta rel listrik Tōkyō Metro seri 6000 (東京地下鉄6000系 , Tōkyō Chikatetsu 6000-kei) adalah kereta rel listrik buatan Jepang yang beroperasi di lintas Commuter Jabodetabek. KRL ini dibeli dari perusahaan KRL Tokyo Metro Co., Ltd. Pada saat percobaan, KRL ini dijalankan dengan 10 kereta per set, namun hanya dijalankan 8 kereta saja karena terbatasnya panjang peron (pada saat itu). Perawatan semua set ini dilakukan di Dipo KRL Depok, sedangkan Pemeliharaan Akhir (PA) dilakukan di Dipo KRL Depok ataupun Balai Yasa Manggarai.[1]
KRL Tokyo Metro seri 6000 | |
---|---|
Beroperasi | Ya |
Produsen | Kawasaki Heavy Industries, Kinki Sharyo, Kisha Seizō, Nippon Sharyo, Tokyu Car Corporation |
Nama keluarga | Tokyo Metro |
Digantikan | Tokyo Metro 16000 Series |
Konstruksi | 1968-1990 |
Mulai beroperasi | 1968-sekarang |
Formasi | 3, 10 kereta per set (Jepang) 8, 10 kereta per set (Indonesia) |
Nomor armada | 6001F-6035F |
Kapasitas | 1.136 penumpang (rata-rata) |
Operator | Tokyo Metro PT KAI Commuter Jabodetabek |
Jalur dilayani | Tokyo Metro Chiyoda Line KA Commuter Jabodetabek |
Data teknis | |
Konstruksi bodi | Aluminium Alloy |
Panjang kereta | 20.000 mm |
Lebar | 2.800 mm |
Tinggi | 4.145 mm |
Pintu | 4 pintu di setiap sisi |
Kelajuan maksimum | 100 km/jam |
Berat | 276 ton (rata-rata) |
Sistem traksi | Armature Field Chopper Control Variable Voltage Variable Frequency-Gate Turn Off (VVVF-GTO) Variable Voltage Variable Frequency-Insulated Gate Bipolar Transistor (VVVF-IGBT) |
Daya mesin | 145 kW per motor |
Transmisi | Static Inverter (SIV) Tipe: Toshiba SIV (INV172-A0) Mitsubishi Electric SIV (NC-FAT120A) |
Percepatan | 3,3 km/h/s |
Perlambatan | 3,7 km/h/s (normal) 4,7 km/h/s (darurat) |
Sistem pembangkit | Listrik Aliran Atas (LAA) |
Pemanas, ventilasi, dan penyejuk udara | CU769 |
Elektrifikasi | 1.500 V DC |
Penangkap arus | Pantograf |
Bogie | FS-378/A, FS-378B, FS-523 dengan pegas udara |
Abar | Electropneumatic Regenerative Brake |
Sistem keselamatan | Tokyo Metro CS-ATC, Odakyu OM-ATS, D-ATS-P, Deadman Pedal |
Alat perangkai | Shibata Coupling |
Lebar sepur | 1.067 mm |
KRL ini sempat menjadi KRL dengan populasi terbanyak di Jabodetabek dengan 13 set, sebelum KRL JR East seri 205 melampauinya dengan 60 set dengan formasi 6,8,10 kereta per 1 setnya yang didatangkan dari Jepang.
Sejarah
KRL ini mulai beroperasi di Jepang pada tahun 1970-an awal, dimulai dengan rangkaian 6000-1F (Prototipe 1) yang terdiri dari 3 kereta dalam 1 rangkaiannya dan dibuat tahun 1968, lalu prototipe kedua yaitu rangkaian 6101F yang dibuat tahun 1969, dan kemudian rangkaian generasi pertama yang diawali dengan rangkaian 6102F, yang dibuat pada tahun 1971.
KRL ini terdiri dari beberapa generasi. Generasi awal KRL Tokyo Metro 6000 terdiri dari generasi 1-3, yaitu rangkaian 6102F-6121F. Awalnya KRL Tokyo Metro 6000 prototipe dan generasi 1-3 ini pada awalnya tidak menggunakan AC. AC mulai dipasang sekitar tahun 80-an. Jendelanya berukuran kecil. Pada awalnya bentuk jendelanya seperti KRL JR 203. Namun, sejak beberapa rangkaian mengalami perbaikan di Jepang, bentuk jendelanya diubah menjadi seperti KRL yang lebih baru, seperti KRL Tokyo Metro 6000 generasi akhir namun lebih kecil. Jendela model baru ini juga memungkinkan penumpang keluar dari jendela jika terjadi keadaan darurat. KRL ini juga awalnya menggunakan persambungan model jamur yang membuat kereta ini terasa lebih luas, namun lebih tidak kedap suara. Setelah perbaikan, persambungan dari beberapa rangkaian telah diubah menjadi model pintu konvensional. Kemudian KRL Tokyo Metro 6000 generasi akhir (4-7) yang terdiri dari rangkaian 6122F-6135F dibuat setelah rangkaian generasi pertama, hingga terakhir pada tahun 1980-an. rangkaian KRL ini telah dipasang AC sejak pertama kali berdinas di Jepang, dan menggunakan persambungan model pintu dan kaca yang lebar sejak awal beroperasi di Jepang.
Setiap rangkaian Tōkyō Metro 6000 memiliki perbedaan yang mencolok antara satu sama lain, baik pada eksterior maupun interior, karena beberapa hal dan KRL ini dibuat secara bertahap dengan ciri-ciri yang berbeda rangkaianiap generasinya, maupun penambahan fitur pada saat refurbishment di Balai Yasa di Jepang.
Semua KRL Tokyo Metro 6000 pada awalnya bersistem kelistrikan Armature Variable Field (AVF) Chopper Control. Namun, beberapa KRL Tokyo Metro 6000 telah bersistem kelistrikan VVVF-GTO maupun VVVF-IGBT. Seiring bertambahnya usia, dan mulai beroperasinya KRL Tokyo Metro 16000, KRL ini mulai dipensiunkan. Rangkaian yang dipensiunkan pertama kali adalah yang menggunakan sistem propulsi Armature Chopper. KRL Tōkyō Metro 6000 pertama kali didatangkan ke Indonesia pada tahun 2011. Rangkaian yang pertama kali tiba adalah TM 6115F dan 6126F. Selanjutnya antara pada tahun 2012 didatangkan lagi sebanyak 5 rangkaian (6106F, 07F, 12F, 23F, 25F) dan pada tahun 2013 sebanyak 6 rangkaian (6105F, 11F, 13F, 27F, 33F, 34F). Keseluruhan 13 rangkaian yang didatangkan pada saat itu masih menggunakan sistem propulsi Armature Chopper. Seiring pensiunnya KRL Tokyo Metro 6000 dengan propulsi VVVF-GTO/IGBT dan semakin banyaknya KRL Tokyo Metro 16000, beberapa rangkaian yang ada pun akan dikirim ke Indonesia. Pada tahun 2016 ini akan didatangkan lagi sebanyak 6 rangkaian KRL Tōkyō Metro 6000 yang sudah menggunakan sistem propulsi VVVF (Variable Voltage Variable Frequency), dan kedatangannya akan menjadikan ke-6 rangkaian tersebut menjadi KRL tangan kedua dari Jepang pertama yang menggunakan teknologi VVVF. 3 rangkaian pertama yang tiba adalah 6101F, 6108F, dan 6117F. Sedangkan yang masih di Jepang adalah 6116F, 6118F, dan satu rangkaian lagi masih menunggu konfirmasi[2][3]. Pembelian ini bersamaan dengan rencana Tokyo Metro untuk menyeragamkan armada jalur Chiyoda menjadi hanya seri 16000.
Ciri-ciri KRL Tokyo Metro 6000
Setiap set Tōkyō Metro 6000 memiliki perbedaan yang mencolok antara satu sama lain, baik pada eksterior maupun interior, karena beberapa hal dan KRL ini dibuat secara bertahap dengan ciri-ciri yang berbeda setiap generasinya. Generasi I-III terdiri dari KRL Tokyo Metro 6101F-6121F. Sedangkan generasi IV-VII terdiri dari KRL Tokyo Metro 6122F-6135F.
Pertama, AC yang digunakan pada rangkaian Tōkyō Metro 6000 generasi awal (6005F, 06F, 07F, 11F, 12F, 13F, dan 15F) berbeda dengan rangkaian Tōkyō Metro 6000 batch akhir (6023F, 25F, 26F, 27F, 33F, dan 34F), sebab AC pada rangkaian Tōkyō Metro 6000 generasi awal (sama seperti KRL Tokyo Metro 7117F) berbeda dan umumnya tidak sedingin set Tōkyō Metro 6000 batch akhir, sama seperti set Tokyo Metro 7121F - 23F. Ini dikarenakan KRL Tokyo Metro 6000 generasi I-III pada awalnya tidak menggunakan AC. AC mulai dipasang sekitar tahun 80-an. Sementara KRL Tokyo Metro 6000 generasi akhir, mulai set 6122F-6135F, semua telah dipasang AC sejak pertama kali berdinas di Jepang.
Pada set bernomor 6123F, 25F, 26F, 27F, 33F dan 34F, persambungan yang digunakan seluruhnya merupakan persambungan seperti rangkaian KRL Tōkyō Metro 7121F - 7123F, sementara set 06F, 07F, 11F, dan 15F memiliki bentuk persambungan lebar seperti jamur. Untuk 6105F, 12F, dan 13F mengalami refurbishment sehingga persambungan jamur diganti persambungan seperti persambungan biasanya.
Khusus 6105F, 6106F (Hanya 6506 eks 6507), 6107F (kecuali kereta 6507 eks 6506), 6108F, 6112F dan 6113F juga memiliki bentuk kaca yang berbeda, mirip seperti pada KRL JR East 203 (disebabkan karena rangkaian itu tidak mengalami penggantian jendela saat mengalami mid-life refurbishment sewaktu masih berdinas di Tōkyō Metro, Jepang). Sedangkan set 6101F, 6106F (kecuali kereta 6506), 6107F (Hanya 6507 eks 6506), 6111F, 6115F, 6116F, 6117F, dan 6118F memiliki jendela yang mirip dengan rangkaian Tōkyō Metro lainnya namun lebih kecil (seperti beberapa kereta pada set TM 7117F). Set KRL Tokyo Metro 6123F, 25F - 27F dan 33F - 34F memiliki jendela yang besar, seperti Tōkyō Metro 7121F, 22F, 23F.
Kereta 6506 dari rangkaian 6106F bertukar tempat dan bertukar plat nomor dengan kereta 6507 dari rangkaian 6107F, sehingga kereta 6506 sekarang memiliki plat nomor 6507 dan dirangkai dengan set 6107F. Sedangkan kereta 6507 memiliki plat nomor 6506 dan dirangkai dengan set 6106F. Set 6105F pada kereta 6305 bertukar dengan 6705 pasca kejadian terbakarnya 6305 antara Klender - Buaran. Set 6115F pada kereta 6515 bertukar dengan 6513 (platnya diganti 6515) pasca kejadian terbakarnya AC milik kereta bernomor 6515 di dekat Stasiun Tanah Abang. Hal yang sama juga terjadi pada kereta 6315 yang bertukar tempat dengan 6313 termasuk plat nomornya.
Set 6134F mengikuti pola formasi Tokyo Metro 6000 (VVVF-GTO) yang masih beroperasi di Jepang (6102F, 04F, 19F- 21F), juga 6108F dan 6117F yang sudah tiba di Indonesia. Set 6107F sebelumnya pernah digunakan sebagai rangkaian Kereta Khusus Wanita (KKW) namun kini telah kembali menjadi kereta Commuter seperti biasanya.
Formasi rangkaian
Formasi asli KRL Tokyo Metro 6000 adalah sebagai berikut:
Set 6101F (VVVF)
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Penomoran | KuMoHa 6100 | MoHa 6200 | SaHa 6700 | SaHa 6600 | MoHa 6300 | MoHa 6400 | SaHa 6500 | SaHa 6800 | MoHa 6900 | KuMoHa 6000 |
Kodifikasi | CM1 | M2 | TP | Tc2 | M1 | M2 | Tc1 | M2 | M1 | CM2 |
Kereta berkode TP adalah unit trailer yang dilengkapi satu pantograf untuk mempertahankan kesamaan jumlah pantograf dengan set lainnya (6 pantograf per set), disusun sebagai prototipe kedua dari seri 6000 yang dibuat oleh Kawasaki (prototipe pertama adalah 6000-1 yang dibuat oleh Kisha Seizo).
Set 6108F dan 6117F (VVVF) beserta 6134F (Chopper)
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Penomoran | KuHa 6100 | MoHa 6300 | MoHa 6400 | SaHa 6500 | MoHa 6700 | MoHa 6800 | SaHa 6600 | SaHa 6200 | MoHa 6900 | KuMoHa 6000 |
Kodifikasi | CT | M1 | M2 | Tc1 | M1 | M2 | Tc2 | T | M1 | CM2 |
Set 6105F, 6106F, 6107F, 6111F, 6112F, 6113F, 6115F, 6123F, 6125F, 6126F, 6127F, 6133F (Chopper)
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Penomoran | KuHa 6100 | SaHa 6200 | MoHa 6300 | MoHa 6400 | SaHa 6500 | SaHa 6600 | MoHa 6700 | MoHa 6800 | MoHa 6900 | KuMoHa 6000 |
Kodifikasi | CT | T | M1 | M2 | Tc1 | Tc2 | M1 | M2 | M1 | CM2 |
Kereta 3, 7, dan 9 adalah kereta berpantograf. Selain itu, terdapat juga formasi 3 kereta per set untuk Chiyoda Branch Line yang susunannya sebagai berikut, dengan kereta 1 dan 2 adalah kereta berpantograf.
Nomor | 1 | 2 | 3 |
---|---|---|---|
Penomoran | KuHa 6000-1 | MoHa 6000-2 | KuMoHa 6000-3 |
Kodifikasi | CT | M1 | CM2 |
Ada pula formasi 10 kereta dengan perbandingan 5:5 (5 kereta motor berbanding 5 kereta trailer) dengan susunan sebagai berikut.
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Penomoran | KuHa 6100 | SaHa 6200 | MoHa 6300 | MoHa 6400 | SaHa 6500 | SaHa 6600 | MoHa 6700 | MoHa 6800 | MoHa 6900 | KuHa 6000 |
Kodifikasi | CT1 | T | M1 | M2 | Tc1 | Tc2 | M1 | M2 | M1 | CT2 |
Di Indonesia, Tokyo Metro 6000 umumnya dioperasikan dengan melepas satu kereta M1 dan satu kereta M2, kecuali 6 rangkaian VVVF yang akan dioperasikan dengan formasi aslinya. Pada set yang seluruh persambungannya menggunakan persambungan non-jamur (seluruh batch ketiga dan batch terakhir, termasuk juga batch awal yang pernah memiliki sambungan jamur tetapi pasca refurbishment diubah menjadi persambungan biasa seperti 6112F), yang dilepas adalah kereta 7 dan 8 sehingga formasinya menjadi seperti berikut ini.
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Penomoran | KuHa 6100 | SaHa 6200 | MoHa 6300 | MoHa 6400 | SaHa 6500 | SaHa 6600 | MoHa 6900 | KuMoHa 6000 |
Kodifikasi | CT | T | M1 | M2 | Tc1 | Tc2 | M1 | CM2 |
Pada rangkaian 6106F, 6107F dan 6115F, kereta yang dilepas adalah kereta 8 dan 9 dikarenakan perbedaan bentuk persambungan. Bila kereta 7 dan 8 yang dilepas, maka akan terjadi ketidakcocokan persambungan antara kereta 6 dan 9 karena sambungan 8-9 memiliki bentuk tertutup tanpa jendela, dan sambungan 7-8 memiliki bentuk jamur. Sambungan 7-8 dan 9-10 sendiri memiliki bentuk jamur.
Rangkaian ini sendiri memiliki model persambungan berbentuk jamur pada kereta 1-2, 3-4, 4-5, 6-7, 7-8 dan 9-10, sementara persambungan kereta 2-3 dan 8-9 memiliki bentuk tertutup tanpa jendela. Sehingga formasi pada kedua rangkaian tersebut menjadi seperti berikut ini.
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Penomoran | KuHa 6100 | SaHa 6200 | MoHa 6300 | MoHa 6400 | SaHa 6500 | SaHa 6600 | MoHa 6700 | KuMoHa 6000 |
Kodifikasi | CT | T | M1 | M2 | Tc1 | Tc2 | M1 | CM2 |
Untuk rangkaian 6134F, formasinya sedikit berbeda dengan yang lain.
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Penomoran | KuHa 6100 | MoHa 6300 | MoHa 6400 | SaHa 6500 | SaHa 6600 | SaHa 6200 | MoHa 6900 | KuMoHa 6000 |
Kodifikasi | CT | M1 | M2 | Tc1 | Tc2 | T | M1 | CM2 |
Nomor rangkaian
- 6101F
- 6105F
- 6106F
- 6107F
- 6108F
- 6111F
- 6112F*
- 6113F*
- 6115F
- 6117F
- 6118F
- 6123F
- 6125F
- 6126F
- 6127F
- 6133F
- 6134F
Catatan: Set 12F dan 13F tidak beroperasi karena kesulitan suku cadang dan telah dikirim ke Stasiun Cikaum (6112F) dan ditumpuk di Dipo KRL Depok (6113F).
Daftar rangkaian
Rangkaian Formasi 8 Kereta
Kereta 6700-6800 atau kereta 6800-6900 dilepas dari rangkaian untuk membuat formasi 8 kereta. Rangkaian 6112F dan 6113F sudah tidak beroperasi.
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
6105F | 6105 | 6205 | 6705 (6305) | 6405 | 6505 | 6605 | 6905 | 6005 |
6106F | 6106 | 6206 | 6306 | 6406 | 6507 (6506) | 6606 | 6706 | 6006 |
6107F | 6107 | 6207 | 6307 | 6407 | 6506 (6507) | 6607 | 6707 | 6007 |
6111F | 6111 | 6211 | 6311 | 6411 | 6511 | 6611 | 6711 | 6011 |
6112F | 6112 | 6212 | 6312 | 6412 | 6512 | 6612 | 6912 | 6012 |
6113F | 6113 | 6213 | 6315 (6313) | 6413 | 6515 (6513) | 6613 | 6913 | 6013 |
6115F | 6115 | 6215 | 6313 (6315) | 6415 | 6513 (6515) | 6615 | 6715 | 6015 |
6123F | 6123 | 6223 | 6323 | 6423 | 6523 | 6623 | 6923 | 6023 |
6125F | 6125 | 6225 | 6325 | 6425 | 6525 | 6625 | 6725 | 6025 |
6126F | 6126 | 6226 | 6326 | 6426 | 6526 | 6626 | 6926 | 6026 |
6127F | 6127 | 6227 | 6327 | 6427 | 6527 | 6627 | 6927 | 6027 |
6133F | 6133 | 6233 | 6333 | 6433 | 6533 | 6633 | 6933 | 6033 |
6134F | 6134 | 6334 | 6434 | 6534 | 6634 | 6234 | 6934 | 6034 |
Rangkaian Formasi 10 Kereta
Rangkaian dengan formasi 10 kereta keseluruhannya menggunakan sistem traksi VVVF.
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
6101F | 6101 | 6201 | 6701 | 6601 | 6301 | 6401 | 6501 | 6801 | 6901 | 6001 |
6108F | 6108 | 6308 | 6408 | 6508 | 6708 | 6808 | 6608 | 6208 | 6908 | 6008 |
6116F | 6116 | 6316 | 6416 | 6516 | 6716 | 6816 | 6616 | 6216 | 6916 | 6016 |
6117F | 6117 | 6317 | 6417 | 6517 | 6717 | 6817 | 6617 | 6217 | 6917 | 6017 |
6118F | 6118 | 6318 | 6418 | 6518 | 6718 | 6818 | 6618 | 6218 | 6918 | 6018 |
Galeri
-
KRL Tokyo Metro 6112F di Manggarai.
-
KRL Tokyo Metro 6000 bersama KRL Tokyo Metro 05.
-
Tokyo Metro 6027F semasa masih beroperasi di Jepang
-
Tokyo Metro 6117F memasuki Stasiun Depok
Referensi
- ^ Majalah KA Edisi Juni 2014
- ^ Tokyo Metro 6000 Siap Diberangkatkan!
- ^ Tokyo Metro 6116F Bersiap Menuju Indonesia