Proto-Melayu

klasifikasi usang ciptaan Inggris yang digunakan untuk merujuk leluhur etnik Melayu (kelompok manusia sebelum keberadaan Melayu muncul)
Revisi sejak 5 November 2016 08.55 oleh Raditmananta (bicara | kontrib) (Suku Sambas termasuk dalam kategori Proto Melayu yang sejajar dengan suku Dayak dan Suku Mentawai.)

Melayu Proto atau Melayu Tua adalah istilah untuk Melayu "gelombang" pertama dari dua "gelombang" migrasi yang dulu diperkirakan terjadi dalam pendudukan Nusantara oleh penutur bahasa Austronesia. Menurut teori "dua gelombang" ini, termasuk Melayu Tua di Indonesia adalah Sambas (Kalimantan Barat), Toraja (Sulawesi Selatan), Sasak (Lombok), Dayak (Kalimantan Tengah), Batak (Sumatera Utara), Nias (pantai barat Sumatera Utara), Rejang, dll.

Teori ini tidak lagi diakui penggunaannya, karena para arkeolog menyimpulkan bahwa tidak ada dasar arkeologis yang berarti yang menunjukkan adanya perbedaan antara Melayu Proto dan Melayu Deutero.[1]

Di Malaysia, istilah Proto-Melayu masih digunakan untuk sebuah suku yang bernama Orang Asli.

Referensi

  1. ^ Karl Anderbeck, "Suku Batin - A Proto-Malay People? Evidence from Historical Linguistics", The Sixth International Symposium on Malay/Indonesian Linguistics, 3 - 5 August 2002, Bintan Island, Riau, Indonesia

Lihat pula