Lutung Kasarung

legenda dari Jawa Barat
Revisi sejak 4 November 2016 00.15 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)
Untuk film Indonesia yang diangkat dari kisah ini, lihat Loetoeng Kasaroeng.

Lutung Kasarung (artinya Lutung yang Tersesat) adalah cerita pantun yang mengisahkan legenda masyarakat Sunda tentang perjalanan Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke Buana Panca Tengah (Bumi) dalam wujud seekor lutung (sejenis monyet). Dalam perjalanannya di Bumi, sang lutung bertemu dengan putri Purbasari Ayuwangi yang diusir oleh saudaranya yang pendengki, Purbararang. Lutung Kasarung adalah seekor mahkluk yang buruk rupa. Pada akhirnya ia berubah menjadi pangeran dan mengawini Purbasari, dan mereka memerintah Kerajaan Pasir Batang dan Kerajaan Cupu Mandala Ayu bersama-sama.

Pada tahun 1921, cerita rakyat ini diangkat ke dalam gending karesmen, yaitu drama yang diiringi musik, oleh R.A. Wiranatakusumah, Bupati Bandung. Lima tahun kemudia, NV Java Film Company mengangkatnya ke dalam sebuah film bisu yang berjudul Loetoeng Kasaroeng yang disutradarai oleh L. Heuveldorp. Film ini merupakan film pertama di Hindia Belanda. Film ini diputar dari 31 Desember 1926 sampai 6 Januari 1927 di bioskop Elite (Majestic).

Cerita pantun Lutung Kasarung kemudian dijadikan bahan disertasi oleh F. S. Eringa yang dibukukan pada tahun 1949.

Cerita ini ditulis dalam bahasa Indonesia oleh seniman Belanda Tilly Dalton dalam tahun 1950. Salinan bukunya disumbangkan kepada KITLV di Leiden, Holland.

Saat ini cerita rakyat ini sering muncul dalam bentuk buku cerita atau buku komik juga dalam bentuk sinetron di televisi-televisi Indonesia.

Rujukan

  • Eringa, F. S. 1949. Loetoeng kasaroeng: een mythologisch verhaal uit West-Java. Verhandelingen va heit KITLV, Leiden.

Pranala luar