Krisis Agadir

Revisi sejak 26 Oktober 2016 21.05 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)

Krisis Agadir (juga disebut Krisis Agadir Kedua atau Panthersprung) adalah krisis internasional yang dipicu oleh pengiriman tentara Perancis dalam jumlah besar ke Maroko pada April 1911. Jerman menanggapi dengan mengirim kapal perang Panther ke pelabuhan Agadir pada 1 Juli 1911.[1] Setelah itu, negosiasi mulai dilakukan, dan pada 30 Maret 1912 Traktat Fez ditandatangani. Dalam traktat tersebut, Jerman menerima kekuasaan Perancis di Maroko, dan sebagai gantinya memperoleh wilayah di Kongo Tengah. Wilayah seluas 275.000 km2 yang disebut Neukamerun ini menjadi bagian dari koloni Jerman di Kamerun.

Krisis Agadir
Bagian dari Sebab-sebab Perang Dunia I

Tentara Perancis di Maroko selama Krisis Agadir, 30 Maret 1912.
TanggalApril 1911
LokasiMaroko
Hasil Traktat Fez: Maroko menjadi protektorat Perancis (30 Maret 1912)
Pihak terlibat

Akibat krisis ini, Maroko menjadi protektorat Perancis pada 30 Maret 1912, sehingga secara resmi mengakhiri kemerdekaan Maroko. Di sisi lain, krisis ini membuat hubungan Britania menjadi lebih dekat dengan Perancis. Britania mendukung Perancis selama krisis ini, sehingga memperkuat entente antara kedua negara dan juga Kekaisaran Rusia. Selain itu, krisis ini memperburuk hubungan Perancis dan Britania dengan Jerman, sehingga menjadi salah satu cikal bakal Perang Dunia I.

Referensi

  1. ^ MacMillan, Margaret. The War that Ended Peace: The Road to 1914. Random House, 2013. hlm. 439.