Candi Ngampel

bangunan kuil di Indonesia
Revisi sejak 25 Oktober 2016 22.51 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)

Candi Ngampel (atau Candi Ampel) adalah sebuah candi tunggal dengan didukung sebuah yoni. Bangunan bersejarah ini berada di lingkungan pemukiman di wilayah Dusun Joho, Desa Ngampel, provinsi Jawa Timur. Lingkungan sekitar candi merupakan pemukiman yang tidak begitu padat.

Kondisi Lapangan

Lahan di sekeliling candi berupa halaman yang ditanami berbagai jenis tanaman keras. Jarak dari jalan raya ber raspal yang menghubungkan Kalidawir dan Tulungagung sekitar satu kilometer.

Candi mengarah ke barat dan berukuran 19,7 x 15 m. Keadaan candi sudah hancur sehingga yang tampak sekarang hanyalah tumpulan bata setinggi 1,65m. Walaupun demikian pada sisa kaki candi di sisi selatan masih terlihat ornament sulur–suluran dalam motif flora. Kerusakan candi disebabkan adanya tujuh pohon besar yang tumbuh di tengah sisa bangunan tersebut. Pohon-pohon tersebut adalah pohon:

  • Joho
  • Winong
  • Aren
  • Kendal
  • Serut
  • Ingas dan
  • Leran.

Tinggalan lain yang terdapat disekitar halaman candi adalah dua buah Arca Dwarapala, sebuah Yoni dan beberapa balok bata andesit.

Latar Belakang Sejarah

Sangat menarik untuk diamati bahwa candi ini terdapat pada dataran rendah di sekitar kaki perbukitan Walikukun. Sebagian besar percandian yang berada di lokasi lain pada dataran rendah yang sama diketahui berasal dari Masa Kerajaan Majapahit. Berdasarkan keletakan maupun maupun rancang bangunanya dapat dipastikan bahwa candi Ampel juga dibangun pada waktu yang sama, yaitu suatu periode di mana cukup banyak dibangun percandian dengan menggunakan bahan bata.

Latar Belakang Budaya

Walaupun hanya berupa tumpukan bata yang saat ini “diikat” oleh akar – akar pohon besar, kekuatan situs ini tetap dapat dikenali. Pada diding kaki candi, antara lain, masih tampak adanya ornamen berupa sulur–suluran. Selain arca Dwarapala dan Yoni,di sana terdapat pula tujuh umpak batu.

Keberadaan Yoni jelas menunjukan bahwa bangunan candi itu berlatar belakang keagamaan Hindu. Adapun tujuh buah umpak yang terdapat di sana menunjukkan adanya manfaat bangunan terbuat dari bahan lain yang digunakan untuk menaungi bagian atas candi tersebut.

Sebagaiman kebanyakan candi di Nusantara, Candi Ampel dahulu dugunakan pula sebagai tempat pemujaan. Sekarang hanya berfungsi sebagai obyek wisata saja. Walaupun tidak lagi digunakan sebagai tempat pemujaan bagi umat Hindu, dalam kasus tertentu situs ini masih dijadikan tempat nyuwun donga oleh sementara penduduk di sekitarnya.