Kerajaan Lan Xang
Kerajaan Lan Xang ລ້ານຊ້າງ | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1354–1707 | |||||||||||
Ibu kota | Luang Prabang, Vientiane (1560–1707) | ||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Lao | ||||||||||
Agama | Budha | ||||||||||
Pemerintahan | Kerajaan | ||||||||||
Raja | |||||||||||
• 1354–1385 | Fa Ngum | ||||||||||
• 1373–1416 | Samsenethai | ||||||||||
• 1548–1571 | Setthathirath | ||||||||||
• 1637–1694 | Sourigna Vongsa | ||||||||||
Era Sejarah | Abad Pertengahan dan Renaisans | ||||||||||
• Didirikan oleh Fa Ngum | 1354 | ||||||||||
• Pembagian daerah | 1707 | ||||||||||
| |||||||||||
Sekarang bagian dari | Laos Thailand Cambodia China Myanmar Vietnam | ||||||||||
Kerajaan Lan Xang Hom Khao (bahasa Lao: ລ້ານຊ້າງຮົ່ມຂາວ; /laːn˥˧ saːŋ˥˧ hom˧ khaːw˥/; "Satu Juta Gajah dan Chatra Putih")[note 1] merupakan sebuah kerajaan yang berdiri dai tahun 1354 hingga tahun 1707.
Kerajaan Lan Xang selama tiga setengah abad merupakan salah satu kerajaan terbesar di Asia Tenggara. Arti dari nama Kerajaan Lan Xang sendiiri menunjukkan kekuatan dari raja dan tentara kerajaan pada masa-masa awal berdirinya.[1] Lan Xang merupakan negara pendahulu dari negara Laos serta menjadi basis bagi identitas historis dan kebudayaan nasional Laos.[2][3]
Ringkasan sejarah
Asal muasal
Daerah Kerajaan Lan Xang dihuni ole masyarakat suku berbahasa Austroasia yang melahirkan kebudayaan Zaman Perunggu di Ban Chiang (kini Isan, Thailand) dan budaya Đông Sơn, serta masyarakat Zaman Besi di wilayah Dataran Tinggi Xiangkhoang di Dataran Jars, Funan, dan Chenla (kini Vat Phou, Provinsi Champasak). [4] [5][6]
Hikayat tentang perluasan daerah selatan Dinasti Han menjadi sumber primer pertama yang menceritakan masyarakat berbahasa Tai–Kadai atau Ai Lao yang menghuni daerah Yunnan dan Guangxi, China kini. Orang Tai bermigrasi ke selatan pada beberapa gelombang mulai dari abda ke-7 dengan jatuhnya Nanzhao ke tangan Dinasti Han yang mempercepat proses Invasi Mongol di Yunnan (1253–1256) di daerah yang kelak menjadi bagian utara Kerajaan Lan Xang.[7][8]
Bagian utara Lembah Sungai Mekong yang subur dihuni oleh masyarakat budaya Dvaravati yang merupakan rumpun Orang Mon. Kekaisaran Khmer kemudian menduduki wilayah tempat berdirinya Kota Muang Sua (Xieng Dong Xieng Thong, "Kota Pohon Api di Sungai Dong", kini of Luang Prabang).[7][8]
Kekuasaan Kerajaan Sukhothai membawa Muang Sua (Luang Prabang) dan Vieng Chan Vieng Kham (Vientiane) berada di bawah pengaruh Tai.[9] Setelah kematian Raja Ram Khamhaeng dan disertai dengan konflik internal di dalam Kerajaan Lan Na, Vieng Chan Vieng Kham (Vientiane) dan Muang Sua (Luang Prabang) menjadi mandala Lao-Tai merdeka hingga berdrinya Lan Xang pada tahun 1354.[10]
Legenda Khun Borom
Ingatan kultural tentang migrasi awal serta pencampuran pengaru Tai dengan masyarkat pribumi, Mon, dan Khmer terabadikan di dalam mitologi kejadian dan tradisi Lan Xang. Akar kebudayaan, bahsa, dan politik yang menyoroti kesamaan di antara legenda-legenda terdahulu digunakan dalam pengkajian mengenai Lan Xang dan hubungannya dengan kerajaan sekitarnya. Nithan Khun Borum atau "Kisah Khun Borom" menjadi bagian pokok dari kisah kejadian dan merupakan pengantar dalam hikayat Phongsavadan yang dibacakan dengan suara lantang saat acara penting dan perayaan.[11] Sepanjang sejarah Lan Xang, legitimasi terletak pada satu wangsa yaitu Khun Lo, dengan legenda Raja Muang Sua, putra dari Khun Borom.[12][13][14]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag <references group="note"/>
yang berkaitan
- ^ Stuart-Fox (1998), hlm. 43–44.
- ^ Simms (1999), hlm. ix-xiii.
- ^ Stuart-Fox (1998), hlm. 143–146.
- ^ Solheim (1973), hlm. 145-62.
- ^ Gorman (1976), hlm. 14–26.
- ^ Higham (1996).
- ^ a b Simms (1999), hlm. 24–26.
- ^ a b Stuart-Fox (2006), hlm. 6.
- ^ Wyatt (2003), hlm. 45,51; 33–35.
- ^ Wyatt (2003), hlm. 51.
- ^ Stuart-Fox (1998), hlm. 22–29.
- ^ Stuart-Fox (2006), hlm. 11–15.
- ^ Wyatt (2003), hlm. 9–10.
- ^ Evans (2009), hlm. 2.