Pan American World Airways

perusahaan asal Amerika Serikat
Revisi sejak 25 Oktober 2016 02.45 oleh Danang S. (bicara | kontrib) (Reservasi Komputer, Gedung Pan Am, dan Worldport: Perbaikan kesalahan pengetikan)

Pan American World Airways, umumnya dipanggil Pan Am, adalah sebuah maskapai penerbangan Amerika Serikat yang beroperasi dari tahun 1930-an hingga 1991.

Pan American World Airways
Berkas:PanAm logo.png
IATA ICAO Kode panggil
PA PAA CLIPPER
Didirikan14 Maret 1927 (sebagai Pan American Airways)
Berhenti beroperasi4 Desember 1991
Penghubung
Kota fokus
Program penumpang setiaWorldPass
Lounge bandaraClipper Club
Armada226
TujuanDi 6 benua pada saat puncaknya tahun 1960-an
Slogan“The System of the Flying Clippers” (1946-1953)
"World's Most Experienced Airline" (1953-early 1970s)
“Experience makes the difference”/"Pan Am makes the going great." (early 1970s)
“America's airline to the world” (late 1970s)
“You can't beat the experience” (1980s)
“Die Flügel Berlins” (1980s, hanya di Jerman)
Perusahaan indukPan Am Corporation
Kantor pusatNew York City, New York
Miami, Florida
Tokoh utamaJuan T. Trippe
(CEO 1927–1968)
Harold Gray
(CEO 1968–1969)
Najeeb Halaby
(CEO 1969–1971)
William T. Seawell
(CEO 1971–1981)
C. Edward Acker
(CEO 1981–1988)
Thomas G. Plaskett
(CEO 1988–1991)
Russell L. Ray, Jr.
(CEO 1991)

Sejarah

Sebelum Perang Dunia II

Didirikan pada 14 Maret 1927, sebagai maskapai pembawa surat dari Florida, Miami, dan Havana, oleh Major Henry H. "Hap" Arnold dan kawan-kawan.[1]. Pada era 1930an dan 1940an ini Pan Am berkembang pesat, baik dari segi rute maupun armadanya. Jaringan rute-rutenya saat itu sudah mencapai Amerika Selatan, Eropa, dan Asia. Pan Am saat itu juga telah melayani penerbangan penumpang. Salah satu kunci sukses Pan Am saat itu adalah kru (baik kru udara maupun kru darat) yang sangat terlatih, bahkan dengan standar saat itu, baik untuk penerbangan maupun keperluan lainnya di darat (perawatan, navigasi, dan sebagainya). Armadanya saat itu sudah mencakup Boeing 314 dan Boeing 307 Stratoliner. Pada Perang Dunia Kedua, pesawat-pesawat Pan Am digunakan oleh militer, dan krunya pun menerbangkan pesawat-pesawat itu untuk keperluan militer.

Pasca perang dunia

Setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, Pan Am semakin giat berekspansi, baik rute maupun armada. Armada saat itu sudah mencakup Boeing 377, Douglas DC-6, dan Lockheed Constellations. Tahun 1947, Pan Am membuka layanan keliling dunia berjadwal dengan pesawat Lockheed Constellations yang dinamai Clipper America, dengan rute San Francisco dengan perhentian di Honolulu, Tokyo, Hong Kong, Bangkok, Manila, Kolkata, Delhi, Beirut, Istanbul, Frankfurt, London, dan akhirnya New York. Namun, baru pada tahun 1970 rute ini benar-benar mengelilingi bumi, dari New York kembali ke New York (dengan pesawat Boeing 707)[2]. Tahun 1950an, maskapai ini berganti nama dari Pan American Airways, Inc menjadi Pan American World Airways, Inc.

Era jet

Memasuki tahun 1960an, karena kompetisi rute yang ketat dengan maskapai pesaing seperti Trans World Airlines, dan American Overseas Airlines, Pan Am membeli pesawat jet pertamanya, Boeing 707 dan Douglas DC-8. Pan Am juga merupakan konsumen perdana pesawat badan lebar superjumbo, Boeing 747, dengan 25 pesanan tahun 1966[3]. Ketika penerbangan perdana 747 (pesawat yang terlibat dalam penerbangan ini dinamai Clipper Young America) dimulai tahun 1970 dengan rute New York - London, terjadi insiden, yaitu mesin pesawat yang terlalu panas atau overheating. Namun, Pan Am lalu menggunakan pesawat pengganti yang menyelesaikan penerbangan tersebut.[4].Pan Am juga tertarik membeli pesawat supersonik Concorde, namun dibatalkan. Pan Am kemudian menjadi sebuah perusahaan besar yang merintis berbagai inovasi yang membentuk industri penerbangan internasional, termasuk penggunaan pesawat jet secara luas dan sistem pemesanan tiket menggunakan komputer. Pan Am terkenal dengan logonya yang berbentuk globe berwarna biru serta kode panggilnya CLIPPER serta merupakan salah satu ikon kebudayaan pada abad ke-20.

 
Boeing 747-100 Clipper Neptune's Car (N742PA) di Bandar Udara Internasional Zürich

Awal 1970an merupakan masa kejayaan maskapai ini, maskapai ini menerbangi seluruh benua di dunia, Armadanya pada saat itu mencakup Boeing 707 dan 720, Boeing 727 (menggantikan Boeing 720), Douglas DC-8, Boeing 747 dan 747SP. Maskapai ini juga mengoperasikan pesawat Airbus, yaitu Airbus A300 dan A310 serta Lockheed L-1011 TriStar. Maskapai ini juga mengoperasikan layanan helikopter, dan jaringan hotel , yaitu Hotel InterContinental.

Reservasi Komputer, Gedung Pan Am, dan Worldport

 
Gedung Pan Am

Pan Am menugaskan IBM untuk membangun PANAMAC, komputer yang besar untuk memesan tiket pesawat dan pemesanan hotel, yang dipasang pada tahun 1964. Komputer ini memuat berbagai informasi tentang kota, negara, bandara, pesawat, hotel, dan restoran. Komputer tersebut menempati lantai empat Pan Am Building, yang merupakan gedung perkantoran komersial terbesar di dunia untuk beberapa waktu. Maskapai ini juga membangun Worldport, bangunan terminal di Bandara Internasional John F. Kennedy di New York. Terminal tersebut dibedakan dengan bentuk elips, empat-acre (16.000 m²) atapnya, ditangguhkan jauh dari kolom luar terminal bawah oleh 32 set posting baja dan kabel. Terminal dirancang untuk memungkinkan penumpang untuk naik dan turun melalui tangga tanpa menjadi basah karena hujan. Pengenalan jetbridge membuat fitur ini menjadi usang. Pan Am membangun gedung pelatihan dalam gaya Edward Durell dirancang oleh Steward-Skinner Arsitek dari Miami.

Titik balik dan kebangkrutan

 
Clipper Miles Standish (N805PA), sebuah Airbus A310 milik Pan Am

Krisis minyak 1973 sangat memengaruhi maskapai ini secara keseluruhan. Kondisi ini diperparah dengan penurunan jumlah penumpang dan margin keuntungan, terutama disebabkan oleh peraturan pemerintah yang juga memberikan hak rute kepada maskapai lain, seperti Kasus Rute Transpasifik, menyebabkan kelebihan penawaran. Tanggal 23 September 1974, sekelompok karyawan Pan Am menyatakan ketidakpuasannya terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan mereka dan Pan Am[5], seperti selisih biaya (fee) pendaratan yang sangat besar, contohnya Pan Am harus membayar $4,200 untuk mendarat di Sydney, Australia, Sementara, Qantas, maskapai Australia hanya membayar $178 untuk mendarat di Los Angeles. Ketika deregulasi penerbangan dicanangkan pemerintah AS tahun 1978. Pan Am berupaya mendapatkan hak rute domestik AS, dengan membeli maskapai National Airlines. Namun, proses merger ini sangat sulit, di mana kebanyakan karyawan National sulit beradaptasi dengan budaya perusahaan Pan Am. Penggabungan ini pun tidak membawa perbaikan bagi keuangan Pan Am, bahkan justru memperburuk situasi. Ini disebabkan proses merger yang tidak diatur dengan baik oleh manajemen Pan Am, Sehingga,William Seawell, CEO Pan Am saat itu, mulai menjual aset-aset Pan Am, seperti jaringan hotel Intercontinental, dan markas besar Pan Am (Pan Am Building) di Florida.

Ketika Seawell digantikan Edward Acker, CEO baru ini memutuskan menjual hak rute transpasifik kepada United Airlines seharga 750 juta dolar Amerika. Acker juga berusaha memperbarui armada dengan memesan Airbus A300, Airbus A310, dan Airbus A320, meskipun A320 tidak pernah diserahkan kepada Pan Am. Lockheed L-1011 juga dijual ke Royal Air Force (Angkatan Udara Inggris), yang menjadikannya pesawat tanker. Pan Am juga membeli beberapa maskapai regional, namun tidak banyak membantu keuangan maskapai ini[6]. Performa keamanan dan keselamatan pun semakin memburuk, antara lain disebabkan oleh logo maskapai ini yang sangat terkenal sehingga rawan menjadi target teroris, yang terburuk antara lain musibah Lockerbie tahun 1988. Usaha-usaha penggabungan perusahaan ke dalam maskapai lain, termasuk Northwest Airlines pun dilakukan, namun gagal. Perang Teluk tahun 1990 merupakan pukulan berat bagi maskapai ini, yang akhirnya menyatakan bangkrut pada tanggal 8 Januari 1991. Delta Air Lines membeli sisa-sisa aset Pan Am. Pada tanggal 4 Desember 1991, Pan Am akhirnya berhenti beroperasi[7].

Maskapai penerus

Pan Am kembali beroperasi dari tahun 1996 hingga 1998 dengan operator baru. Pan Am yang ini juga bangkrut, dan Pan Am ketiga muncul pada tahun yang sama setelah perusahaan tersebut dijual kepada Guilford Transportation Industries. Pada pertengahan 2005, seluruh penerbangan Pan Am ketiga ini dibatalkan karena masalah dengan perusahaan.

Kode IATA untuk Pan Am I dan III adalah PA sedangkan Pan Am II mempunyai kode IATA PN. Kode ICAO untuk ketiga-tiga Pan Am adalah PAA.

Trivia

  • Pan Am adalah satu-satunya maskapai yang pernah mengadakan dua penerbangan keliling dunia dengan rute berbeda (mengelilingi bumi, dilakukan pada tahun 1970an, Pada masa yang sama, maskapai ini juga mengadakan perjalanan keliling dunia, yaitu mengelilingi kutub utara dan selatan). Kedua perjalanan ini dilakukan dengan pesawat yang sama, sebuah Boeing 747SP-21 beregistrasi N553PA yang dinamai "Clipper Liberty Bell". Pada perjalanan kedua, nama pesawat tersebut berganti menjadi "Clipper New Horizons". Kedua perjalanan ini juga dilaksanakan dengan kapten pilot yang sama.

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Daley 1980, hlm. 27–28.
  2. ^ Kiplinger Washington Editors, Inc (1982-07). Hope a Plane. Kiplinger's Personal Finance. Kiplinger Washington Editors, Inc. hlm. 18. Diakses tanggal 2009-06-01. 
  3. ^ "Boeing 747-400 Program Milestones". Boeing.com. Diakses tanggal 2005-08-27. 
  4. ^ "Jumbo and the Gremlins". TIME Magazine. 1970-02-01. Diakses tanggal 2009-06-01. 
  5. ^ Conrad 1999, hlm. 1846.
  6. ^ Cuff, Daniel F. (November 13, 1989). "BUSINESS PEOPLE; Planner for Pan Am Heads Commuter Unit". The New York Times. Diakses tanggal 2008-04-07. 
  7. ^ Salpukas, Agis. "Its Cash Depleted, Pan Am Shuts." The New York Times. Thursday December 5, 1991. Retrieved on August 28, 2009.