Penerjemahan adalah interpretasi makna teks dari bahasa sumber untuk menghasilkan teks sama dalam bahasa sasaran yang mengkomunikasikan pesan serupa. Menurut Oxford, penerjemahan[1] adalah komunikasi pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran dengan menggunakan teks yang ekuivalen.[2]. Di mana interpretasi tidak diragukan lebih dulu muncul daripada tulisan, penerjemahan baru muncul setelah kemunculan tulisan (literatur). Salah satu terjemahan paling awal yang ditemukan adalah terjemahan yang dibuat pada tahun 2000SM atas kisah legenda Gilgamesh dari bahasa Sumeria ke dalam bahasa-bahasa Asia Barat.[3]

Bagian dari seri:
Penerjemahan
Jenis terjemah
Teknik terjemah
Konsep lainnya

Orang yang menerjemahkan disebut penerjemah. Penerjemah saat menerjemahkan harus mempertimbangkan beberapa batasan, termasuk konteks, aturan tata bahasa, konvensi penulisan, dan idiom, serta hal lain antara kedua bahasa. Penerjemah[4] selalu menghadapi risiko untuk tanpa sengaja menyusupkan gaya bahasa maupun idiom dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Di sisi lain, penyusupan gaya bahasa dan idiom dapat memperkaya bahasa sasaran dengan munculnya kata serapan. Dengan begitu, penerjemah ikut terlibat secara signifikan dalam proses pembentukan dan pengembangan bahasa.[5]

Akibat tingginya permintaan atas dokumentasi kegiatan bisnis yang merupakan dampak dari revolusi industri pada pertengahan abad ke-18, penerjemahan berkembang menjadi kegiatan yang formal dan ter spesialisasi sehingga bermunculan sekolah spesialis dan perkumpulan profesi.[6]. Secara tradisional penerjemah[7]an merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara manual oleh manusia. Oleh karena cukup beratnya kegiatan menerjemahkan, sejak tahun 1940-an para insinyur mulai mengembangkan teknologi otomatisasi penerjemahan ([terjemahan mesin]) atau teknologi yang membantu manusia menerjemahkan ([penerjemahan berbantuan komputer])[8]

Kesalahan pengertian utama mengenai penerjemahan[9] bisa jadi adalah adanya konsep tentang suatu hubungan "kata-per-kata" yang sederhana antara dua bahasa yang kemudian berujung pada penerjemahan sering dianggap dapat langsung dilakukan dan merupakan suatu proses mekanis. Pada kenyataannya, perbedaan historis antar bahasa sering menuangkan perbedaan ekspresi dalam keduanya yang mengakibatkan pemindahan pesan antara bahasa secara sempurna tidak mungkin dilakukan.

([Ilmu penerjemahan]) adalah ilmu yang mempelajari teori dan praktik pengubahan bahasa secara sistematis.[10]

Referensi

  1. ^ "Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi". Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi. Diakses tanggal 2016-11-17. 
  2. ^ The Oxford Companion to the English Language, Namit Bhatia, ed., 1992, pp. 1,051–54.
  3. ^ J.M. Cohen, "Translation", Encyclopedia Americana, 1986, vol. 27, p. 12.
  4. ^ "Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi". Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi. Diakses tanggal 2016-11-17. 
  5. ^ Christopher Kasparek, "The Translator's Endless Toil", The Polish Review, vol. XXVIII, no. 2, 1983, pp. 84-87.
  6. ^ Andrew Wilson, Translators on Translating: Inside the Invisible Art, Vancouver, CCSP Press, 2009.
  7. ^ "Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi". Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi. Diakses tanggal 2016-11-17. 
  8. ^ W.J. Hutchins, Early Years in Machine Translation: Memoirs and Biographies of Pioneers, Amsterdam, John Benjamins, 2000.
  9. ^ "Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi". Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi. Diakses tanggal 2016-11-17. 
  10. ^ Susan Bassnett, Translation studies, pp. 13-37.

Lihat pula