Sejarah awal Bhutan diliputi dengan mitologi dan masih belum jelas. Beberapa bangunan memberikan bukti bahwa Bhutan telah ada sejak tahun 2000 SM. Menurut legenda, Bhutan diperintah atau dikendalikan oleh seorang raja Cooch-Behar, Sangaldip, sekitar abad ke-7 SM,[1] namun tidak banyak yang diketahui sebelum pengenalan Buddhisme Tibet pada abad ke-9, ketika gejolak di Tibet memaksa banyak biksu melarikan diri ke Bhutan. Pada abad ke-12, aliran Drukpa Kagyupa didirikan dan tetap menjadi bentuk dominan Buddhisme di Bhutan dewasa ini. Sejarah politik negara itu terkait erat dengan sejarah dan hubungannya di antara berbagai sekolah monastik dan biara-biara.[2]

Pemandangan Tashichoedzong, Thimphu. Benteng dari abad ke-17-biara di pinggiran utara kota, telah menjadi pusat pemerintahan Bhutan sejak tahun 1952.

Bhutan merupakan salah satu dari segelintir negara yang merdeka sepanjang sejarah mereka, tidak pernah ditaklukkan, diduduki, atau diperintah oleh kekuatan luar (terlepas dari status sebagai negara pembayar upeti sesekali). Meskipun terdapat spekulasi bahwa Bhutan pernah di bawah Kerajaan Kamarupa atau Kekaisaran Tibet pada abad ke-7 sampai abad ke-9, namun kurangnya bukti yang kuat. Dari catatan waktu sejarah jelas bahwa Bhutan telah terus-menerus dan berhasil mempertahankan kedaulatannya.[3]

Konsolidasi Bhutan terjadi pada tahun 1616 ketika Ngawanag Namgyal, seorang lama dari Tibet barat yang dikenal sebagai Zhabdrung Rinpoche, mengalahkan tiga invasi Tibet, menundukkan sekolah agama saingan, membuat kode hukum Tsa Yig, sebuah sistem hukum yang rumit dan komprehensif, dan menobatkan dirinya sebagai penguasa atas sistem kebiaraan dan pemimpin sipil.

Referensi

  1. ^ Fraser, Neil; Bhattacharya, Anima; Bhattacharya, Bimalendu (2001). Geography of a Himalayan Kingdom: Bhutan. Concept Publishing. hlm. 1. ISBN 978-8170228875. 
  2. ^ "Background Note: Bhutan". U.S. Department of State (March 2008).
  3. ^ Rose, Leo E. (1977). The Politics of Bhutan. Ithaca: Cornell University Press. hlm. 24. ISBN 0-8014-0909-8. [T]here can be no doubt that since at least the tenth century no external power has controlled Bhutan, although there have been periods when various of its neighbors have been able to exert a strong cultural and/or political influence there.