Penusupan, Sruweng, Kebumen
Penusupan adalah desa di kecamatan Sruweng, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia.
Penusupan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Kebumen | ||||
Kecamatan | Sruweng | ||||
Kode pos | 54362 | ||||
Kode Kemendagri | 33.05.14.2018 | ||||
Luas | 179,74 Ha | ||||
Jumlah penduduk | 1.567 Jiwa | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Batas-batas Wilayah
- Utara : Kecamatan Karanggayam
- Barat : Kecamatan Karanganyar
- Selatan : Donosari, Karangjambu dan Sidoagung
- Timur : Desa Condongcampur
Pembagian Wilayah
Desa Penusupan secara umum dibagi menjadi 4 Dusun dengan beberapa pedukuhan, yaitu:
- Dukuh Caplang
- Dukuh Igirtipis
- Dukuh Jerotengah
- Dukuh Lemahgugur
- Dukuh Nusa
- Dukuh Pathok
- Dukuh Pingit
Sejarah
Dahulu kala di zaman penjajahan Belanda ada sebuah hutan yang digunakan sebagai tempat persembunyian para penduduk. Didalam hutan tersebut ada sebuah gua yang sangat panjang. Nah gua ini yang digunakan penduduk untuk persembunyian, sehingga para tentara Belanda tidak bisa menemukan mereka. Karena tempatnya yang strategis dan tersembunyi itu maka para penduduk membuat pemukiman di hutan tersebut. Karena pemukiman di hutan itu digunakan untuk sembunyi dengan menyusup atau bahasa lokalnya Nylusup-nylusup maka pemukiman itu diberi nama Desa Penusupan oleh para penduduk[1].
Geografi
Desa Penusupan merupakan desa diwilayah bagian utara Kecamatan Sruweng yang wilayahnya berupa lembah diapit perbukitan dan tebing curam terutama disebelah barat. Desa Penusupan berada di ketinggian antara 100-500 meter diatas permukaan air laut (Mdpl) dengan titik tertinggi di Bukit Condong. Desa Penusupan menjadi hulu sungai yang sangat jernih dan indah yaitu Sungai Penusupan.
Tanah Longsor 2001
Potensi Unggulan
1. Cobek Penusupan
- Puluhan tahun Desa Penusupan terkenal dengan kerajinan cobek batunya. Hasil karya orang-orang desa tersebut tidak hanya dipakai oleh warga Kabupaten Kebumen sendiri melainkan sudah dipasarkan ke sejumlah daerah, termasuk ke ibukota Jakarta. Oleh para perajin, kualitas cobek asal Desa Penusupan juga diklaim tidak kalah dengan cobek buatan para perajin di sentra kerajinan Prumpung, Muntilan, Kabupaten Megalang. Selain dipasarkan di Kabupaten Kebumen, cobek itu juga dipasarkan ke luar daerah seperti Bekasi, Jakarta sampai Banten. Ada perajin yang menjual kepada para tengkulak, namun adapula yang memasarkan langsung[4].
2. Jenitri Penusupan
- Menginjakkan kaki ke Desa Penusupan tak ada bedanya dengan desa lainnya di Kecamatan Sruweng seperti di Desa Tanggeran, Desa Donosari, dan Desa Condongcampur. Rimbunan pohon jenitri tumbuh subur di sana-sini. Pekarangan, halaman rumah, dan kebun ditanami pohon jenitri yang dibawa sekitar 150 tahun lalu oleh orang India yang tinggal di Kauman, Kebumen[5]. Sehingga sampai sekarang komoditi unggulan wilayah Desa Penusupan merupakan jenitri yang dijual ke luar negri. Bahkan sebelum pemerintah Kabupaten Kebumen membuat pasar jenitri para pembeli dari luar negeri itu langsung mendatangi rumah warga.