Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro

Revisi sejak 26 September 2016 00.37 oleh DennyRG (bicara | kontrib)

Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro, O. Carm. (23 April 1939 – 23 September 2016) adalah uskup emeritus keuskupan Malang, setelah menjabat sejak tahun 1989 sampai dengan tahun 2016.[1] Pada tahun 2009–2012, ia juga menjabat sebagai Ketua Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan dalam Konferensi Waligereja Indonesia. Ia adalah seorang karmelit yang peka terhadap isu-isu keagamaan yang terjadi khususnya di lingkup keuskupan Malang dan terbuka terhadap media massa.[2] Uskup yang telah memimpin keuskupan Malang selama 27 tahun ini akhirnya meninggal di Malang, Jawa Timur tanggal 23 September 2016 pada pukul 21.00 di Rumah Sakit Panti Waluya (RKZ), Malang setelah menderita sakit komplikasi dan diabetes.[3][4]

Mgr.

Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro

Uskup Emeritus Malang
GerejaGereja Katolik Roma
KeuskupanMalang
Penunjukan7 Juni 1989
Masa jabatan berakhir
28 Juni 2016
PendahuluFranciscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta, O.Carm.
PenerusHenricus Pidyarto Gunawan, O.Carm.
Imamat
Tahbisan imam
2 Agustus 1970
Tahbisan uskup
3 September 1989
oleh Franciscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta, O.Carm.
Informasi pribadi
Nama lahirHerman Joseph Sahadat Pandoyoputro
Lahir(1939-04-23)23 April 1939
Belanda Kopeng, Getasan, Semarang, Jawa Tengah
Meninggal23 September 2016(2016-09-23) (umur 77)
Indonesia Malang, Jawa Timur
Kewarganegaraan Indonesia
DenominasiKatolik Roma
KediamanKeuskupan Malang
SemboyanIn Verbo Veritatis Evangelii
(Dalam Firman Kebenaran Injil, Kol 1:5)
LambangLambang Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro

Karya

Pandoyoputro mengucapkan kaul pertamanya dalam Ordo Karmelit pada 15 Agustus 1962 dan kaul kekalnya pada 15 Agustus 1967.[5] Mgr. Pandoyoputro ditahbiskan menjadi imam pada 2 Agustus 1970 pada usia 31 tahun.[6] Ia ditunjuk oleh Paus Yohanes Paulus II menjadi Uskup Malang pada 15 Mei 1989, satu tahun dan sepuluh hari setelah penunjukkan pendahulunya, Mgr. Franciscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta, O.Carm. menjadi Uskup Manokwari-Sorong. Ia ditahbiskan menjadi Uskup pada 3 September 1989.[7] Penahbisan berlangsung di Lapangan Jalan Dieng, Malang.[8] Bertindak sebagai penahbis utama adalah Mgr. Franciscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta, O.Carm (Uskup Manokwari-Sorong), dengan ko-konsekrator Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J. (Uskup Agung Jakarta) dan Mgr. Paschalis Soedita Hardjasoemarta, M.S.C. (Uskup Purwokerto).

Dalam kepemimpinannya, Keuskupan Malang menetapkan "Garis-garis Besar Haluan Keuskupan Malang" pada tahun 1992 sebagai suatu dasar untuk arah gerak Keuskupan Malang yang membangkitkan kesadaran umat berkenaan dengan aneka karisma mereka sendiri dan serta kesediaan terlibat dalam aneka pelayanan yang dibutuhkan.[9]

Pada 23 November 1999, Mgr. Pandoyoputro memaklumkan niatnya untuk menyelenggarakan Sinode Keuskupan Malang sebagai rangkaian dari perayaan Yubileum Tahun 2000 dan 75 tahun Keuskupan Malang sebagai ungkapan syukur. Tema Yubileum tersebut adalah "Membangun cita-rasa, berkomunitas basis, berparoki dan berkeuskupan, untuk mewujudkan Gereja Katolik yang memasyarakat." Sinode Keuskupan Malang diselenggarakan pada tanggal 24-27 Juli 2002.[9]

Selama menjadi Uskup, Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro O.Carm. telah menjadi Uskup Ko-konsekrator dalam penahbisan tiga orang uskup, yakni:

Pada 28 Juni 2016, pengunduran dirinya sebagai Uskup Malang diterima oleh Paus Fransiskus, dan kepemimpinan Keuskupan Malang diteruskan oleh Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm.. Pada 23 September 2016, Mgr. Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro, O.Carm. meninggal dunia di RS. Panti Waluya (RKZ), Malang pada pukul 21.00 dan dimakamkan di pemakaman Sukun, Malang pada hari Senin tanggal 25 September 2016.[10]

Referensi

Pranala luar

Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Franciscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta, O.Carm.
Uskup Malang
7 Juni 198928 Juni 2016
Diteruskan oleh:
Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm.