Kanban

model bisnis Jepang
Revisi sejak 20 Oktober 2016 11.28 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)


Kanban (カンバン), berarti sinyal, yang merupakan sebuah konsep berhubungan dengan Lean Manufacturing dan Just In Time (JIT). Menurut pencetusnya, Taiichi Ohno, kanban merupakan salah satu cara untuk mencatat JIT.[2][3]

Kanban menjaga tingkat persediaan. Pada saat bahan baku digunakan, sebuah sinyal dikirim untuk memulai produksi bahan baku tersebut.[1]

Kanban bukanlah sistem pengontrol persediaan, namun merupakan sistem pengaturan yang membantu menentukan apa, kapan, dan berapa banyak sebuah produk harus dibuat.[4]

Kartu kanban

Kartu kanban merupakan komponen kunci dari implementasi kanban yang digunakan sebagai sinyal kebutuhan akan material di dalam sebuah fasilitas produksi, atau memindahkan material dari penyuplai ke fasilitas produksi.

Kartu kanban dalam implementasinya tidak selalu berbentuk kartu, melainkan bisa berbentuk wadah, lampu, atau bahkan sinyal komputer.

Sistem dua tempat

Sistem dua tempat biasanya digunakan di situasi dimana waktu untuk pengisian ulang tempat yang kosong lebih cepat dari waktu untuk mengkonsumsinya. Konsepnya adalah sementara tempat yang kosong menunggu untuk diisi ulang, produksi tetap bisa berjalan dengan tempat yang satunya lagi, dan sebelum tempat yang kedua habis dikonsumsi, tempat pertama sudah diisi ulang.

Sistem tiga tempat

Sistem tiga tempat biasanya digunakan untuk menjalankan konsep kanban antara perusahaan dengan penyuplai. Konsepnya adalah, satu tempat sedang digunakan di produksi, satu tempat ada di gudang, dan satu tempat ada di penyuplai untuk diisi ulang.

Sistem kanban elektronik

Banyak perusahaan sudah menjalankan sistem kanban elektronik.[5] Sistem kanban elektronik ini membantu untuk menghilangkan kesalahan umum yang selalu terjadi dengan sistem kanban kartu, seperti kartu yang hilang.[6] Sistem kanban elektronik juga memberi sinyal langsung seketika tanpa ada keterlambatan.[7]

Baca juga

  • Ohno, Taiichi (1988). Toyota Production System: Beyond Large-Scale Production. Productivity Press. ISBN 978-0-915299-14-0. 
  • Waldner, Jean-Baptiste (1992). Principles of Computer-Integrated Manufacturing. John Wiley & Sons. ISBN 0-471-93450-X. 
  • Louis, Raymond (2006). Custom Kanban: Designing the System to Meet the Needs of Your Environment. University Park, IL: Productivity Press. ISBN 978-1-56327-345-2. 
  • Ladas, Corey (2008). Scrumban: Essays on Kanban Systems for Lean Software Development. Modus Cooperandi Press. ISBN 0-578-00214-0. 

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Waldner, Jean-Baptiste (September, 1992). Principles of Computer-Integrated Manufacturing [1]. London: John Wiley & Sons. hlm. 128–p132. ISBN 0-471-93450-X.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  2. ^ "Kanban". Random House Dictionary. Dictionary.com. 2011. Diakses tanggal April 12, 2011. 
  3. ^ Ohno, Taiichi (June 1988). Toyota Production System - beyond large-scale production. Productivity Press. hlm. 29. ISBN 0-915299-14-3. 
  4. ^ Shingō, Shigeo (1989). A Study of the Toyota Production System from an Industrial Engineering Viewpoint. Productivity Press. hlm. 228. ISBN 0-915299-17-8. 
  5. ^ Vernyi, Bruce (December 1, 2005). "Easing into E-Kanban". IndustryWeek. Diakses tanggal April 12, 2008. 
  6. ^ Drickhamer, David (2005). "The Kanban E-volution". Material Handling Management: 24–26. 
  7. ^ Cutler, Thomas R. (2006). "Examining Lean Manufacturing Promise". SoftwareMag.com. Diakses tanggal April 12, 2008.