Wanita Hui An
Wanita Hui An adalah sebutan untuk sekelompok wanita di desa nelayan Kabupaten Hui An di Quanzhou yang sehari-harinya masih mengenakan pakaian tradisional dan mengikuti tradisi yang khusus untuk kaum mereka sendiri.[1][2] Wanita Hui An memakai pakaian tradisional yang terdiri dari baju atasan sempit dan pendek. Mereka menutup kepala dengan kerudung dan tudung bambu. Menurut sejarawan, tradisi Wanita Hui An diturunkan dari budaya Suku Minyue yang dahulu mendiami Fujian.[2]
Wanita Hui An mengikuti sistem matrilokal, antara lain dikenal akan ritual pernikahan yang berbeda dari rakyat Minnan pada umumnya. Selama lima hari Wanita Hui An harus mengikuti aturan-aturan yang rumit di rumah mertuanya, setelah itu baru ia diperbolehkan pulang rumah orangtuanya.[2] Pada saat upacara pernikahan, pengantin wanita Hui An menutupi wajahnya dengan kain merah lalu berjalan mengelilingi api unggun untuk mendoakan keselamatan keluarga dan mengusir arwah jahat. Ia diharuskan tinggal di rumah pengantin pria. Pada saat malam pertama di rumah suaminya, kedua pengantin tidak diizinkan untuk tinggal bersama. Pengantin wanita tinggal di kamar sendirian atau ditemani pembantunya.[2] Pengantin pria tinggal di tempat lain di rumah temannya. Setelah lima hari, ia pulang dan seterusnya tinggal dengan keluarganya. Ia hanya diizinkan menemui suaminya pada hari raya Imlek, Cheng Beng dan Festival Musim Gugur.[2]
Referensi
- ^ (Inggris)Don’t Get Married in Hui An, chinaexpat.com. 2016-09-01
- ^ a b c d e (Inggris)Unique Chinese Customs in Hui'an, Fujian Province, chinavista.com. 2016-09-01
Pranala luar
- (Indonesia)Putri Hui An di Quanzhou