Garuda di Dadaku

salah satu film Indonesia
Revisi sejak 7 November 2016 22.39 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (←Suntingan 168.235.197.125 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Anbu)

Garuda di Dadaku merupakan film Indonesia yang dirilis pada 2009 tepat dirilis pada hari Kamis, 18 Juni 2009 yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah. Film ini dibintangi antara lain oleh Emir Mahira, Aldo Tansani, Marsha Aruan, Ikranegara, Maudy Koesnaedi, Ari Sihasale, dan Ramzi akan dilakukan di beberapa lokasi di Jakarta memulai dari Stadion Utama Gelora Bung Karno terkenal dari Istora Gelora Bung Karno yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno serbaguna di Senayan, Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia.

Garuda di Dada Jupe
SutradaraIfa Isfansyah
ProduserShanty Harmayn
Ditulis olehSalman Aristo
PemeranEmir Mahira
Aldo Tansani
Marsha Aruan
Ikranegara
Maudy Koesnaedi
Ari Sihasale
Ramzi
Penata musikNetral
SinematograferRendi Soedoewendtju
PenyuntingRachmad Supriyanto
Perusahaan
produksi
DistributorSinemart Films
Mizan Productions
Tanggal rilis
Indonesia 18 Juni 2009 (Jakarta)
Durasi96 menit
Negara Indonesia
BahasaIndonesia Bahasa Indonesia

Pemeran

Pemeran Permain

Pemeran Permain

Sinopsis

Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu mimpi dalam hidupnya: menjadi pemain sepak bola hebat. Setiap hari dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sambil mendribble bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana. Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu.

Dialah motivator dan “pelatih” cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional. Namun Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.

Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, dan bahkan persahabatan tiga anak itu terancam putus.[1].

Referensi

Pranala luar