Universitas Negeri Manado

universitas di Indonesia
Revisi sejak 12 September 2016 02.55 oleh Jerwinsaburu (bicara | kontrib)

Universitas Negeri Manado, disingkat Unima adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang berada di Provinsi Sulawesi Utara dan tepatnya berada di bukit Tonsaru Tataaran Tondano, Indonesia. Universitas ini berdiri pada 22 September 1955 dan saat ini dipimpin Rektor Prof. Dr. Philoteus EA. Tuerah, M.Si, DEA yang menggantikan Prof. Drs. Jan Lukas Lambertus Lombok, SH, M.Si.

Universitas Negeri Manado
 
Peta
 
Peta
Peta
Informasi
RektorProf. Dr. Ir.Julieta. P.A Runtuwene.MS.DEA

Sejarah singkat

UNIMA berasal dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) - satu dari empat PTPG yang didirikan pertama di Indonesia yaitu PTPG Batusangkar, PTPG Malang, PTPG Bandung, PTPG Tondano, berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 2450/KB/1955 tanggal 22 September 1955.PTPG Tondano yang otonom kemudian dijadikan FKIP Universitas Hasanuddin di Makassar.

Karena masalah keamanan di tengah perjuangan keadilan (masa Permesta-PRRI),oleh May (TNI) Bert Supit penguasa militer pd 17 Agustus 1958 mengumpul dan mengajak civitas akademika yg tak turut masuk ke pedalaman, hijrah ke Manado, menjadi inti berdirinya Perguruan Tinggi Manado (PTM). PTM didirikan sejumlah guru besar dan tokoh sipil militer di Manado. Sekretariat kampus menempati kompleks bekas Universitas Permesta yg didirikan penguasa militer dan sejumlah cendekiawan. Dalam Aula Universitas Permesta, PYM Presiden RI Sukarno, pd September 1957 memberikan kuliah umum. Dalam PTM civitas akademika FKIP Unhas Tondano berkembang bersama sejumlah embryo Fakultas-Fakultas dalam sebuah Universitas.

Menjelang penyelesaian damai dengan Permesta-PRRI, Pemerintah memenuhi tuntutan Permesta (Piagam Kinilow Juli 1957) supaya setiap provinsi ada Universitas Negeri yang Otonom, maka lahirlah Umiversitas Sulawesi Utara Tengah (Unsulutteng) sejalan dgn segera dimekarkannya Provinsi Sulawesi menjadi provinsi Sulawesi Utara/Tengah (Sulutteng) dan Sulawesi Selatan Tenggara. Rektor-rektor berturut-turut Drs R.A.B.Massie, Losung,SH kemudian dr F.H.Palilingan. Belum dikenal Pembantu-pembantu rektor selain Sekretaris Universitas yang dijabat bekas mahasiswa PTPG ex pejuang Permesta Drs Josef Maximillian.Sinolungan (alumnus IKIP Manado). Dia Prof Drs, Dr J.M.Sinolungan, MA,PhD pencipta logo UNSRAT,kelak menjadi kep bagian Psikologi Fakultas Kedokteran. Waktu UNSRAT dimulai, banyak staf Akademik IKIP Manado menjadi dekan dan staf akademik UNSRAT antara lain di Fatek Drs Timbuleng, Fak Sospol P.N.Kapoyos, FHPM Prof Mr G.M.A.Ingkiriwang, drs W.Pallar, Fekon Drs Mewengkang dan banyak lainnya lagi.

Provinsi Sulutteng dimekarkan menjadi dua yaitu provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Saat itu Unsulutteng dibagi menjadi Universitas Sulawesi Utara (Unisut) di Manado dan Universitas Tadulako di Palu, sedang FKIP dalam Unsulutteng dijadikan IKIP Yogyakarta Cabang Manado. Dalam masa singkat sebagai pejabat rektor Pangdam XIII Brigjen Soenandar Pryosudarmo, atas nama Pemerintah menghibahkan tanah negara di Kleak untuk Unisut, IKIP Manado, dan STO. Rektor berikut Drs W.F.J.B.Tooy (alumnus UI). Selanutnya bekas Dekan PTPG Tondano Prof Mr G.M.A.Ingkiriwang (alumnus Leiden,Belanda), yang sudah kembali sesuai penyelesaian damai Pemerintah/TNI dengan Permesta, diangkat menjadi Rektor UNSRAT sekaligus Rektor IKIP Negeri Manado. Saat kampus pindah dari Sario ke Kleak, IKIP Manado sudah berdiri sendiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 38 tanggal, 8 Maret 1965 juncto Keppres Nomor 275 Tahun 1965 tanggal 14 September 1965. Rektor-rektor berikutnya, E.H.Hampp, MA alumnus PT AS, diikuti Prof Drs E.A.Worang alumnus IKIP Bandung.

Pada tahun 1982 dipilih aklamasi Senat dua kandidat rektor. Prof Dr Adolf Sinolungan,SH alumnus IKIP/UNSRAT/SPS IKIP Bandung. Dia alumnus pertama IKIP Manado dengan Keputusan Presiden RI diangkat menjadi rektor (1982-1986; 1986-1990). Sambil melanjutkan Pembangunan Kampus di Manado, rektor Sinolungan menggagas, berjuang dan menyusun Rencana Induk Pembangunan (Master Plan) Kampus baru di Tondano didukung staf akhli Biro Konsultasi Pembangunan dengan partisipasi pengusaha H.N.(Ventje) Sumual bersama staf akhli bironya dari UGM.

Kegiatan akademik dan administratif dimulai pada tahun 1985 di kampus baru yang kini menjadi kampus Universitas Negeri Manado (UNIMA). Rektor Sinolungan atas nama Pemerintah/Mendiknas menghibahkan atau menyerahkan kampus IKIP Manado kpd Rektor UNSRAT Prof Ir W.J. Waworuntu, setahu Dirjen Dikti Prof DR Dody Tisnaamidjaya. Kemudian berturut-turut rektor IKIP Manado Prof DR Max Wullur, MSi (1990- 1994) alumnus FKIP/Unpad, IPB; Prof DR Jan Turang (1995-1999) alumnus IKIP Manado/SPS IKIP Bandung.

Pada 13 September 2000, IKIP Manado dikonversi menjadi Universitas Negeri Manado berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia Nomor 127 Tahun 2000 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Yahya Muhaimin pada 14 Oktober 2000. Rektor masa itu adalah Prof DR H.L.L.Lombok, SH,MSi sebagai Rektor IKIP Manado terakhir dan Rektor pertama Universitas Negeri Manado.

Berdasarkan Keppres RI Nomor 127 Tahun 2000, Universitas Negeri Manado (UNIMA) memiliki fungsi ganda, yaitu selain menciptakan tenaga ahli dan tenaga profesional di bidang kependidikan, juga menciptakan tenaga ahli dan tenaga profesional di bidang non-kependidikan

Fakultas

Universitas Negeri Manado saat ini memiliki 7 fakultas, yaitu:

  1. Fakultas Teknik (Fatek)
  2. Fakultas Ekonomi (Fekon)
  3. Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
  4. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
  5. Fakultas Bahasa dan Seni (FBS)
  6. Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)
  7. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Pranala luar