Bangkit!: Karena Menyerah Bukan Pilihan

Revisi sejak 1 November 2016 09.09 oleh Adintyoko (bicara | kontrib) (Sinopsis: Perbaikan kesalahan ketik)

Bangkit! adalah film Indonesia pertama yang mengangkat tema bencana dengan Rako Prijanto sebagai sutradara dan dirilis pada 28 Juli 2016. Film yang diperkirakan menghabiskan dana produksi Rp12 miliar rupiah ini dibintangi oleh sederet artis ternama Indonesia seperti Vino Bastian, Acha Septriasa, Deva Mahenra, dan Putri Ayudya.

Bangkit!
Poster film
SutradaraRako Prijanto
ProduserReza Hidayat
Ditulis olehAnggoro Saronto
PemeranVino Bastian, Acha Septriasa, Deva Mahenra, Putri Ayudya
Perusahaan
produksi
Suryanation, Oreima Films, Kaninga Pictures
Tanggal rilis
28 Juli 2016
Durasi122 Menit
Negara Indonesia
BahasaBahasa Indonesia
AnggaranRp12 miliar[1]

Sinopsis

Addri (Vino G. Bastian) adalah seorang anggota Basarnas. Hidupnya amat didedikasikan pada pekerjaannya. Istrinya, Indri (Putri Ayudia) amat paham akan pekerjaan suaminya. Keluarga mereka adalah keluarga yang sangat harmonis, terutama dengan kehadiran dua orang anaknya yaitu Eka dan Dwi.

Jakarta diguyur hujan terus menerus. Tanggul Katulampa ambrol, lalu ada badai Laluna yang mengarah dari Australia ke Jakarta. Addri dan rekannya harus mengadakan tindakan darurat secepatnya karena luapan air telah merendam basement sebuah gedung hingga malam hari. Padahal di malam itu, Eka sedang melakukan resital piano. Ketidak hadiran Addri membuat Eka beranggapan Addri selalu ada untuk orang lain. Tapi bukan keluarganya.

Dari peristiwa itu, Addri menyelamatkan satu orang korban yang hidup, Arifin (Deva Mahenra). Ia terperangkap sesaat setelah mengambil cincin pernikahannya 2 jam sebelum prosesi pemberkatan akan dilangsungkan bersama calon istrinya, Denanda (Acha Septriasa). Arifin sendiri ialah pegawai BMKG yang amat kritis. Ia merasa bahwa semua data yang mereka dapat soal cuaca harus selalu disebarluaskan. Seburuk apa pun itu. Karakternya berseberangan dengan atasannya Hadi, tipikal pemimpin yang amat berhati-hati dalam menyampaikan berbagai situasi ke media.

Intensitas hujan semakin parah, sebagian Jakarta mulai terendam banjir. Dan dalam situasi yang serba panik seperti itu, baik Addri maupun Arifin berupaya keras menyelamatkan kota Jakarta, beserta orang-orang yang mereka sayangi.[2]

Pemeran

Produksi

Bangkit memulai produksi film dan syuting sejak Desember 2015 sampai Februari 2016 lalu dengan melibatkan 250 orang kru dan 250 orang figuran. Selain itu film bertema disaster pertama Indonesia ini juga menggunakan teknologi CGI dalam produksi seperti yang dilakukan studio film Hollywood dengan menggunakan talenta efek spesial dari Indonesia. Bangkit yang diharapkan menjadi pendobrak genre baru di perfilman Indonesia juga melakukan shoot hingga 1.330 shoot untuk mendapatkan kualitas terbaik. [3] [4] [5]

Lihat Juga

Referensi