PT. Agis Tbk.
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada April 2016. |
PT. Agis Tbk. atau dikenal dengan nama Agis adalah perusahaan induk (holding company) yang membawahi tiga perusahaan yang bergerak di bidang distribusi perangkat elektronik, piranti rumah tangga, perangkat multimedia dan komputasi, dan produk telekomunikasi, pelayanan pasca penjualan (after-sale), dan usaha di sektor sumber daya alam (natural resources).[1] Perusahaan ini dikenal sebagai pendiri dan pembangun merek Sony pertama di Indonesia.[1]
Perjalanan usaha
Pertama kali dibangun sekitar tahun 1985, perusahaan ini menjadi partner kerja sama patungan dengan Sony Corporation untuk hal distribusi, servis, ritel dan manufaktur produk Sony di Indonesia.[1] Pada tahun 1997, Agis mulai masuk ke dalam jajaran perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (pada saat itu disebut dengan Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) melalui merjer dengan perusahaan PT Telaga Mas Pertiwi Indonesia.[1] Sejak saat itu, kode efek perusahaan ini adalah TMPI.[1]
Hingga pada tahun 2015, Agis telah memiliki 400 orang karyawan dan 1000 toko ritel independen di seluruh Indonesia.[1] Perusahaan ini juga memiliki sekitar 25 pusat pelayanan pasca-penjualan dan terakhir, bersama Fujian Xinjifu Enterprises Co. Ltd., mereka membentuk perusahaan patungan yang bergerak di bidang sumber daya alam dengan nama PT Agis Resources.[1] Selain anak perusahaan tersebut, Agis juga memiliki dua lainnya yaitu PT Agis Mitra Mandiri dan PT Agis Electronics.[1]
Penggantian nama dan restrukturisasi pengurus
Pada 14 Februari 2014, Agis secara resmi mengganti nama perusahaan menjadi PT Sigma Gold Inti Perkasa.[2] Penggantian nama ini dilakukan setelah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang dilaksanakan pada 28 Oktober 2013 dan disetujui oleh para pemegang saham.[2] Alasan utama penggantian nama agar tidak terlalu identik dengan bisnis elektronik.[3] Sejalan dengan perubahan nama tersebut, Agis pun merambah bisnis ke cabang penambagan emas.[3] Nama yang diubah pun hanya induknya saja, nama Agis akan tetap diterapkan pada anak perusahaan lainnya.[3]
Lalu di saat yang sama pada RUPS LB, perseroan juga merombak susunan direksi dan komisaris.[4] Eka Hikmawati resmi mundur sebagai direktur utama dan diangkat sebagai komisaris utama.[4] Sementara itu, Steven kusuma diangkat menjadi direktur utama mengganti Hikmawati untuk periode 2013 dan seterusnya.[4]